Sukses


Liga Inggris: Guardiola Buka-bukaan Penyebab Manchester City Dihancurkan Leicester

Bola.com, Manchester - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mengakui timnya kehilangan kepercayaan diri ketika dibantai Leicester City 2-5 di Stadion Etihad, Minggu (28/9/2020).  Sang pelatih bahkan menyebut para pemainnya bermain dengan penuh kecemasan dan gugup pada pertandingan itu. 

Penyerang Leicester City, Jamie Vardy, benar-benar menjadi momok untuk lini belakang Manchester City pada laga pekan ketiga Premier League. Vardy berhasil mencetak tiga gol pada laga itu. Dua gol lain Leicester masing-masing dicetak James Maddison dan Youri Tielemans. 

Bagi City, ini kali pertama mereka kebobolan lima gol di kandang sendiri dalam 17 tahun terakhir. Kekalahan ini juga menjadi pukulan besar bagi mereka dalam perburuan gelar Liga Inggris 2020/2021. 

Pada laga itu, City sebenarnya bisa unggul cepat melalui Mahrez pada menit ke-4. Namun, mereka malah tidak kunjung mencetak gol kedua meskipun mendominasi. Mental City akhirnya runtuh setelah Leicester mencetak empat gol beruntun. 

"Kami tidak menciptakan banyak peluang dan mulai berpikir kami tidak bermain bagus. Kami memberi tekanan pada diri sendiri untuk mencetak gol kedia, tapi kami harus lebih tenang," kata Guardiola, seperti dilansir Manchester Evening News

"Kami cemas, kami gugup ketika tidak membuat peluang. Saya bilang saat halftime bahwa mereka bermain bagus, harus berusaha sabar dan sisanya akan ada di tangan kami." 

"Kemudian kami kebobolan gol kedua dan ketiga, maka semuanya menjadi semakin sulit," imbuh Pep Guardiola tentang kekalahan Manchester City

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Harus Menerima

Guardiola juga mengatakan taktik bertahan yang diterapkan Leicester sangat menyulitkan timnya. 

"Mereka bertahan terlalu dalam. Ketika hal seperti itu terjadi pada laga-laga sebelumnya, kami menang dengan margin kecil. Kami tidak punya pemain yang untuk menyerang di kotak penalti," tutur Guardiola. 

"Rasanya sulit ketika tim lawan bermain dalam dan tidak terlalu banyak ke depan. Kami harus lebih sabar, tidak mengejar gol kedua dan ketiga. Kekalahan ini berat, tak mudah diterima, tapi kami harus menerimanya," imbuh Guardiola. 

City hanya membukukan lima tendangan mengarah ke gawang dan terlihat rapuh dalam bertahan. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Guardiola mencari pemain baru sebelum bursa transfer ditutup pada 5 Oktober 2020. 

Sumber: Manchester Evening News 

Video Populer

Foto Populer