Bola.com, Jakarta - Manchester United terancam gagal berpartisipasi di Liga Champions musim depan. Jika benar-benar terjadi, ini bukan kali pertama, sebab dalam kurun waktu 10 tahun belakangan, tim berjulukan Setan Merah itu sudah dua kali urung tampil di kompetisi sepak bola tertinggi antarklub di benua Eropa tersebut.
Manchester United bukan satu-satunya tim yang masih mengejar tiket Liga Champions musim depan. Masih ada lima tim lain di bawahnya yang juga mengincar posisi empat besar.
Baca Juga
Advertisement
Liverpool dan Manchester City sudah dipastikan lolos ke babak grup Liga Champions. Poin keduanya tak mungkin lagi bisa dikejar oleh kontestan lain di Premier League 2019-2020.
Adapun Manchester City baru saja mendapatkan 'durian runtuh' dari UEFA menyusul pencabutan larangan berlaga di Liga Champions. Itu membuat persaingan tim lain makin panas.
Selain Manchester United, ada Chelsea dan Leicester City yang juga berpeluang besar meraih tiket Liga Champions. Keduanya berada di atas The Red Devils, namun perbedaan poinnya sangat tipis.
Di posisi keenam dan ketujuh, ada Wolverhampton Wanderers dan Sheffield United yang juga masih berpeluang. Sementara Tottenham Hotspur, meski tipis, juga tetap memiliki kans untuk finis di empat besar.
Bicara kegagalan lolos ke Liga Champions, sebenarnya Manchester United sudah pernah mengalaminya. Dalam 10 tahun terakhir, mereka sudah dua kali hanya mentas di Liga Europa. Berikut ini Bola.com mengulasnya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Musim 2015-2016
Premier League 2015-2016 bisa jadi merupakan satu di antara musim terburuk Manchester United. Dilatih oleh Louis van Gaal, The Red Devils hanya sanggup meraih posisi kelima klasemen akhir.
Sepanjang musim, Manchester United juga cuma dua kali meraih posisi puncak, yakni pada pekan kedua dan ketujuh.
Mimpi buruk dimulai pada akhir November hingga akhir Desember. Manchester United tak pernah menang pada tujuh pertandingan, termasuk kekalahan atas Bournemouth, Norwich City, dan Stoke City.
Pada 12 laga terakhir, Manchester United sebetulnya mampu meraih delapan kemenangan. Tiga laga lainnya berakhir dengan kekalahan, dan satu sisanya imbang.
Sayang, performa tersebut tak mampu mengangkat Manchester United dari posisi kelima sejak pekan ke-31. Mereka gagal lolos ke Liga Champions dan cuma berkompetisi di Liga Europa.
Advertisement
Musim 2018-2019
Musim 2018-2019 tak lebih baik dari 2015-2016, bahkan lebih buruk bisa dibilang. Sebab, Manchester United finis di tangga keenam klasemen akhir Premier League.
Periode terburuk pada musim tersebut terjadi di awal dan akhir musim. Memulai kompetisi dengan kemenangan 2-1 atas Leicester City, Manchester United kandas dua kali beruntun dari Brighton dan Tottenham Hotspur.
Manchester United bahkan sempat tercecer ke posisi 13 klasemen sebelum perlahan merangsek naik ke 10 besar lagi dan tak pernah terlempar.
Akhir Desember hingga awal Maret menjadi periode terbaik Manchester United musim tersebut. Mereka menjalani 12 laga tanpa kalah, di mana 10 laga di antaranya berakhir dengan kemenangan.
Manchester United juga berhasil naik ke posisi empat klasemen. Sayang, inkonsistensi datang menghampiri.
Memasuki sembilan laga terakhir, Manchester United hanya meraih dua kemenangan saja. Bahkan, tak pernah menang pada lima laga pamungkas, termasuk kekalahan memalukan dari Everton 0-4 dan dua kekalahan di kandang, masing-masing dari Manchester City dan Cardiff City.
Posisi Manchester United kemudian merosot dua tangga dan ambisi lolos Liga Champions pun kandas.