Bola.com, Jakarta - Gelar juara Piala FA 1989-1990 sangat berarti untuk Sir Alex Ferguson. Selain meraih trofi perdana, titel juara Piala FA juga menyelamatkan karier Ferguson di Manchester United dan menjadi awal kejayaannya di The Red Devils.
Pria asal Skotlandia itu pertama kali duduk di kursi manajer Manchester United pada 6 November 1986. Ferguson menggantikan peran Ron Atkinson yang dipecat karena gagal mendongkrak performa Tim Setan Merah.
Advertisement
Sir Alex Ferguson datang ke Old Trafford dengan prestasi mentereng. Dia berhasil membawa Aberdeen meraih 11 titel juara, beberapa di antaranya adalah tiga gelar Premier League Skotlandia dan satu Piala Winners.
Meski begitu, tak sedikit juga yang meragukan kapasitas Ferguson kala itu. Apalagi, dia harus menghadapi pemain-pemain yang bermasalah dengan alkhol dan kebugaran, mulai dari Norman Whiteside, Paul McGrath, dan Bryan Robson.
Namun perlahan Fergie mampu meningkatkan kedisiplin anak asuhnya. Kendati harus terseok-seok, Ferguson yang kini berusia 78 tahun mampu membawa MU finis di peringkat 11 klasemen First Division 1986-1987, setelah pada musim yang sama sempat terdampar di urutan ke-21 dari 22 tim.
Memasuki tahun ketiga menangani Manchester United, Sir Alex Ferguson masih kesulitan membawa timnya merengkuh trofi juara. Situasi itu membuat pendukung MU mulai gerah.
Spanduk bertuliskan "Tiga tahun alasan dan masih omong kosong ... ta-ra Fergie." terpampang di Old Trafford. Seperti dilansir Manchester Evening News, spanduk tersebut dibentangkan oleh Pete Molyneux, seorang suporter Manchester United yang memegang tiket musiman di Old Trafford.
Molyneux memperlihatkan tulisan tersebut ketika MU menelan kekalahan 1-2 dari Crystal Palace pada Desember 1989. Pete Molyneux merupakan satu dari ribuan suporter Manchester United yang kecewa dengan kinerja Ferguson.
Bukan hanya fans, media juga melontarkan kritikan pedas kepada Sir Alex Ferguson. Jurnalis Inggris yang terkenal kejam dalam mengkritik menilai Fergie telah gagal mendongkrak prestasi Manchester United.
"Fergie the Flop!" judul yang dituliskan Steve Curry jurnalis Daily Express dalam sebuah artikel berita. Dinukil dari ESPN, Curry menganggap Sir Alex Ferguson adalah manajer Manchester United dengan catatan terburuk pada zaman modern.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Trofi Penyelamat
Situasi tersebut membuat jabatan Ferguson berada di ujung tanduk. Dia dikabarkan bakal dipecat jika Manchester United menelan kekalahan dari Nottingham Forest pada babak ketiga Piala FA, 7 Januari 1990.
Tak sedikit pengamat sepak bola yang menganggap MU bakal takluk dari Nottingham Forest. Apalagi saat itu, Nottingham diasuh manajer yang sedang naik daun, Brian Clough.
Namun nyatanya, Tim Setan Merah sukses melewati adangan Nottingham Forest. Gol tunggal Mark Robins pada menit ke-56 membawa Manchester United lolos ke babak keempat.
Selepas itu, laju The Red Devils tak terbendung. Mereka berhasil menang 1-0 atas Hereford United pada babak keempat, membungkam Newcastle United dengan skor 3-2 pada babak kelima, serta meraih kemenangan 1-0 atas Sheffield United pada babak keenam.
Memasuki fase semifinal, Manchester United harus bekerja keras melewati adangan Oldham Athletic. Setelah bermain 3-3, MU akhirnya menang 2-1 atas Oldham pada partai replay dan berhak melenggang ke final.
Pada laga final, Manchester United menantang Crystal Palace. Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Wembley, 12 Mei 1990, MU mendapat perlawanan sengit dari Palace.
Aksi jual beli serangan diperagakan oleh kedua tim. Akan tetapi, pertandingan harus berakhir imbang 3-3 dan membuat duel berlanjut ke partai replay.
Ketiga gol MU pada pertemuan pertama disarangkan Bryan Robson pada menit ke-35 dan Mark Hughes menit ke-62 serta 113'. Adapun trigol Palace tercipta atas nama Gary O'Reilly pada menit ke-18, dan Ian Wright menit ke-72 serta 92'.
Duel replay digelar pada 17 Mei 1990 di Stadion Wembley. Manchester United yang bermain dengan taktik 4-4-2, berhasil membungkam Crystal Palace berkat gol tunggal Lee Martin pada menit ke-59.
On this day in 1990, #mufc beat Crystal Palace to win the FA Cup. It was Sir Alex Ferguson's 1st trophy at the club. pic.twitter.com/AeZvuDKLjp
— Manchester United (@ManUtd) May 17, 2014
Kemenangan tersebut membuat Manchester United menjuarai Piala FA 1989-1990. Gelar tersebut sekaligus menjadi yang perdana di era Sir Alex Ferguson sekaligus menyelamatkan kariernya sebagai manajer MU.
"Saya punya sesuatu untuk ditanyakan kepada mereka yang melihat Jim Leighton sebagai korban dan saya sebagai penjahat," ujar Ferguson ketika mencadangkan Leighton pada partai replay final Piala FA, dan memainkan Les Sealey sebagai kiper.
"Jika kami kalah pada final Piala FA dan saya kehilangan pekerjaan, apakah Jim Leighton akan merasa bersalah? Apakah dia akan meminta maaf? Saya pikir jawabannya pada kedua contoh tersebut adalah tidak," lanjutnya seperti dilansir Daily Mail.
Advertisement
Ukir Tinta Emas di Manchester United
Selepas itu, karier Sir Alex Ferguson bersama Manchester United semakin bersinar. Berbagai trofi juara berhasil dipersembahkan pria yang dijuluki Furious Fergie (Fergie galak) itu.
Selama hampir 27 tahun menangani The Red Devils, Fergie berhasil mempersembahkan 38 titel juara, beberapa di antaranya adalah dua trofi Liga Champions, 13 titel juara Premier League, dan lima Piala FA.
Berikut ini adalah koleksi trofi Sir Alex Ferguson di Manchester United:
Premier League: 1992-1993, 1993-1994, 1995-1996, 1996-1997, 1998-1999, 1999-2000, 2000-2001, 2002-2003, 2006-2007, 2007-2008, 2008-2009, 2010-2011, 2012-2013
Piala FA: 1989-1990, 1993-1994, 1995-1996, 1998-1999, 2003-2004
Piala Liga Inggris: 1991-1992, 2005-2006, 2008-2009, 2009-2010
Community Shield: 1990, 1993, 1994, 1996, 1997, 2003, 2007, 2008, 2010, 2011
Liga Champions: 1998-1999, 2007-2008
Piala Winners: 1990-1991
Piala Super Eropa: 1991
Piala Intercontinental: 1999
Piala Dunia Antarklub: 2008
Sumber: Berbagai sumber