Sukses


Kisah Hidup Andrew Robertson: Sempat Jualan Pakaian Dalam Wanita, Kini Bagian dari Sejarah Kejayaan Liverpool

Bola.com, Jakarta - Roda kehidupan berputar begitu cepat bagi bek sayap kiri Liverpool, Andrew Robertson. Pada 2012 lalu, dia merasa seperti sampah dan mencari pekerjaan. Kini, dia menjadi juara Premier League.

Robertson dibeli Liverpool pada 2016 lalu. Pemain asal Skotlandia memikat Jurgen Klopp usai tampil bagus di Hull City pada musim 2016-2017. Liverpool membelinya dengan harga 9 juta euro.

Tak banyak yang memprediksi Andrew Robertson bakal menjadi pemain top seperti saat ini. Selain harganya murah, Robertson datang dari klub yang berada di posisi ke-18 klasemen Premier League alias degradasi.

Namun, Robertson menjadi bukti bahwa Jurgen Klopp adalah manajer yang jenius. Robertson langsung memegang peran penting sejak musim pertama di Liverpool. Dia memainkan 22 laga di Premier League musim 2017-2018.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Sempat Merasa Jadi Sampah

Kembali ke masa lalu Robertson, pada 2012 lalu, dia berada di titik yang sangat rendah. Robertson bermain di klub Queen's Park yang hanya bermain di kompetisi level keempat sepak bola Skotlandia.

Saat itu, usia Robertson masih 18 tahun dan menjalani hidup yang sulit. Robertson bahkan tidak punya uang untuk hidup sehari-hari. Dia membutuhkan pekerjaan dan berkeluh kesah di Twitter.

Jejak digital tersebut masih ada sampai sekarang. "Hidup di usia ini ibarat sampah tanpa uang #butuh kerja," keluh Robertson di Twitter pada 2012 lalu.

Robertson rupanya cukup mujur dengan bakat sepak bola dan kerja keras yang dimiliki. Pada 2013, dia bermain dengan Dundee United yang berlaga di Premier Leagus Skotlandia. Dari situ, namanya lantas dilirik Hull City.

Robertson membawa Hull City promosi ke Premier League pada 2015/2016, tetapi kembali terdegradasi pada musim selanjutnya.

3 dari 5 halaman

Sales Pakaian Dalam

Kisah Robertson di dunia sepak bola memang bak sebuah dongeng. Sebab karirnya meroket dalam waktu yang relatif cepat.

Sebelum menjadi salah satu bek kiri terbaik di Premier League, dia pernah melakoni pekerjaan yang jauh dari sepak bola. Robertson pernah menjadi sales pakaian dalam perempuan dan punya penghasilan yang kecil.

"Saya sedang check-out di Marks and Spencer. Teman saya mendapat diskon untuk Percy Pigs, jadi mereka senang. Saya hanya berusia 17-18 tahun," ungkap Robertson dalam wawancara dengan Peter Crouch di podcast BBC.

“Saya benar-benar bekerja dua shift pada bagian pakaian dalam wanita. Mereka kekurangan staf dan saya terlempar ke sana. Anda hanya berbicara omong kosong dan mudah-mudahan mereka membelinya," kelakarnya.

4 dari 5 halaman

Kapten Skotlandia

Kini, ronda nasib membawa Robertson berada di atas. Dia mendapat gaji besar dari Liverpoo. Pemain 26 tahun juga meraih banyak prestasi bersama The Reds. Dia menjadi juara Liga Champions musim 2018/2019 lalu.

Dan, Robertson baru saja membantu Liverpool menjadi juara Premier League 2019/2020. Gelar ini amat penting dalam sejarah Liverpool. Sebab, ini adalah gelar liga pertama setelah 30 tahun puasa gelar.

Dia tahun sebelum membantu Liverpool juara Premier League, Robertson sudah mencapai level hebat lain. Robertson dipercaya menjadi kapten timnas Skotlandia. Sunggah momen yang indah bagi sosok yang merasa dirinya sampah pada 2012.

5 dari 5 halaman

Jurgen Klopp Sang Penyelamat

Jurgen Klopp ibarat Raja Midas dalam karir Andrew Robertson. Sebab, dari pemain klub degradasi, Robertson mampu diubah menjadi pemain kelas dunia oleh manajer asal Jerman itu. Klopp punya andil besar atas karir impresif Robertson.

“Sepanjang karir saya, saya selalu meragukan diri saya dan ini [motivasi Jurgen Klopp] telah berhasil untuk saya, menghasilkan yang terbaik dalam diri saya, menampilkan performa yang dapat saya banggakan," ucap Robertson.

“Ia pria yang fantastis, manajer yang fantastis, dan baginya berpikir bahwa saya tidak memiliki hal-hal negatif itu bagus. Ia suka orang-orang Skotlandia, saya tahu itu, ia bergaul dengan Kenny Dalglish."

“Ia adalah figur ayah dari tempat latihan ini, kelompok para pemain ini, dan ia ada di sini untuk kami dalam segala hal, baik di atas maupun di luar lapangan. Itu sebabnya kami sangat sukses sekarang, terserah padanya, dan mungkin itu berlanjut," paparnya.

Sumber asli: Berbagai Sumber

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 26/6/2020)

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer