Bola.com, Jakarta - Liverpool menjadi satu di antara klub yang melahirkan banyak legenda sepak bola dunia. Tak heran, banyak pemain ingin berseragam The Reds.
Tim asal Merseyside itu memikat banyak pemain dengan sejarah mereka yang kaya, fanatisme supporter dan juga prestasi mereka dalam dua tahun terakhir.
Baca Juga
Advertisement
Dari legenda Kenny Dalglish, Ian Rush, kapten ikonik Steven Gerrard dan kini trisula maut Mane, Firmino, dan Salah merasakan puncak karirnya di Liverpool. Tentu menyenangkan bisa bermain di klub top Premier League, dan merasakan kegemilangan dalam karir di Liverpool.
Namun, bermain di Liverpool berarti siap dengan tuntutan dan tekanan yang ada. Resiko kegagalan pun sepertinya bisa kapan saja terjadi di klub ini. Tidak seperti Steven Gerrard, Luis Suarez, hingga Salah. Beberapa pemain ini malah apes dan kesulitan menampilkan performa terbaiknya.
Datang ke Liverpool pun sepertinya menjadi musibah untuk beberapa pemain. Setidaknya beberapa pemain merasakan kemerosotan karirnya ketika berada di Anfield. Lalu siapa saja nama pemain yang mengalami kegagalan di Liverpool?
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mario Balotelli
Balotelli merupakan salah satu pemain yang menyesal pernah bergabung ke Liverpool. Datang di era Brendan Rodgers di 2014, pemain kontroversial ini gagal bersinar. Liverpool pun nampak semakin terpuruk dengan lini depannya sepeninggal Luis Suarez.
Catatan gol Balotelli di Liverpool begitu berbeda dengan Suarez. Balotelli tercatat hanya tampil 28 kali dengan raihan empat gol. Angka yang sangat minim untuk seorang penyerang.
Akhirnya Balotelli pun dipinjamkan dan kembali ke AC Milan di musim berikutnya. Setelahnya Balotelli pun mengalami kemerosotan karir dan hanya membela klub-klub seperti, Nice dan Brescia.
Advertisement
Andy Carroll
Andy Carroll datang dengan tebusan yang mahal, kala itu nilai transfernya mencapai 41 juta euro. Liverpool tampak begitu getol ketika mengangkut Andy Carroll yang kala itu dalam kondisi cedera.
Bersama Newcastle, Andy Carroll sedang menggila dengan mencetak 11 gol di 19 laga awal Premier League. Namun sangat disayangkan, harga mahal yang dibayarkan tidak diikuti dengan kesuksesan. Andy Carroll malah menjadi pesakitan dan kehilangan ketajamannya di Liverpool.
Diplot sebagai pengganti Fernando Torres, Andy Carroll malah melempem dengan hanya mencetak 11 gol dari 58 kali pertandingan. Akhirnya Andy Carroll dan Liverpool pun berpisah dengan menjual murah Andy Carroll ke West Ham.
Alberto Aquilani
Gelandang kelahiran Roma, Italia ini begitu dipuja ketika berada di AS Roma. Dirinya bahkan disandingkan dengan ikon Roma kala itu Francesco Totti. Ketenangannya di lini tengah dan kreatifitasnya di lini tengah sangatlah baik.
Kemampuannya tersebut yang membuat Liverpool membayar Aquilani untuk menggantikan Xabi Alonso. Tebusan 20 juta euro pun dibayar Liverpool untuk menebus Aquilani di 2009. Namun karir Aquilani di Liverpool sangatlah mandek, dia hanya mencatatkan 28 penampilan dengan dua gol serta enam assists.
Cedera terus-terusan menghantuinya, hingga akhirnya Liverpool pun meminjamkan di dua musim selanjutnya ke Juventus dan AC Milan. Tidak kunjung terpakai Aquilani kemudian dijual ke Fiorentina.
Advertisement
Loris Karius
Tangisan Loris Karius di final Liga Champions 2017/18 menjadi gambaran betapa buruknya dia di laga tersebut. Karius menjadi dalang kekalahan Liverpool dengan dua blundernya hingga Liverpool gagal meraih trofi eropa ke-enamnya di musim tersebut.
Setelah laga tersebut kemampuan Loris Karius langsung dilupakan. Jasanya mengantarkan Liverpool finish di posisi tiga dan mencapai final Liga Champions pun seakan tidak ada artinya.
Liverpool pun sulit memaafkan Karius dan akhirnya mendatangkan Alisson Becker dari AS Roma. Karius pun dengan cepat disingkirkan dengan dipinjamkan ke Besiktas. Hingga kini Karius masih sulit menemukan kepercayaan dirinya kembali dan masih sering melakukan blunder-blunder lainnya.
Sumber: Sportskeeda
Disadur dari: Bola.net (Muhamad Raka Saputra/Serafin Unus Pasi, published 28/9/2020)