Bola.com, Jakarta - Arsenal akan menghadapi Liverpool pada ajang Community Shield, Sabtu (29/8/2020). Laga ini menjadi sajian pembuka sebelum Premier League musim 2020/2021 bergulir pada 12 September.
Liverpool tampil di Community Shield sebagai juara Premier League musim 2019/2020. Pasukan Jurgen Klopp terbukti sebagai tim terkuat dalam sepak bola Inggris.
Baca Juga
Advertisement
Arsenal datang sebagai penantang setelah menjuarai Piala FA 2020. Mereka tak bisa diremehkan karena berhasil mengalahkan Manchester City dan Chelsea dalam perjalanan meraih trofi.
Duel pada Sabtu malam WIB diyakini akan berlangsung seru. Dua tim sama kuat, tapi The Reds diyakini masih sedikit lebih unggul daripada The Gunners.
Mengapa demikian? Berikut 5 alasan Liverpool akan membantai Arsenal dan menjuarai Community Shield 2020.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Persiapan minim
Kondisi kedua tim tidak jauh berbeda. Gara-gara musim 2019/2020 yang molor sampai Agustus, waktu istirahat para pemain jadi terpotong.
Mereka hanya bisa beristirahat dua sampai empat pekan, lalu diminta segera kembali untuk berlatih dan bersiap menyambut musim baru. Tentu hal ini melelahkan bagi pemain kedua tim.
Meski demikian, kondisi skuad Liverpool diyakini masih lebih baik. Klopp punya kedalaman skuad yang lebih baik, yang berarti pada rotasi skuad lebih baik.
Juga, Liverpool terbiasa menjalani persiapan dalam waktu singkat karena jadwal yang begitu padat.
Advertisement
Serangan Liverpool Lebih Matang
Bicara skuad, The Reds diyakini punya barisan penyerang yang masih lebih baik daripada Arsenal. Ada trio Salah-Mane-Firmino yang tak pernah mengecewakan, mereka adalah jaminan gol.
Juga masih ada pemain-pemain pengganti yang bisa mengubah arah pertandingan saat diturunkan, sebut saja Divock Origi, Takumi Minamino, bahkan Xherdan Shaqiri.
Arsenal, di sisi lain, masih sangat bergantung pada Pierre-Emerick Aubameyang. Memang ada beberapa penyerang lain seperti Alexandrea Lacazette, Nicolas Pepe, atau Eddie Nketiah, tapi mereka masih tidak bisa konsisten sepreti Aubameyang.
3. Ada Mohamed Salah
Lebih lanjut, Liverpool punya satu pemain yang selalu bisa diandalkan jadi pembeda: Mohamed Salah. Meski tak seproduktif musim lalu, striker Mesir ini masih jadi andalan untuk menjebol gawang lawan.
Dia mencetak 19 gol plus 10 assists dari 34 pertandingan Premier League musim lalu. Salah dikabarkan siap bermain penuh pada pertandingan ini.
Kuncinya ada pada bek sayap Arsenal. Menjaga Salah bukan tugas mudah, dan jika gagal melakukannya, kiper The Gunners akan berhadapan dengan salah satu predator gol terbaik di Inggris.
Advertisement
4. Pertahanan Liverpool
Salah satu perbedaan antara kedua tim yang paling kentara. Liverpool jadi juara tidak hanya dengan gol-gol mereka, tapi juga dengan menjaga gawang tidak kebobolan.
The Reds hanya kebobolan 33 gol dari 38 pertandingan Premier League musim lalu. Mereka masih sangat tangguh bersama Virgil van Dijk sebagai pemimpin.
Arsenal justru sebaliknya. Barisan bek Arsenal terkenal karena blundernya, entah itu David Luiz, Shkodran Mustafi, atau Sokratis Papastathopoulos.
Arteta sudah mencoba memperbaikinya dengan merekrut William Saliba dan Gabriel Magalhaes, tapi sepertinya dua bek ini masih butuh waktu adaptasi.
5. Rekor Firmino
Alasan terakhir, rekor gol Roberto Firmino. Striker asal Brasil ini ternyata gemar menjebol gawang The Gunners.
Tercatat, dengan 8 gol dari 10 pertandingan, Firmino adalah pemain Liverpool yang paling gemar menjebol gawang Arsenal. Jika mempertimbangkan nama-nama striker Liverpool belasan tahun terakhir, catatan Firmino ini cukup impresif.
Firmino adalah striker spesial dengan gaya bermain unik. Dia tak selalu mencetak gol, tapi tahu bagaimana caranya mencari posisi terbaik untuk membantu rekan-rekannya.
Sumber: Berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Penulis Richard Andreas, published 28/8/2020)
Advertisement