Bola.com, Jakarta - Thierry Henry merupakan satu di antara pemain dengan catatan hattrick terbanyak sepanjang era Premier League. Total, mantan striker Arsenal ini mengukir delapan hattrick selama kiprahnya di Premier League.
Satu di antara trigol dalam satu laga itu dilesakkan Thiery Henry saat Arsenal bersua Norwich pada musim 2004-2005, tepatnya pada 5 April 2005.
Baca Juga
Advertisement
Itu merupakan hattrick kedua Henry pada musim 2004-2005.
Namun, baru-baru ini Henry mengaku justru merasa malu setelah membukukan hattrick ke gawang the Canaries tersebut. Pada laga itu, Meriam London menang dengan skor akhir 4-1.
Saking malunya, Henry mengungkap bahkan tidak melakukan selebrasi atas hattrick itu setelah pertandingan usai.
Penyebabnya, ia tak puas dengan permainannya setelah mencetak tiga gol itu.
"Saya mencetak hattrick melawan Norwich, tapi saya tak tersentuh. Saya malah malu, saya sesungguhnya malu. Saya bermain sangat buruk, tapi mencetak tiga gol," ujarnya.
"Orang-orang datang setelah pertandingan dan para jurnalis mengatakan 'Anda bermain bagus', tapi tidak! Saya mencetak gol, tapi permainan saya tak bagus," imbuh Thierry Henry.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Senang Mengirim Asisst
Pria asal Prancis itu menambahkan, striker kerap dinilai berdasarkan gol-gol yang mereka ciptakan. Hal ini menurutnya jadi sebuah ketidakadilan, lantaran terasa membuat striker memiliki posisi istimewa dibandingkan pemain di posisi lain.
Saat di lapangan, striker kerap merasa bakal mendapat bantuan dari yang lain untuk mencetak gol. Padahal, dia merasa, menciptakan assist sama pentingnya.
"Terkadang, Anda tahu tim Anda bertahan selama 90 menit. Anda melihat pertahanan tim Anda dan Anda tak bisa membantu. Jadi, saat saya bermain, saya akan memberikan assist. Buat saya, assist sama pentingnya dengan gol," kata Henry.
Sekalipun dengan pemikiran semacam itu, Thierry Henry telah menjelma sebagai satu di antara mesin gol yang pernah ada di era Premier League.
Henry, yang kini berusia 42 tahun, merupakan penerima penghargaan Golden Boot alias top scorer di Premier League pada musim 2001-2002, 2003-2004, 2004-2005, dan 2005-2006.
Sumber: Metro
Advertisement