Bola.com, Manchester - Liverpool mulai menikmati masa kejayaannya di Inggris dan Eropa, dengan menjuarai Liga Champions pada 2019 dan menjadi kampiun Premier League musim ini. Meski begitu, legenda Manchester United, Gary Neville, meyakini Liverpool tak akan mendominasi sepak bola Inggris seperti yang dilakukan Setan Merah pada era 1990-an dan 2000-an.
Musim lalu, Liverpool menjuarai Liga Champions setelah mengalahkan sesama klub Inggris, Tottenham Hotspur, pada laga final. Musim ini, The Reds berjaya di liga domestik dengan menjadi kampiun lagi setelah menunggu selama 30 tahun.
Baca Juga
Gosip Transfer Kevin Diks Makin Kencang, Wartawan Jerman Bocorkan Kapan Sang Bek Timnas Indonesia Pindah ke Monchengladbach
Dorr! Belum Disodori Kontrak Baru dari Liverpool, Mohamed Salah: Situasinya Sekarang, Sepertinya Saya Bakal Cabut
Foto: Berwisata ke Monumen Penjelajahan dan Menara Belem di Portugal, Ada Peta Indonesia
Advertisement
Liverpool benar-benar mendominasi Premier League musim 2019-2020. Bahkan, juara bertahan Manchester City tak mampu memberikan gangguan berarti. Bahkan, sebelum lockdown, The Reds unggul 25 poin atas peringkat kedua.
Dipimpin Jurgen Klopp di kursi manajer, performa Liverpool begitu menginspirasi dengan mengandalkan pemain-pemain seperti Trent Alexander-Arnold (jebolan akademi), Andrew Robertson (seharga 8 juta pounds), dan Jordan Henderson (senilai 15 juta pounds).
Klub Merseyside Merah tersebut juga memiliki trio penyerang yang menakutkan, Sadio Mane (dibeli seharga 30 juta pounds), Mohamed Salah (34,3 juta pounds), dan Roberto Firmino (29 juta pounds).
Namun, Neville menilai Liverpool tak akan bisa sedominan Manchester United pada era Sir Alex Ferguson. Ada alasan khusus di balik keyakinan Neville itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Liverpool Belanja Tak Terlalu Banyak
Menurut Neville, Liverpool sulit mendomasi sepak bola Inggris karena tak terlalu banyak belanja pemain. Bahkan, aktivitas belanja The Reds masih kalah dibanding klub-klub besar Inggris lainnya.
Ketika ditanya apakah Liverpool akan mendominasi selama satu dekade ke depan, Neville menjawab tegas. "Tidak," kata Neville, seperti dilansir The Sun, Rabu (22/7/2020).
"Liverpool, pada bisnis transfernya, terlalu sederhana dibandingkan klub-klub lain. Pemilik mereka tak memiliki uang sebanyak Manchester City, atau punya kekuatan belanja seperti Manchester United atau Chelsea. Tidak seperti itu," imbuh Nevillle, yang dulu biasa beroperasi di sektor bek kiri.
Meskipun demikian, Neville memuji kecerdikan Jurgen Klopp mengoperasikan dana belanja yang kecil dari klub.
"Apa yang dilakukan Liverpool dalam tiga tahun terakhir adalah memulai menciptakan sebuah era. Mencapai final Liga Champions, memenangi Liga Champions, memenangi liga, mereka berada di tengah-tengah sesuatu di sini," ujar Neville.
"Apa yang dilakukan Jurgen Klopp di Liverpool jelas luar biasa. Dia tak memiliki sumber daya seperti Pep Guardiola, maupun sumber daya yang dimiliki para manajer Manchester United dalam tujuh tahun terakhir. Tapi, dengan fokus yang baik dan perekrutan presisi, dia berhasil mengembangkan tim hebat."
"Jika Liverpool bisa menjuarai liga lagi tahun depan, atau kembali ke final Liga Champions atau meraih gelar domestik handa, maka itu saatnya kita kembali bicara tentang tim yang benar-benar hebat," imbuh Neville.
Advertisement
The Reds Harus Bekerja Lebih Keras
Menurut Gary Neville, Klopp harus melecut para pemainnya lebih keras lagi pada musim depan jika ingin mempertahankan gelar Premier League.
"Klopp harus melecut pemainnya sedikit lebih keras, untuk membuat mereka mengerti bahwa tak bisa lagi turun dua atau tiga persen dibanding sekarang, karena City atau klub-klub lain akan memberi perlawanan lagi," tutur Neville.
"City sudah menunjukkan standar mereka, Liverpool juga punya. Sekarang Liverpool harus mempertahankannya."
"Apa yang dilakukan Sir Alex Ferguson di United adalah membangun skuad hebat untuk menang selama tiga atau empat tahun, kemudian mengubahnya lagi dan beradaptasi supaya menang kembali pada tiga atau empat tahun berikutnya."
"Sir Alex terus melakukan itu selama 20 tahun. Jelas dia pria jenius dan itulah mengapa ia disebut manajer terhebat," imbuh Neville tentang masa kejayaan Manchester United pada era 1990-an dan 2000-an.
Sumber: The Sun