Sukses


Skuad Utama Liverpool saat Kali Terakhir Menjuarai Liga Inggris, 30 Tahun Lalu

Bola.com, Jakarta Pada Sabtu, 28 April 1990, Liverpool yang ditangani Kenny Dalglish menjamu Queen Park Rangers (QPR) di Anfield. The Reds hanya membutuhkan empat poin dari tiga laga terakhir untuk mengamankan gelar liga.

Ternyata, semuanya berjalan mulus bagi Liverpool. Tambahan tiga poin dari laga kontra QPR sudah cukup mengantar The Reds sebagai penguasa liga pada musim 1989-1990. 

Di saat Liverpool menang 2-1 atas QPR, pesaing terdekat mereka, Aston Villa, ditahan imbang 3-3 oleh Norwich City. Skuad dan suporter Liverpool berpesta pora. 

Itulah kali terakhir Liverpool mengecap manisnya gelar juara Liga Inggris. Ketika kompetisi berubah ke era Premier League, The Reds tetap paceklik gelar. 

Terhitung Liverpool sudah puasa gelar liga selama 30 tahun. Benar-benar penantian yang sangat panjang.

Masa penantian Liverpool tinggal selangkah lagi berhasil. The Reds, di bawah asuhan Jurgen Klopp, hampir pasti akan menyegel titel Premier League musim ini. Saat ini, Liverpool sudah unggul 23 poin atas Manchester City di peringkat kedua.  

Sembari menunggu Liverpool merengkuh gelar, tak ada salahnya kembali menengok ke belakang. Siapa saja para pemain yang masuk skuad inti atau berperan besar saat Liverpool kali terakhir memenangi Liga Inggris pada musim 1989-1990? Berikut daftar lengkapnya. 

 

Kabar gembira bagi Sahabat Bola.com yang berstatus penggila sepak bola dan gim FIFA 20. Saksikan keseruan acara BOLA Esports Challenge bersama Andritany Ardhiyasa dan Rezaldi Hehanusa, 25 - 26 Juni 2020. Caranya mudah, cukup KLIK TAUTAN INI ya.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Bola.com (@bolacomid) on

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 17 halaman

Bruce Grobbelaar

Penampilan: 38

Clean sheets: 12

Grobbelaar adalah satu-satunya pemain Liverpool yang selalu bermain pada tiap pertandingan di semua kompetisi pada musim 1989-1990. Artinya, ia juga selalu bermain pada setiap menit di liga, kebobolan 37 gol, dan membuat gawangnya clean sheets dalam 12 laga. 

Sang penjaga gawang masih menjadi kiper nomor 1 di Liverpool dalam dua musim berikutnya, kemudian sempat gabung singkat ke Stoke City dengan status pinjaman pada 1993. Ia akhirnya permanen pindah ke Southampton pada tahun berikutnya.  

 

 

3 dari 17 halaman

Alan Hansen

Penampilan: 31

Gol: 0

Alan Hansen menjadi kapten pada musim 1989-1990. Ia bisa dibilang merupakan jenderal di lini pertahanan The Reds. 

Kenny Dalglish membangun benteng pertahanan dengan berpusat pada Hansen. Sang pemain bisa bangkit dari cedera lutut yang menderanya pada musim sebelumnya. Ia mampu memimpin The Reds dengan gaya yang khas. 

 

 

4 dari 17 halaman

Glenn Hysen

Penampilan: 35

Gol: 1

Partner baru Hansen di lini belakang. Hysen diboyong dari Fiorentina dengan banderol 600 ribu pounds. Saat itu, Liverpool mampu memenangi persaingan melawan Manchester United dalam memperebutkan Hysen. 

Hysen tampil mengesankan sepanjang musim, sehingga membuatnya dipandang sebagai bek yang disegani di Eropa. 

Sayang, keberuntungannya memudar setelah musim kejayaan Liverpool itu. Penampilan menurun sehingga dijual ke klub Swedia, GAIS, pada 1992. Ia pensiun dua tahun berselang. 

 

 

5 dari 17 halaman

Gary Ablett

Penampilan: 15

Gol: 0

Gary Ablett bek yang bisa diandalkan dan serba bisa, berstatus jebolan akademi Liverpool. Ablett mencatatkan 48 penampilan untuk The Reds pada 1988-89. Tetapi pada musim 1989-1990 perannya berkurang, hanya bermain hanya 16 kali termasuk 15 di liga.

Dia gabung Everton pada 1992, serta menjadi pemain pertama yang memenangi Piala FA bersama dua klub Merseyside sekaligus. Saat itu Everton mengalahkan Manchester United pada final 1995. Ia kemudian kembali ke Liverpool pada 2006 didapuk sebagai pelatih tim cadangan. 

Ablett tutup usia pada 2012, di usia 46 tahun karena sakit.

 

6 dari 17 halaman

Gary Gillespie

Penampilan: 13

Gol: 4

Bek bertalenta yang sebelumnya didapuk menggantikan Mark Lawrensen sebagai partner Hansen sebagai bek tengah. Namun, cedera memangkas peluangnya berkontribusi besar pada musim 1989-1990. Meski demikian, ia masih membukukan 13 laga di liga, mayoritas diplot sebagai bek kanan. 

Dia segera hengkang setelah Graeme Souness didapuk sebagai manajer baru. Gillespie gabung Celtic pada 1991 dan kemudian hijrah ke Coventry pada 1994. 

 

 

7 dari 17 halaman

Steve Nicol

Penampilan: 23

Gol: 6

Pemain yang tak kenal lelah dan mengisi sejumlah besar peran di lini tengah dan pertahanan. Sebenarnya pada musim 1989-1990, Nicol membukukan penampilan terendah kedua dalam 11 musim sebagai pemain utama. 

Namun, pada musim itu ia mengukir gol tertinggi untuk satu musim sepanjang berbaju Liverpool. Nicol total menyumbangkan sembilan gol, enam di antaranya di liga. 

Nicol meninggalkan The Reds pada 1994 untuk pindah ke Notts County dan menyudahi karier di Amerika Serikat. 

 

 

8 dari 17 halaman

David Burrows

Penampilan: 26

Gol: 0

Youngster yang solid, meski tak spektakuler. Burrows berbagi tugas sebagai bek kiri dengan Steve Staunton. Ia selalu bermain 90 menit dalam 12 laga pertama liga musim 1989-1990, sebelum secara rutin menjalani rotasi dengan pemain lain.

Seperti Ablett, Burrows juga sempat memperkuat Everton pada musim 1994-1995. 

 

 

9 dari 17 halaman

Barry Venison

Penampilan: 25

Gol: 0

Barry Venison menjadi bek reguler pada musim 1989-1990. Dia masih bersama The Reds hingga 1992, sebelum gabung Newcastle United dan kemudian Galatasaray. Venison, yang bergaya rambut gondrong, menyudahi kariernya di Southampton. 

 

 

10 dari 17 halaman

Steve Staunton

Penampilan: 20

Gol: 0

Steve Staunton digaet dari Dundalk pada 1986. Pada 1989-1990 ia menikmati musim keduanya sebagai bagian tim utama, sebagai bek kiri. Sebelumnya, ia harus bergantian mengisi posisi itu bersama Burrows.

 

 

 

11 dari 17 halaman

Steve McMahon

Penampilan: 38

Gol: 5

McMahon dengan cepat menjadi pemain yang disukai fans dan jadi tulang punggung lini tengah Liverpool. Dia juga bisa diandalkan sebagai pencetak gol. Pada musim 1989-1990, ia selalu tampil dalam setiap pertandingan liga. 

 

12 dari 17 halaman

Ray Houghton

Penampilan: 19

Gol: 1

Houghton berperan penting dalam kesuksesan tim Dalglish pada akhir era 1980-an. Namun, cedera membuatnya tak bisa tampil reguler pada musim 1989-1990.

Setelah juara pada tahun itu dan cederanya pulih, Houghton bangkit pada dua musim setelahnya, sebelum pindah ke Aston Villa. 

 

 

13 dari 17 halaman

Ronnie Whelan

Penampilan: 34

Gol: 1

Ronnie Whelan kerap dijuluki pemain untuk laga-laga besar. Ia menjadi andalan The Reds di lini tengah selama 13 musim. Saat merampungkan musim 1989-1990, ia total mencatatlan 376 laga bersama Liverpool. 

 

 

14 dari 17 halaman

Jan Molby

Penampilan: 17

Gol: 1

Jan Molby benar-benar pemain yang bertalenta, tapi kerap bermasalah dengan kebugaran dan hukuman penjara pada 1988. Pada musim 1989-1999, ia bermain 20 kali di semua kompetisi, 17 di antaranya pada ajang liga. Molby termasuk pemain yang turun pada penentuan gelar melawan Queen Park Rangers. 

 

 

15 dari 17 halaman

John Barnes

Penampilan: 34

Gol: 22

Barner benar-benar tak terbendung pada akhir 1980, pertama bersama Watford, kemudian lanjut di Liverpool. Dia sedang berada pada performa terbaiknya pada musim 1989-1990. Ia bergeser peran, semula sebagai sayap kemudian gabung Ian Rush di lini serang. Barnes menyudahi musim itu sebagai top scorer. 

 

 

16 dari 17 halaman

Ian Rush

Penampilan: 36

Gol: 18

Ian Rush merupakan striker utama pilihan Dalglish. Rush sudah mencatatkan 200 gol untuk Liverpool pada 1987. 

Pemain asal Wales itu menyumbangkan 18 gol dalam 36 pertandingan liga pada 1989-1990. Torehannya termasuk mencetak gol pembuka ketika Liverpool menang 2-1 atas QPR pada penentuan gelar liga. 

 

17 dari 17 halaman

Peter Beardsley

Penampilan: 29

Gol: 10

Skill dan visi Beardsley memberi Liverpool keunggulan dalam serangan. Geordie secara teratur mencetak gol dan sangat membantu sepanjang musim itu, sebagai pendukung Barnes dan Rush. Namun, ia absen dalam delapan laga terakhir musim 1989-1990 karena cedera lutut.  

Sumber: This Is Anfield 

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer