Bola.com, Jakarta - Striker RB Leipzig, Timo Werner, sedang menjadi pembicaraan panas karena jadi rebutan klub-klub raksasa Premier League menjelang bursa transfer musim panas 2020. Liverpool dan Manchester United jadi peminat utama sang pemain.
Penyerang berkebangsaan Jerman berusia 24 tahun tersebut diminati klub-klub Premier League bukan tanpa alasan. Ia tercatat mengemas 31 gol hanya dalam 42 laga untuk klub dan negaranya. Tak heran, ia dianggap layak pindah ke klub elite.
Advertisement
Namun, Timo Werner harus berhati-hati menimbang kemungkinan pindah ke Inggris. Tak sedikit striker hebat yang gagal total di kompetisi tersebut.
Modal produktivitas tinggi di klubnya yang sekarang tak menjadi jaminan Timo Werner akan mudah menggedor gawang klub-klub Inggris.
Timo Werner bisa menjadikan pengalaman Diego Forlan di Manchester United sebagai pelajaran berharga. Begitu juga dengan Hernan Crespo di Chelsea.
Berikut ini delapan penyerang haus gol yang berubah melempem dan terpuruk di Premier League, seperti dilansir The Sun, Kamis (28/5/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Fernando Morientes: Liverpool (2005-2006)
Fernande Morientes hanya bermain di Anfield selama 1,5 musim. Dia tak pernah benar-benar mencapai performa terbaiknya di Liverpool.
Morientes datang ke Anfield dengan diiringi harapan tinggi karena menikmati delapan tahun bergelimang kesuksesan bersama Real Madrid. Tetapi, pria Spanyol itu kesulitan beradaptasi di Inggris.
Dia hanya mencetak delapan gol dalam 41 penampilan di Premier League. Morientes kembali dijual ke Spanyol dan gabung Valencia.
Advertisement
2. Diego Forlan: Manchester United (2002-2004)
Diego Forland membutuhkan 34 gol untuk mencetak gol pertamanya di Inggris. Catatan tersebut benar-benar di luar ekspektasi tinggi dari fans.
Pria Uruguay itu datang ke Old Trafford dengan reputasi mengesankan. Tapi, ia kesulitan mengulangi penampilan apiknya di Manchester United. Gol yang ditunggu-tunggu baru datang saat menghadapi Aston Villa.
Forland juga menyumbang gol pada laga berikutnya melawan Southamton dan berselebrasi dengan melepas kausnya.
Secara keseluruhan ia hanya mencetak 17 gol dalam 98 laga bersama MU. Forlan kemudian malah menikmati kesuksesan di Spanyol, bersama Villarreal dan Atletico Madrid.
3. Hernan Crespo: Chelsea (2003-2008)
Kiprah Hernan Crespo di Chelsea tak berjalan sesuai rencana. Mantan pemain termahal di dunia itu kesulitan menemukan penampilan terbaik di Stamford Bridge.
Padahal sebelumnya ia bersinar di Parma, kemudian juga berlanjut di Lazio. Namun, di Chelsea pemain Argentina itu hanya mengemas 20 gol dan kemudian dipinjamkan ke AC Milan dan Inter Milan. Crespo akhirnya dijual permanen ke Inter Milan.
Advertisement
4. Andriy Shevchenko: Chelsea (2006-2009)
Lagi-lagi pemain rekrutan Chelsea. Shevchenko gabung ke Chelsea saat masih di puncak karier bersama AC Milan. Saat itu, pemain Ukraina tersebut telah menyumbangkan hampir 200 gol untuk AC Milan.
Namun, petualangannya di Inggris berubah menjadi mimpi yang tak lagi indah. Sheva hanya mencetak sembilan gol dalam 48 laga bersama The Blues.
Chelsea kemudian melegonya kembali ke AC Milan dengan status pinjaman. Shevchenko akhirnya dijual permanen ke Dynamo Kiev.
5. Robinho: Manchester City (2008-2010)
Kepindahan Robinho ke Manchester City, yang saat itu menjelma jadi klub kaya raya, pada 2008 benar-benar mengagetkan. Tak ada yang menyangka ia akan pindah karena sedang menikmati kesuksesan bersama Real Madrid.
Namun, kiprahnya di Manchester City berjalan tak sesuai rencana. Ia hanya membukukan 14 gol dalam dua musim, sebelum hijrah ke AC Milan.
Advertisement
6. Radamel Falcao: Manchester United (2014-2015) dan Chelsea (2015-2016)
Radamel Falcao bukan hanya gagal sekali di Premier League, tapi dua kali. Padahal ia tiba di Inggris dengan menyandang status sebagai striker elite, dan merupakan salah satu yang berbahaya di dunia.
Pria asal Kolombia itu hampir selalu mencetak gol per pertandingan di Porto dan Atletico Madrid, kemudian mencetak 62 gol dalam 105 laga di Monaco.
Namun, petualangannya di Inggris berubah menjadi mimpi buruk. Ia hanya menyumbangkan lima gol di Premier League selama dua musim di Manchester United dan Chelsea.
7. Alexandre Pato: Chelsea (2016)
Alexandre Pato dijuluki wonderkid karena menunjukkan talenta yang luar biasa saat berusia muda. Dia kemudian memulai petualangan apik bersama Internacional dan AC Milan. Namun, performanya kemudian menurun dan dijual ke klub Brasil, Corinthians.
Meskipun performa Pato kurang meyakinkan, Chelsea memboyongnya ke Stamford Bridge pada 2016. Ia hanya bermain dua kali dan melesakkan satu melawan Aston Villa melalui penalti.
Advertisement
8. Gonzalo Higuain: Chelsea (2019)
Higuain melesakkan lebih dari 100 gol untuk Real Madrid, serta 71 gol bersama Napoli. Bahkan, pada musim 2015-2016, ia mencetak 36 gol.
Gol-gol tersebut mengantar Higuain merapat ke Juventus, dan Chelsea sempat meminjamnya pada 2019. Namun, ia hanya mengukir lima gol dalam 15 laga bersama The Blues.
Sumber: The Sun