Bola.com, Jakarta - Manchester United kerap mengandalkan pemain-pemain asal Britania Raya sebagai pilar klub dan kemudian berujung kesuksesan, terutama di era 1990-an dan 2000-an.
Di era yang dipimpin Sir Alex Ferguson itu, Manchester United bukan hanya menjelma menjadi tim yang tangguh di Inggris. Red Devils juga perkasa di Eropa.
Baca Juga
Advertisement
Demi menjaga kekuatan skuad, MU tak segan-segan merogoh kocek untuk memboyong pemain. Meskipun suka pemain-pemain Inggris Raya maupun Eropa, petinggi klub juga tidak takut memboyong pemain dari jauh, termasuk Amerika Selatan.
Aksi Setan Merah merekrut pemain dari Amerika Selatan tentu saja tidak selalu berujung kesuksesan. Bahkan, ada beberapa yang benar-benar gagal total.
Siapa saja pemain asal Amerika Selatan yang mencatat karier cukup apik di Manchester United? Berikut ini sembilan pemain Amerika Selatan yang dianggap punya rekam jejak terbaik di Old Trafford, seperti dilansir Planet Football, Kamis (11/6/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
9. Fred (Brasil)
Fred sempat mendapat cemoohan pada musim pertamanya di Old Trafford, tapi perlahan mampu membangun reputasinya.
Ia memang masih jarang menyuguhkan performa yang diharapkan dari pemain berbanderol 47 juta pounds (Rp845,5 miliar). Namun, ia masih muda dan punya waktu untuk kembali membuktikan diri.
Advertisement
8. Sergio Romero (Argentina)
Sergio masih menjadi pilihan kedua di bawah mistar gawang Manchester United karena sulit menggeser David De Gea. Namun, kapan pun diturunkan, ia lebih sering menyuguhkan performa apik.
Kesabaran Romero dibalas dengan diturunkan sebagai starter pada final Liga Europa 2017. Ia membayarnya dengan clean sheet yang membuat MU menang atas Ajax Amsterdam.
Sergio Romero mencatatkan lebih dari 50 penampilan bersama United, meskipun hanya tujuh kali di Premier League.
7. Juan Sebastian Veron (Argentina)
Manchester United berharap banyak ketika mendatangkan Juan Sebastian Veron dari Lazio pada 2001. Namun, Veron gagal tampil seperti ekspektasi.
Meski demikian, bukan berarti Veron tak pernah memberikan kontribusi positif. Ia tetap berperan penting di lini tengah Setan Merah meskipun tak spektakuler.
Salah satu penampilan apik Veron adalah pada kemenangan atas Tottenham Hotspur di White Hart Lane pada 2001. Saat itu Spurs lebih dulu unggul 3-9, tapi kemudian Setan Merah bangkit melesakkan lima gol balasan. Gol keempat MU pada laga itu disumbangkan Veron.
Advertisement
6. Diego Forlan (Uruguay)
Diego Forlan memang mengalami paceklik gol cukup panjang setelah kedatangannya ke Old Trafford. Tapi, ia juga memikat hati fans dengan menentukan kemenangan pada laga kontra Liverpool dan Chelsea pada musim pertamanya di MU.
Forlan mungkin tak setajam striker-striker Manchester United lainnya, tapi klub hanya merogoh 6,9 juta pounds untuk memboyongnya. Torehan 1 gol setiap enam laga tak terlalu buruk untuk pemain berbanderol mirip seperti Forlan.
5. Anderson (Brasil)
Jika merujuk pada lagu-lagu yang dinyanyikan suporter MU, Anderson lebih baik dibanding Kleberson. Tapi, Kleberson memang bukan pembanding level tinggi.
Anderson tidak memenuhi harapan fans terhadap labelnya sebagai salah satu pemain muda menjanjikan pada masa itu. Tapi, setidaknya ia selalu tampil menghibur dan fans menyukainya.
Advertisement
4. Gabriel Heinze (Argentina)
Gabriel Heinze merupakan bek Timnas Argentina. Ia nyaman bermain sebagai bek kiri atau bek tengah. Ia kerap mendapat kepercayaan turun sebagai starter.
Melihat kinerja apik Heinze Anda bisa memahami mengapa Manchester United juga berharap mendapatkan aksi serupa dari Marcos Rojo bertahun-tahun berselang.
Awal karier Heinze di Old Trafford cukup menjanjikan dengan mencetak gol pada laga debut di Premier League. Namun, fase akhir kariernya bersama Setan Merah kurang menjanjikan. Meskipun demikian Heinze cukup populer di kalangan fans MU.
3. Antonio Valencia (Ekuador)
Kinerja Antonio Valencia di Manchester United semakin turun seiring berjalannya waktu. Namun, pemain Ekuador tersebut menunjukkan kesetiannya selama lebih dari satu dekade.
Ia memperkuat MU lebih dari 300 laga, termasuk bergeser peran dari winger menjadi full-back. Bahkan, ia terkadang menendang menggunakan kaki kirinya, yang merupakan sisi terlemahnya.
Advertisement
2. Rafael Da Silva (Brasil)
Dia menjadi penghuni tim utama MU selama bertahun-tahun. Ia menjadi satu di antara pemain asal Amerika Selatan yang bersinar di MU. Rafael juga populer di kalangan fans.
Rafael bermain bagus di lapangan, sering turun naik di sisi kanan Manchester United dan selalu memberikan yang terbaik kapan pun diturunkan.
Jika Sir Alex Ferguson tidak pensiun pada 2013 kemungkinan ia akan bertahan lebih lama di Old Trafford. Rafael meninggalkan MU pada 2015 setelah menyambar tawaran dari Lyon.
Appreciation TweetRAFAEL DA SILVA 2️⃣1️⃣+2️⃣👹🔱2008-2015, Manchester United 109 appearances, 5 goals. Rafael Da Silva moved to United in 2008, whilst his time spent at the club he won seven trophies including the Premier League Title, EFL Cup, FA CS and FIFA CWC pic.twitter.com/u34l8cNWP3
— 🇾🇪MUFCUnitedReds™️🇾🇪 (@MUFCUnitedReds) May 6, 2020
1. Carlos Tevez (Argentina)
Sangat sulit mengabaikan Carlos Tevez dalam persaingan untuk posisi pertama pada daftar ini. Pemain Argentina itu mungkin hanya dua tahun di Old Trafford, kemudian pindah ke Manchester United. Namun, selama dua musim tersebut Tevez ikut membantu Setan Meraih menyabet dua gelar Premier League dan satu trofi Liga Champions pada 2008.
Dia juga menjadi striker yang mematikan bersama Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo.
Sumber: Planet Football
Advertisement