Bola.com, Jakarta - Nicklas Bendtner hanya bisa menyesali diri setelah kariernya meredup dan tidak ada jalan untuk kembali. Padahal, pada masanya ia pernah digadang-gadang sebagai telanta besar di Arsenal.
Nicklas Bendtner promosi ke tim utama Arsenal pada musim 2005/2006. Pada musim berikutnya, dia dipinjamkan ke Birmingham yang bermain di Champioship. Dia pulang dengan 11 gol dari 42 laga.
Baca Juga
Advertisement
Arsene Wenger kemudian menjadikan Nicklas Bendtner sebagai pilihan di lini depan pada musim 2007/2008. Pada musim itu, dia mampu mencetak lima gol dari 27 laga yang dimainkan, 22 kali sebagai pengganti.
Lord Bendtner kemudian diprediksi menjadi bintang baru Arsenal. Apalagi, pada musim 2008/2009, dia mampu mencetak sembilan gol. Hanya saja, performanya tidak kunjung mencapai level terbaiknya setelah itu.
Arsenal kehilangan kesabaran pada Lord Bendtner dan melepasnya ke Sunderland pada 2011/2012. Pada musim berikutnya, pemain asal Denmark itu merantau ke Italia untuk memperkuat Juventus.
Pindah ke Italia tidak memperbaiki karir Bendtner. Dia kemudian bermain di Wolfsburg, Nottingham, Rosenborg, dan FC Kopenhagen. Pada musim 2020/2021, Bendtner belum mendapatkan klub alias free transfer.
"Saya memiliki mimpi, dan harapan, dan saya juga bisa melakukan lebih baik. Pasti ada penyesalan karena saya tidak mampu mengarahkan karir saya ke arah lebih baik," kata Bendtner kepada BBC Sport, Sabtu (10/10/2020).
"Jika melihat ke belakang, itu pasti membuat saya kesal karena ada momen yang sangat menyakitkan dan sulit untuk dibahas. Saya terjebak gaya hidup yang didapat karena uang," sambung Bendtner.
"Saya ingin kembali ke masa lalu dan memukul kepala Bendtner muda dengan palu," tegas Nicklas Bendtner.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Salah Arsene Wenger?
Arsene Wenger dikenal punya tangan dingin dalam membimbing pemain muda. Namun, Wenger gagal memberi panduan yang tepat untuk Lord Bendtner. Namun, dalam kasus ini, Bendtner tidak ingin menyalahkan sang manajer.
"Itu sulit karena Wenger tidak bisa meluangkan waktu untuk hanya fokus pada satu orang," kata Bendtner.
"Saya pikir jika saya memiliki sosok yang kuat di belakang saya yang bisa membuat perbedaan. Tapi Arsene dan saya memiliki hubungan yang baik dan saya sangat menghormati dia. Saya tidak menyalahkan dia untuk apa pun," ucap Bendtner.
Sumber: BBC Sport
Disadur dari: Bola.net (Penulis Asad Arifin, published 10/10/2020)
Advertisement