Bola.com, Jakarta - Thierry Henry mengecap kesuksesan saat membela Arsenal sepanjang 1999-2007. Ia meraih berbagai gelar bersama tim maupun penghargaan individu.
Namun, di masa awal Henry gabung Arsenal, Thierry Henry langsung dihadapkan pada kegagalan. Bukan kegagalan beradaptasi, melainkan terkait nomor punggung.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir dari Metro, Henry mengisahkan, dia gagal mendapatkan nomor punggung favoritnya saat meneken kontrak bersama the Gunners, pada periode pertamanya gabung klub London Utara itu.
Pria asal Prancis ini sejatinya ingin mengenakan nomor 12. Itu adalah nomor punggung pemain idolanya, Marco van Basten.
Namun, saat Henry datang ke Highbury pada Agustus 1999, nomor 12 telah dipakai Christopher Wreh. Tak kurang akal, Henry memutuskan mengenakan nomor 14, nomor pemain idolanya yang lain, Johan Cruyff.
Meski bukan pilihan pertama, nomor 14 itu kemudian menjadi ikonis seiring kiprahnya bersama Arsenal.
Henry mengungkap cerita ini saat melakukan sesi obrolan bersama Cesc Fabregas melalui fitur Instagram live chat baru-baru ini.
Henry menyinggung perihal nomor punggung ini setelah mendapat pertanyaan tentang gol favoritnya selama gabung Meriam London.
Seperti diketahui, Henry memperkuat Arsenal dalam dua periode. Pertama pada durasi 1999-2007 dan dia kembali dengan status pinjaman dari New York Red Bulls pada 2012.
Saat kembali ke Arsenal pada Februari 2012, Thiery Henry akhirnya bisa mengenakan nomor punggung 12.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cesc Fabregas Kaget
Thierry Henry lantas menyebut gol terfavorit yang ia lesakkan saat gabung Arsenal terjadi dalam laga menghadapi Leeds. Itu setelah dia kembali ke Meriam London dengan status pinjaman.
"Terasa aneh. Saya kembali dengan nomor 12, itu sebenarnya nomor saya. 14 bukan nomor saya. Saya memakai nomor 14 karena Christopher Wreh sudah memakai no 12, dan saya tak ingin dia melepasnya," buka Henry.
"Itulah mengapa saat saya kembali, saya pakai nomor 12, karena itu nomor Marco van Basten di Piala Eropa 1988."
"Tapi, Kamu harus mengerti, saya mencetak gol dengan 12 menit tersisa, menit ke-78. Itu adalah pertandingan ke-12 saya melawan Leeds, itu adalah gol ke-12 saya, saya memakai nomor 12, dan kami baru saja memasuki tahun 2012. Jadi, tahukah Kamu apa artinya itu?" tutur Henry menjelaskan mengapa gol itu sangat berarti baginya.
Fabegras yang mendengar itu, terlihat kaget.
"Tak mungkin saya tak pernah tahu hal ini! Luar biasa. Saya saat itu sedang di rumah di Barcelona, di sofa, hari itu saya menyaksikan pertandingannya karena saya tak pernah melewatkan pertandingan Arsenal," timpal Fabregas.
"Saya bersama teman saya dan ingat berkata 'Man, dia mencetak gol'. Sumpah. Saya ingat sekali hari itu. Saya bilang, 'dia akan mencetak gol, itu takdir, ini akan terjadi'. Dan ketika itu terjadi, sumpah, saya ingat saya meloncat," ungkap Fabregas.
Sumber: Metro
Advertisement