Bola.com, Jakarta Kekalahan 1-3 Manchester United dari Crystal Palace di pekan kedua Liga Inggris, Sabtu (19/9/2020), menurut Patrice Evra tidak terjadi andai Ole Gunnar Solskjaer menurunkan seluruh pemain terbaiknya sejak awal. Donny van de Beek contohnya, baru dimainkan setelah Paul Pogba tampil buruk hanya lantaran Solskjaer khawatir Van de Beek tidak bisa mengatasi tekanan situasi.
Kritik pedas Evra yang dilansir Metro tersebut sontak banyak dibagikan netizen tak lama seusai laga dan banyak mendapatkan dukungan di internet. Pemain Prancis yang lama menjadi bek kiri andalan United pada era Sir Alex Ferguson itu juga mempertanyakan kenapa Solskjaer memilih Dan James sebagai starter ketimbang Mason Greenwood dan justru Timothy Fosu-Mensah yang dipilih sebagai bek kanan ketimbang Aaron Wan-Bissaka.
Advertisement
Dalam kasus dicadangkannya Van de Beek, Evra secara khusus menyebut sudah terbukti beberapa kali Solskjaer tidak berani memasang muka baru atau pemain muda yang terbukti sedang cemerlang dalam sesi latihan atau pertandingan uji coba. Menurutnya keuntungan yang diperoleh Crystal Palace yang sudah lebih dulu "panas" karena sepekan sebelumnya telah bermain, sedangkan United belum, tidaklah bisa dijadikan alasan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Manchester United Tidak Terlihat Sebagai Klub Besar
"Crystal Palace punya keuntungan karena telah memainkan pertandingan lebih banyak dan sudah menguji kesiapan pemainnya dengan lebih terukur, tapi itu bukan alasan yang bisa membenarkan kekalahan Manchester United. United adalah klub besar dan pendukung tidak akan bisa memaklumi kekalahan ini," kata Evra.
"Negativitas yang muncul melingkupi klub saya lihat bukan hanya semata persoalan pembelian pemain. Tapi lebih karena Ole tidak berani memainkan pemain baru yang dianggapnya masih perlu beradaptasi dan tidak bakal siap menghadapi besarnya harapan publik," tambahnya lagi.
Sebagai perbandingan, Evra juga sempat berpendapat kepada Sky Sports mengenai debut buruk yang dialaminya di United. Ia langsung diturunkan bermain sebagai starter hanya dalam hitungan setelah dirinya baru tiga kali berlatih. Dirinya pun tampil jelek dalam derby melawan Manchester City saat itu dan Sir Alex justru tidak jadi kambing hitam karena pilihannya menurunkan Evra.
Advertisement
Biarkan Pemain Menjadi Dewasa Karena Kritik
Berbeda dengan Sir Alex yang berani mengambil risiko dengan membiarkan pemain dikritik, Solskjaer menurut Evra justru jadi korban karena terlalu baik kepada pemain.
"Pendukung sangat antusias dengan kedatangan Donny van de Beek, mainkan dia! Bila ia bermain jelek, setidaknya para suporter akan mengkritik Van de Beek dan bukan Ole, tapi lihatlah sekarang bagaimana justru orang mempertanyakan kenapa manajer tidak menurunkan dia sedari awal," sebut mantan tulang punggung timnas Prancis tersebut lagi.
Pada kesempatan terpisah, Solskjaer sendiri uniknya kembali melindungi pemainnya dan menyebut keputusannya sebagai manajer adalah yang terbaik di Sabtu itu.
"Paul Poga saya pilih menjadi starter bersama Bruno Fernandes dan Scott McTominay karena Paul tampil sangat bagus dalam sesi latihan terakhir. Sedangkan Donny perlu beradaptasi menghadapi pertandingan pertamanya. Semua berharap banyak kepadanya dan saya telah membuat keputusan terbaik saat itu dengan menimbang banyak faktor," tandas sosok yang sempat dijuluki Baby Faced Assassin (pembunuh berwajah sepolos bayi) karena ketajamannya sebagai pemain spesialis pengganti alias super-sub.
Well, komentar Ole Gunnar Solskjaer sesudah laga Manchester United kontra Crystal Palace di Liga Ingris ini seakan membenarkan kritikan Patrice Evra, yang harus diingat pernah menjadi figur sentral skuat Setan Merah pada kurun 2006-2014 di tangan Sir Alex. Solskjaer jelas bukan Sir Alex, tapi pendukung klub pasti berharap pendekatan apapun yang dilakukan sang pelatih berbuah kemenangan, bukan kekalahan telak di kandang sendiri pada awal musim baru.