Bola.com, Jakarta - Media Yunani, menurut laporan The Sun, Selasa (1/9/2020), mengungkapkan kata-kata kasar kapten Manchester United, Harry Maguire ketika terjadi keributan di Mykonos pekan lalu.
Bek berusia 27 tahun itu ditangkap polisi setelah terjadi keributan di sekitar bar. Dia dihukum pekan lalu karena serangkaian pelanggaran di pengadilan Yunani.
Baca Juga
Advertisement
Petugas yang menangkap pada malam kejadian di Mykonos mengklaim bahwa Maguire melontarkan kata-kata kotor ke polisi saat mereka mencoba menahannya.
"F ** k you all, f ** k off, f ** k the Greek police, f ** k policeman, f ** k Greece, f**k Greece, f**k the Greek civilisation, I don't give a s**t."
Maguire mendorong petugas tersebut, bersama dengan saudara laki-laki, Joe dan temannya Chris Sharman.
"Maguire menyerang sersan. Dia mendorongnya menjauh dan menendangnya di kaki kanan yang menyebabkan pembengkakan pada tibia kiri dan kanannya."
"Terdakwa ketiga, Joe, juga menyerang petugas dengan meninju wajahnya sehingga menyebabkan bibir kanan atas bengkak."
Setelah mereka dibawa ke kantor polisi, petugas tersebut mengklaim mendapat kekerasan lagi. Serangan kedua membuat polisi mengalami lecet di lengan kanan, linu panggul, dan nyeri punggung kanan.
Begitu masuk, Maguire disebut telah memberi tahu polisi bahwa dia bisa memberi mereka uang sebanyak yang mereka inginkan karena dia kapten Manchester United.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Merasa Terancam
Maguire dinyatakan bersalah atas keributan, percobaan penyuapan, kekerasan terhadap pegawai publik, dan penghinaan. Tapi, dia membantah memukul petugas dan mencoba menyuap polisi. Pengacaranya mengajukan banding.
Langkah tersebut membatalkan putusan awal dan berarti akan ada persidangan ulang.
"Saya tidak melakukan kesalahan apa pun," kata Maguire kepada BBC.
Maguire mengatakan polisi berpakaian preman memukulnya berulang kali dan mengejeknya "karier Anda sudah berakhir, tidak ada lagi sepak bola, Anda tidak akan bermain lagi".
"Saya pikir kami akan diculik" lanjutnya.
"Kami berlutut, kami mengangkat tangan, mereka baru saja mulai memukul kami.
"Dan pada titik ini, saya pikir tidak ada kemungkinan mereka adalah polisi atau saya tidak tahu siapa mereka, jadi saya mencoba melarikan diri, saya sangat panik dan takut."
Advertisement
Membela Sang Adik
Maguire mengklaim dua pria mendekati adik perempuannya Daisy, 20, di sebuah bar. Peristiwa ini yang memicu keributan.
"Tunangan saya Fern melihat matanya mengarah ke belakang kepalanya, dia pingsan," kata Maguire.
Ia mengaku mencoba membawa adiknya ke rumah sakit ketika dia ditangkap.
"Saya tidak merasa perlu meminta maaf kepada siapa pun. Permintaan maaf adalah sesuatu jika Anda melakukan kesalahan," katanya.
Sumber: The Sun