Bola.com, Jakarta - Striker Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang, tengah mengalami masa-masa sulit belakangan ini. Mesin Gol The Gunners itu biasanya dikenal ganas menjebol gawang lawan, tapi musim 2020/2021 tidak berjalan sesuai harapan baginya.
Arsenal baru saja mengikat Aubameyang dengan kontrak baru berdurasi tiga tahun pada awal musim. Kabarnya, nilai kontrak ini lebih besar dari sebelumnya dan mengakhiri spekulasi yang mengatakan dirinya bakal hengkang dari Emirates Stadium.
Baca Juga
Advertisement
Tepat setelah melakukan penandatanganan kontrak baru, Aubameyang langsung tampil mengesankan dengan mencetak gol pada laga kontra Fulham yang berakhir dengan kemenangan 4-0 untuk Arsenal. Namun, apa yang terjadi setelahnya cukup buruk. Aubameyang hanya mencetak satu gol dalam tujuh pertandingan berikutnya.
Arsenal pun terdampak dengan seretnya raihan gol Aubameyang. The Gunners mencatat awal musim terburuk sejak musim 1998/1999. Alhasil, terbukti bahwa Mikel Arteta bakal kerepotan jika Aubameyang tidak bisa mencetak gol.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Membuktikan Pernyataan Thierry Henry
Beberapa bulan lalu, ketika masa depan Aubameyang masih belum jelas, Thierry Henry ikut bicara terkait situasi sulit yang mungkin dihadapi mantan klubnya itu.
Kala itu Henry yakin Arsenal akan kerepotan jika Aubameyang jadi pergi. Alasannya selama beberapa tahun terakhir gol-gol Aubameyang selalu menyelamatkan The Gunners.
"Yang saya tahu pasti adalah kami jelas akan merindukan gol-golnya jika dia jadi pergi. Dia terus mencetak gol, dan jika Anda mengambil gol-gol Aubameyang, segalanya akan sulit," tutur Henry saat itu.
Advertisement
Terbukti Benar
Kini, Mikel Arteta menyaksikan bagaimana kondisi Arsenal tanpa gol-gol Aubameyang. Arsenal baru mencetak 9 gol dalam 8 pertandingan Premier League dan tercecer di peringkat ke-11 klasemen sementara.
Kondisi ini membuat Arteta terdesak untuk membuat perubahan, satu di antaranya soal posisi bermain Aubameyang. Dia diminta kembali memainkan Aubameyang sebagai striker sentral, bukan winger kiri.
Biar begitu, beberapa waktu lalu Arteta mengenyahkan gagasan krisis gol tersebut. Dia merasa yakin kesulitan mencetak gol bukan salah Aubameyang, melainkan beban tim secara kolektif.
"Fungsi tim adalah kolektif, yang harus kami usahakan lebih baik lagi. Kami pun terbukti bisa menciptakan situasi-situasi berbahaya, hanya sentuhan akhir masih perlu dikembangkan," kata Arteta
Sumber: Mirror
Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, published 18/11/2020)