Bola.com, Jakarta - Chelsea menelan kekalahan telak 0-3 dari Sheffield United dalam lanjutan Premier League pekan ke-35, Sabtu (11/7/2020). Ada tiga catatan yang mesti dibenahi The Blues agar performa tim bisa membaik.
Bertandang ke Bramall Lane, markas Sheffield United, Chelsea sebetulnya menguasai jalannya pertandingan. Sebanyak 74 persen penguasaan bola menjadi bukti, namun hasil akhir berkata sebaliknya.
Baca Juga
Skuad Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Diproyeksikan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games 2025
Jadwal Pertandingan dan Lawan Liverpool pada League Phase Liga Champions Musim Ini
Hal Buruk dari Man City Saat Ini, Banyak Ruang Terbuka dan Kebobolan Banyak Gol: Salah Pep Guardiola?
Advertisement
Barisan lini serang yang dikawal Christian Pulisic, Tammy Abraham, dan Willian gagal menjebol gawang Dean Henderson. Sebaliknya, Kepa Arrizabalaga gagal membendung gol yang diciptakan oleh David McGoldrick (2) dan Oli McBurnie.
Hasil ini membuat persaingan untuk memperebutkan posisi empat besar Premier League jadi semakin seru. Chelsea bisa terdampar ke peringkat lima andai Leicester City beserta Manchester United sanggup meraih tiga poin di pekan ini.
Ada tiga hal yang mesti dibenahi Chelsea setelah dibantai Sheffield United. Berikut ini sajian khasnya.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Butuh Bek Sayap yang Bagus dalam Bertahan dan Menyerang
Premier League dibanjiri oleh banyak bek sayap muda nan cemerlang dalam beberapa tahun terakhir. Jika Liverpool memiliki Trent Alexander-Arnold, dan Manchester United punya Aaron Wan-Bissaka, maka di Chelsea ada Reece James.
Pemain berusia 20 tahun tersebut mendapatkan kesempatan bermain sejak menit awal sampai digantikan oleh Callum Hudson-Odoi saat pertandingan menyisakan 15 menit. Secara keseluruhan, penampilannya tidak begitu mencolok di laga ini.
Reece James hanya berhasil melakukan tiga dari tujuh percobaan umpan silang, memenangkan empat dari 10 duel dan kehilangan penguasaan bola sebanyak 15 kali. Namun mengapa Whoscored memberinya rating 7.1 - tertinggi di antara para pemain Chelsea?
Ia memiliki akurasi operan yang baik (86.1 persen, dengan tiga operan kunci) dan sempat membuat Henderson kerepotan dengan tembakannya sebelum jeda babak pertama. Ia juga tampil apik dalam bertahan dan terus memberikan bantuan kepada lini serang.
Permainan James belum begitu sempurna, dan wajar mengingat usianya masih muda. Oleh karenanya, ia harus sering diberi kesempatan bermain yang baik untuk perkembangannya serta menambah pengalaman.
Â
Advertisement
Jangan Cuma Fokus ke Lini Serang Saja
Chelsea telah mendapatkan dua pemain anyar untuk musim depan - Hakim Ziyech serta Timo Werner. Menurut beberapa laporan, mereka hendak menambah agresivitasnya dengan mendatangkan Kai Havertz dari Bayer Leverkusen.
Pergerakan transfer Chelsea seolah menggambarkan bahwa lini serang mereka tidak baik-baik saja, yang nyatanya tidak seperti itu jika melihat kebangkitan Christian Pulisic. Harusnya mereka juga melihat sisi pertahanannya.
Memang, Chelsea berhasil mencatatkan clean sheet dalam dua dari lima pertandingan terakhirnya. Namun perlu diingat, saat mereka kebobolan, gawangnya tidak pernah kebobolan kurang dari dua gol.
Jika ditotal, Chelsea sudah kebobolan delapan gol dari lima pertandingan. Dua laga di antaranya berakhir kalah. Sementara satu sisanya saat menghadapi Crystal Palace nyaris berakhir imbang.
Andreas Christensen dan Kurt Zouma hanya berdiam diri di tempat saat Sheffield United mencetak gol. Sementara bek lainnya, Antonio Rudiger, nampak belum kembali ke performa waktu dirinya belum mengalami cedera.
Fikayo Tomori pun masih mengalami cedera dan kemungkinan akan dikirim sebagai pinjaman di musim depan. Dari materi yang ada sekarang, tidak bisa dimungkiri kalau the Blues membutuhkan tambahan di sektor pertahanan musim depan.
Â
Alternatif Taktik yang Efektif
Benar, Chelsea mendominasi permainan dengan catatan penguasaan bola hingga 74 persen. Namun fakta bahwa mereka gagal membongkar pertahanan rapat Sheffield United tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Lampard mengusung formasi 4-3-3, yang terbukti gagal untuk membongkar pertahanan lawan. Ia kemudian mengubahnya jadi 3-4-3 di tengah-tengah pertandingan, yang tidak memberikan pengaruh apapun kepada permainannya.
Pulisic dikawal ketat, sementara Tammy Abraham tak mampu mengulangi performanya di pertandingan sebelumnya. Willian pun sudah berusaha untuk mencoba, namun Sheffield bertahan dengan kuantitas hingga membuatnya kesulitan.
Sumber: Sportskeeda
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 12/7/2020)
Advertisement