Bola.com, Jakarta - Sebuah rahasia menarik diungkapkan Juan Mata. Sang playmaker Manchester United itu menyebut bahwa Edinson Cavani adalah pria yang sederhana meski bergaji besar di Tim Setan Merah.
Striker asal Uruguay itu merupakan salah satu amunisi terbaru Manchester United. Sang striker bergabung dengan Setan Merah sebagai free agent.
Advertisement
Menurut gosip yang beredar, Manchester United harus membayar sangat mahal untuk mempekerjakan Cavani. Sang striker digaji 174 ribu poundsterling per pekan di skuat Setan Merah.
Meski memiliki gaji yang besar, Mata menyebut bahwa sang striker bukan tipe yang neko-neko. "Saya sangat senang Edinson datang ke sini," buka Mata kepada Manchester Evening News.
Mata menuturkan bahwa Cavani memiliki kesan yang berbeda dari yang beredar selama ini. Ia menyebut sang striker adalah pria yang sederhana meski ia dianggap salah satu striker terbaik.
"Cavani adalah pemain yang sangat profesional. Dia sangat berkomitmen dengan rekan-rekan setimnya dan ia selalu ambisius sepanjang kariernya."
"Edinson juga sangat rendah hati dan ia suka tinggal di pedesaan. Saya rasa ia sudah beradaptasi dengan rumahnya di desa, di mana ia sangat senang tinggal di sana dibanding kehidupan glamour kota besar," ujar Juan Mata.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perlahan Jadi Pemain Inti
Mata juga menyebut bahwa Cavani tidak mengalami kesulitan beradaptasi di Manchester United. Ia sudah memberi beberapa pesan dan kesan agar sang striker kerasan di Manchester.
"Saya sudah memberi tahunya bahwa sangat penting memiliki beberapa payung selama di Manchester, bukan hanya satu. Di sini sering hujan. Jadi saya yakin ia sudah membeli banyak payung. Dia sangat menikmati tempat tinggalnya saat ini dan saya rasa keluarganya juga senang dengan rumah baru mereka." tutur Mata.
Perlahan namun Cavani mulai mendapatkan kesempatan bermain di United. Pada tengan pekan, ia bermain selama 90 menit saat Setan Merah menghajar Istanbul Basaksehir dengan skor 4-1 di pentas Liga Champions.
Advertisement
Dekat dengan Pegawai Rendahan di PSG
Cavano bergabung ke Old Trafford pada musim panas 2020. Dia datang dengan status bebas transfer kontraknya habis di Paris Saint-Germain, tempat ia bermain selama tujuh musim.
Di PSG, di mencetak 200 gol dari 301 penampilan. Jumlah gol tersebut masih menjadi rekor untuk klub kaya asal Prancis tersebut.
Selama bermain di PSG, pemain berusia 33 tahun itu dikenal rendah hati. Dia acap mengobrol dengan orang-orang di PSG yang terkadang diabaikan.
Dalam buku otobiografinya, El Matador karya Romain Molina, menjelaskan seberapa dekat Cavani dengan orang-orang di PSG. Dalam buku itu juga menceritakan Cavani adalah orang yang tak biasa di luar lapangan.
"Suatu hari, dia melakukan pemotretan untuk Hugo Boss, yang merupakan mitra PSG," isi kalimat di buku tersebut mengutip Mirror.
Di akhir pemotretan, Cavani meminta staf untuk memberikan referensi kostum yang disukainya. Fotografer mengatakan kepadanya bahwa sang striker dapat mengambilnya.
"Tapi Cavani menolak, dia menjelaskan bahwa dia menghasilkan banyak uang dan dia tidak perlu diberi hadiah. Dia hanya ingin tahu di mana dia bisa membeli baju yang sama."
"Itu pertama kalinya kami melihat pemain PSG melakukan itu. Hanya Cavani yang melakukan itu,” kata sumber dalam buku tersebut.
Naik Bus Antarkota
Cavani dalam buku itu dikisahkan senang berbiacara dengan para petugas kebersihan di PSG. Yang paling aneh, dia bepergian ke kampung halamannya menggunakan bus antardaerah setempat.
"Dia dulu sering pergi dan makan dengan pegawai klub bukan dengan pemain bintang. Dia dulu selalu berbicara dengan wanita pembersih, dengan pengurus rumah tangga.”
"Apa kau sadar kalau Cavani menghabiskan sebulan di kampung halamannya di Salto saat berlibur? Di tengah musim dingin di sana! Saat itu 7 derajat dan dia sampai di sana dengan bus lokal.”
"Enam jam perjalanan! Bila Anda mendapatkan 16 juta euro (sekira Rp 267 miliar) per tahun, itu tidak biasa," kata sumber dalam buku otobiografi Cavani.
Sumber: Berbagai sumber
Advertisement