Sukses


Liga Inggris: Sejarah Pembelian Panik Manchester United dan Hasilnya, Ternyata Malah Sering Zonk

Bola.com, Jakarta Pergerakan Manchester United pada bursa transfer musim panas 2020 bisa dibilang payah. Alih-alih mendapatkan para pemain buruannya, Setan Merah malah melakukan pembelian panik pada hari terakhir. 

Sepanjang bursa transfer berjalan, Manchester United dikaitkan dengan berderet pemain. Satu di antaranya tentu saja bintang Borussia Dortmund, Jadon Sancho. 

Sancho didapuk sebagai target teratas MU. Klub yang diarsiteki Solskjaer itu juga dihubungkan dengan banyak pemain lain di berbagai posisi. 

Namun, pergerakan Manchester United sangat lamban. Hingga menjelang penutupan bursa tranfer, Red Devils baru membeli satu pemain, Donny van de Beek dari Ajax Amsterdam. Di sisi lain, Sancho masih jauh dari jangkauan. 

Pada hari terakhir bursa transfer atau deadline day, perburuan Jadon Sancho dipastikan tak terealisasi. Manchester United malah membeli empat pemain sekaligus. 

Bisa dibilang MU melakukan aksi pembelian panik. Keempat pemain tersebut adalah Edinson Cavani, Alex Telles, Amad Traore, dan Facundo Pellistri. 

Banyal pihak meragukan pembelian panik Manchester United itu akan efektif pengaruhnya ke performa tim. 

Manchester United memang dikenal sering bermanuver di bursa transfer, terutama di era Sir Alex Ferguson. Saat itu, Setan Merah jarang membeli pemain dengan harga selangit. 

Biasanya Manchester United membeli pemain sesuai dengan kebutuhan tim. Tapi, insting Ferguson tidak selalu sukses di bursa transfer. Terkadang pemain rekrutannya gagal berkontribusi seperti yang diharapkan. 

Kejadian seperti itu jarang terjadi. Ferguson lebih sering sukses saat mengandalkan instingnya dalam membeli pemain. Dia juga piawai menyulap pemain yang sepertinya biasa saja menjadi berkemampuan istimewa. 

Namun, kultur seperti itu berubah semenjak Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013. Setan Merah terlihat lebih serampangan di bursa transfer pemain. Tak jarang, pemain yang didapatkan jauh dari target awal. 

Dalam beberapa kesempatan, MU malah melakukan pembelian panik di bursa transfer pemain. Hasilnya, pemain yang dibeli dengan panik itu ada yang berkontribusi biasa saja dan sebagian gagal.

Berikut ini lima pemain yang masuk kategori pembelian terpanik Manchester United di bursa transfer pemain dan performanya, seperti dilansir dari Planet Football.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

1. Marouane Fellaini

Manchester United dihubungkan dengan Cesc Fabregas, Thiago Alcantara, dan Gareth Bale pada musim panas pertama David Moyes sebagai pelatih di Old Trafford tepatnya pada 2013. Namun, dia gagal memboyong deretan pemain yang jadi targetnya itu. 

Saat itu, Moyes tampaknya tak akan merekrut siapa pun. Namun, Moyes ternyata bergerak pada hari terakhir tenggat transfer dan mendatangkan Fellaini ke markas Manchester United di Old Trafford. 

Setan Merah sebenarnya bisa membeli gelandang Belgia itu pada awal musim panas dengan harga 23,5 juta pound, tapi malah membiarkan klausul pelepasannya kedaluarsa dan harus membayar tambahan 4 juta pounds. 

"Perekrutan Marouane Fellaini sangat dekat dengan batas akhir bursa transfer, satu-satunya pembelian besar pada musim panas ketika kami membutuhkan dua atau tiga pemain besar," kata Ryan Gigss di Daily Telegraph pada 2016.

"United pernah merekrut pemain pada akhir bursa transfer sebelumnya, Dimitar Berbatov pada 2008, tapi kali ini berbeda. Kali ini United membeli karena panik," imbuh legenda Manchester United itu.  

Fellaini tak pernah benar-benar jadi sosok yang populer di Manchester United. Namun, sang gelandang tetap bisa memenangi tiga trofi bersama Setan Merah. 

 

3 dari 6 halaman

2. Juan Mata

Rasanya aneh menyebut perekrutan Juan Mata dari Chelsea sebagai pembelian panik. Saat itu, Mata berstatus pemain terbaik Chelsea dalam dua tahun beruntun.  

Tapi, itulah yang terjadi ketika Juan Mata diboyong ke Old Trafford pada Januari 2014. Saat itu, Manchester United mencatat start buruk di bawah Moyes. Red Devils membeli Mata dengan harapan sang gelandang serang bisa mengangkat performa dan kesuraman tim. 

Namun, MU sudah memiliki Wayne Rooney sebagai pemain nomor 10. Mata bisa dibilang sebagai rekrutan mahal dibanding solusi atas masalah di lini serang. 

Tapi, bukan berarti Juan Mata pembelian yang tidak sukses. Pemain asal Spanyol itu menciptakan beberapa momen spesial selama enam musim di Old Trafford. 

 

4 dari 6 halaman

3. Radamel Falcao

Manchester United finis ketujuh pada Premier League 2013-2014. Mereka berusaha mengatasi masalah itu dengan menggelontorkan uang di bursa transfer. 

Setelah menghabiskan 150 juta pounds untuk lima pemain pada musim panas 2014, Setan Merah menunggu hingga menit-menit akhir batas transfer untuk memboyong Radamel Falcao dengan status pinjaman dari Monaco. 

Pemain asal Kolombia itu sebelumnya dinilai sebagai satu di antara striker terbaik di dunia dan dikabarkan menerima gaji 346 ribu pounds per pekan, tapi masih memulihkan diri dari cedera lutut. 

Ternyata, masalah kebugaran itu membuatnya sulit beradaptasi di United. Dia hanya mencetak empat gol dalam 29 penampilan di semua kompetisi. 

 

5 dari 6 halaman

4. Odion Ighalo

Setelah Marcus Rashford mengalami cedera punggung yang membuatnya absen beberapa bulan, Manchester United benar-benar butuh striker baru pada bursa transfer Januari 2019. 

Setan Merah dihubungkan dengan banyak striker, tapi tak kunjung ada yang datang. Pada hari-hari menjelang penutupan bursa transfer, Setan Merah mengultimatum Bournemouth untuk menerima atau tidak tawaran mereka untuk Joshua King. 

Tapi, Bournemouth menolak karena mahar yang ditawarkan MU tidak sesuai harapan. Akhirnya, Manchester United malah merekrut Odion Ighalo dari klub China, Shanghai Shenhua, pada hari terakhir bursa transfer Januari dengan status pinjaman. 

Kepindahan Ighalo ke Old Trafford benar-benar menjadi kejutan, bahkan untuk sang pemain yang sebelumnya pernah merumpiut di Watford. 

"Saya tak pernah berpikir ini akan terjadi. Tapi impian jadi nyata, jadi saya sangat senang berada di sini dan ini akan menjadi tantangan besar bagi karier saya," kata Ighalo kepada MUTV. 

Ighalo beberapa kali menyumbangkan gol penting di Manchester United, tapi kesulitan untuk menembus skuad utama. 

 

6 dari 6 halaman

5. Alexis Sanchez

Manchester City sedang unggul 12 poin di puncak klasemen Premier League pada Januari 2018. Saat itu, The Citizen berminat memboyong Alexis Sanchez untuk makin menegaskan kekuatannya. 

Tapi, Manchester United mengintervensi dengan modal uang berlimpah. Alexis disodori gaji 400 ribu pounds per pekan. Taktik itu berhasil dan Alexis Sanchez mendarat di Old Trafford. 

"Saya melihatnya sedikit egois, seseorang yang kadang bermain untuk diri sendiri. Saya rasa dia bukan pemain yang kami butuhkan, terutama dengan uang sebesar itu," kata legenda MU, Paul Scholes, kepada ESPN pada 2018. 

Perekrutan itu menjadi kegagalan besar Manchester United. Sanchez hanya menyumbangkan lima gol dalam 45 penampilan dan saat ini telah dijual ke Inter Milan.

Sumber: Planet Football 

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer