Bola.com, Jakarta - Sebagai salah satu klub dengan prestasi terbaik di daratan Inggris, Manchester United merupakan magnet bagi pemain-pemain terbaik dunia untuk bergabung. Puluhan pemain keluar-masuk klub berjuluk Setan Merah tersebut.
Banyak di antara para pemain tersebut yang meninggalkan Manchester United sebagai pahlawan. Eric Cantona misalnya. Ia meninggalkan United pada 1996 dengan status sebagai legenda.
Baca Juga
Advertisement
Cantona tak sendirian. Ada juga nama-nama seperti Paul Scholes, Ryan Giggs, dan sejumlah pemain lain yang meninggalkan United dengan baik-baik saja.
Namun, ada juga pemain yang memiliki takdir berbeda. Sukses kala berseragam Manchester United, para pemain ini harus meninggalkan Old Trafford dengan status unhappy ending.
Siapa saja para pemain yang gagal mengakhiri masa baktinya di United dengan indah? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jaap Stam
Stam didatangkan Manchester United dari PSV Eindhoven pada musim 1998. Selama tiga musim memperkuat United, raksasa dari Kampen ini menjadi benteng kokoh pertahana Setan Merah.
Ia membawa Manchester United meraih tiga gelar juara Liga Inggris, satu gelar juara Piala FA, satu gelar Piala Intercontinental, dan sekali gelar juara Liga Champions.
Awal musim 2001/2002, Stam dilepas ke Lazio. Hal ini disebut tak lepas dari murka Manajer United, Sir Alex Ferguson kepadanya. Kemurkaan ini tak lepas dari sejumlah pernyataan Stam di buku biografinya, termasuk mengungkap pendekatan ilegal United ketika ia masih berseragam PSV.
Sementara, versi lain menyebut bahwa penjualan Stam ini merupakan kesalahan Ferguson dalam membaca data statistik penampilan pemain asal Belanda ini.
Advertisement
Paul Ince
Paul Ince merupakan salah satu mesin lini tengah Manchester United pada awal 90-an. Gelandang Timnas Inggris ini memperkuat United pada 1989 sampai 1995.
Bersama Bryan Robson dan Neill Webb, Ince merupakan kekuatan utama lini tengah United waktu itu. Tak hanya secara teknis, Ince juga mampu mengokohkan perannya sebagai jenderal permainan United. Bersama United, ia tampil dalam 281 laga dan mencetak 28 gol.
Kebersamaan Ince dan United usai pada Juni 1995, ketika Sir Alex Ferguson menjualnya ke Inter Milan. Penjualan ini tak lepas dari tak akurnya hubungan antara Fergie dan Ince. Fergie sudah muak dengan sikap Ince, termasuk menjuluki dirinya sendiri The Guv'nor'. Bagi Fergie, tak boleh ada dua matahari di United, dan ialah satu-satunya matahari ini.
Ruud van Nistelrooy
Van Nistelrooy merupakan salah satu striker terbaik yang dimiliki Manchester United. Selama 219 kali memperkuat United, ia mencetak 150 gol.
Bersama pemain asal Belanda ini pun, United sukses mengangkat sejumlah trofi. Selain gelar juara Liga Inggris musim 2002/2003 dan Piala FA 2003/2004, Van Nistelrooy juga membantu United meraih gelar Piala Liga musim 2005/2006 dan trofi Community Shield pada 2003.
Namun, segala raihan tersebut tak membuat Van Nistelrooy mengakhiri kariernya di Old Trafford dengan happy ending. Ia dilego ke Real Madrid dengan meninggalkan kesan buruk di Old Trafford.
Ia membangkang ketika kerap dibangkucadangkan oleh Fergie. Selain itu, ia juga terlibat perseteruan dengan bintang muda United waktu itu, Cristiano Ronaldo. Ferguson yang merasa muak dengan kelakuan Van Nistelrooy akhirnya menerima tawaran Real Madrid untuk pemain kelahiran 1 Juli 1976 tersebut.
Advertisement
David Beckham
David Beckham lebih dari sekadar pemain bagi Manchester United. Becks bisa dibilang merupakan pangeran Old Trafford. Hal ini tak lepas dari statusnya sebagai alumnus dari akademi Manchester United.
Beckham merupakan kesayangan Sir Alex Ferguson. Salah satu bukti kecintaan Fergie adalah ketika ia memberi Beckham nomor punggung tujuh setelah bintang mereka, Eric Cantona memutuskan pensiun.
Beckham sendiri membayar kepercayaan Fergie dengan permainan apiknya. Sepanjang berseragam United, ia tampil 394 kali dan mencetak 85 gol. Selain itu, Becks membantu United meraih enam gelar juara Liga Inggris, dua juara Piala FA, dua trofi Charity Shields, sekali juara Liga Champions, dan sekali juara Piala Intercontinental.
Namun, semua berubah ketika Beckham mulai berhubungan dengan Victoria Adams, salah seorang personel Spice Girls. Fergie menilai hubungan dengan Victoria ini berdampak buruk bagi Beckham. Becks disebutnya mengalami penurunan kedisiplinan.
Semua berpuncak pada insiden sepatu melayang di ruang ganti United. Tak lama berselang, Beckham harus mengepak kopernya ke Madrid. Ia dipinang klub asal ibu kota Spanyol tersebut, Real Madrid, dengan banderol sebesar 37 juta Euro.
Roy Keane
Perselisihan dengan Sir Alex Ferguson pula yang mengakhiri masa bakti Roy Keane di Old Trafford. Tak hanya harus kehilangan ban kaptennya, akibat perselisihan dengan Fergie, Keane juga harus meninggalkan Setan Merah.
Perselisihan antara Keane dan Fergie sendiri merupakan sesuatu yang tak dibayangkan sebelumnya. Pasalnya, Fergie merupakan satu dari sedikit orang yang dihormati dan disegani Keano.
Fergie sendiri sangat percaya kepada pemain asal Irlandia ini. Karenanya, sepeninggal Eric Cantona, ia mempercayakan ban kapten United kepada pemain kelahiran 10 Agustus 1971 ini.
Keane sendiri dikenal sebagai sosok yang ceplas-ceplos. Ia kerap mengumbar hal yang mengganggu pikirannya. Inilah yang membuat ia kerap terlibat masalah, baik dengan manajemen maupun dengan rekan satu timnya.
Puncaknya, Keane mengkritik penampilan sejumlah rekan satu timnya ketika mereka dikalahkan Middlesbrough. Keane sendiri absen pada laga tersebut akibat cedera.
Fergie muntab dan menyebut bahwa Keane bisa bersiap untuk bermain di klub lain setelah kontraknya di United habis pada musim itu. Pada 15 Desember 2005, Keane bergabung dengan Glasgow Celtic dan pada 12 Juni 2006 ia mengumumkan gantung sepatu.
Sumber asli: Bola.net
Disadur dari: Bola.net (Dendy Gandakusumah, Published 12/11/2020)
Advertisement