Bola.com, Jakarta - Chelsea adalah salah satu klub Inggris paling sukses sejak pergantian abad. Sejak diambil alih oleh oligarki Rusia Roman Abramovich pada awal 2000-an, The Blues secara konsisten selalu ada di persaingan papan atas Premier League.
Chelsea jadi klub tujuan favorit pemain-pemain terbaik Eropa. Dalam dua dekade terakhir mereka banjir pemain bintang.
Baca Juga
Advertisement
Setelah hanya bisa finis di posisi keempat Premier League 2019-2020, Chelsea langsung melakukan perombakan skuad. Mereka belanja banyak pemain mahal musim panas ini.
Skuat Frank Lampard musim 2019-2020 terlihat berbeda dibanding musim lalu. Mereka kini ada di posisi ketiga klasemen Liga Inggris di bawah Tottenham dan Liverpool.
Chelsea berhasil mengatasi sebagian besar permasalahan dengan menggabungkan pemain muda dan berpengalaman yang didatangkan pada awal musim ini. Konsekuensi perombakan skuat membuat banyak pemain mendadak menganggur.
Mereka tak lagi jadi pilihan utama Frank Lampard. Berikut ini deretan lima pemain yang masa depannya suram di Chelsea.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Danny Drinkwater
Danny Drinkwater adalah salah satu pemain menonjol saat klub Kuda Hitam Leicester City memenangi Premier League 2015-2016. Semusim kemudian, Chelsea menggaetnya.
Namun, sang pemain menerima kenyataan pahit kariernya suram di London. Drinkwater telah berjuang keras di Chelsea namun gagal membawa dampak. Ia hanya tampil di 23 penampilan di semua kompetisi untuk klub barunya.
Karier gelandang berusia 30 tahun ini mengalami kemunduran yang spektakuler sejak hari-harinya indahnya di Leicester.
Ngenesnya saat dipinjamkan ke klub lain, Danny juga gagal menembus skuat utama di Burnley dan Aston Villa.
Ia sudah tidak tampil untuk Chelsea selama lebih dari dua tahun. Dia dikabarkan akan meninggalkan Chelsea pada musim panas, tetapi kepindahan tidak terwujud, dan dia tetap tinggal di London Barat.
Dengan Danny Drinkwater yang nyaris tidak bisa masuk ke tim utama Frank Lampard, pindah dari Chelsea dapat membantu sang pemain menata ulang kariernya.
Advertisement
Marcos Alonso
Setelah menjadi pemain kunci selama tiga musim pertamanya di Chelsea, karier Marcos Alonso terpuruk setelah Frank Lampard datang.
Pemain berusia 30 tahun, yang membuat lebih dari 90 penampilan di Liga Inggris sebelum Lampard mengambil alih kendali. Ia belum bermain untuk Chelsea sejak pertandingan liga melawan West Bromwich Albion pada September lalu.
Dengan Ben Chilwell yang tampil luar biasa di posisi bek kiri sejak kedatangannya di Chelsea musim panas ini, Marcos Alonso mungkin perlu mencari tim lain agar bisa dapat kesempatan bermain.
Alonso tetap sosok pemain berkualitas. Ia bek dengan produktivitas gol terbaik sejak musim 2016-2017. Namun, dengan pemain internasional Spanyol itu membuat tiga penampilan di kompetisi untuk Chelsea musim ini, nilai Alonso otomatis anjlok.
Antonio Rudiger
Antonio Rudiger nasibnya mirip dengan Alonso. Frank Lampard menendangnya dari skuat utama Chelsea.
Bek tengah Jerman, yang tiba di Chelsea dari AS Roma pada musim panas 2017, memainkan 60 pertandingan Premier League dalam dua musim di klub. Petaka pun datang ketika Lampard datang, ia hanya bermain pertandingan pada 2019-2020.
Kedatangan bek veteran asal Brasil, Thiago Silva hanya memperburuk situasi bagi Rudiger. Pemain berusia 27 tahun itu hanya memainkan satu pertandingan Liga Inggris umusim ini plus tiga kali tampil di Liga Champions.
Faktanya, pemain berusia 27 tahun itu dilaporkan ingin pindah dari Chelsea musim panas ini untuk mendapatkan lebih banyak waktu bermain.
“Dia mencoba segalanya untuk meninggalkan Chelsea karena Piala Eropa sangat penting baginya. Saya pikir dia akan mencoba pergi lagi di musim dingin. Dia melakukan semua yang dia bisa untuk tetap dalam bentuk terbaiknya," kata Jurgen Klopp, pelatih Liverpool.
Rudiger kemungkinan akan meninggalkan Chelsea pada bulan Januari mendatang untuk menyelamatkan posisinya di Timnas Jerman.
Advertisement
Jorginho
Setelah mengukir namanya di Napoli sebagai pemain lini tengah yang serba bisa, Jorginho tiba di Chelsea pada musim panas 2018. Sang jangkar telah membuat lebih dari 100 penampilan di semua kompetisi untuk klub London tersebut.
Pengumpan bola yang elegan telah muncul di semua pertandingan Liga Champions untuk Chelsea musim ini. Sayangnya, ia tak jadi pilihan utama di Premier League.
Setelah kehilangan tugas sebagai eksekutor penalti (digantikan Timo Werner), Jorginho kalah bersaing dengan N'Golo Kante, Mason Mount, dan Kai Havertz.
Pemain berusia 28 tahun, yang merupakan salah satu pendukung utama Maurizio Sarri 'Sarriball', suka beroperasi dalam peran lini tengah tetapi tidak memiliki keterampilan memenangkan bola seperti Kante atau Mount. Hal itu membuat Jorginho tidak cocok dengan formasi 4-2-3-1 yang diadopsi Chelsea belakangan ini.
Arsenal mengitip peluang meminangnya. Hanya saja Chelsea belum rela dengan nominal transfer 50 juta poundsterling.
Kepa Arrizabalaga
Di usianya yang ke-17, baru dari akademi Athletic Bilbao, Kepa Arrizabalaga sudah disebut-sebut sebagai pewaris Iker Casillas di Timnas Spanyol.
Lima tahun kemudian, setelah melakukan penyelamatan luar biasa mementahkan Cristiano Ronaldo dalam pertandingan La Liga, Kepa Arrizabalaga disebut-sebut bakal jadi kiper hebat.
Kepa hampir menggantikan Keylor Navas yang goyah di Real Madrid sebelum Zinedine Zidane menghentikan langkahnya. Segera, Athletic Bilbao melipatgandakan klausul pembelian penjaga gawang menjadi 80 juta euro. Namun hal itu tak menyurutkan niat Chelsea untuk menggelontorkan uang demi menjadikan Kepa sebagai penjaga gawang termahal dunia pada musim panas 2018.
Namun, berjuang di bawah label harga yang sangat besar, sang menghasilkan sejumlah besar kesalahan profil tinggi yang merugikan klub barunya. Meski demikian, Kepa menjadi pemain reguler di Chelsea selama dua musim pertamanya di klub, membuat 69 penampilan Premier League.
Namun, dengan Kepa di gawang, lini belakang Chelsea memiliki aura kerentanan, karena klub kebobolan lebih dari satu gol per pertandingan musim lalu meski berhasil lolos ke Liga Champions.
Pemain berusia 26 tahun itu secara tidak mengejutkan kehilangan tempatnya. Kiper pendatang baru, Edouard Mendy tampil luar biasa musim panas ini.
Meskipun manajer Chelsea Frank Lampard menegaskan bahwa dia tidak dalam tekanan untuk menjual Kepa, kepindahan pemain tersebut dari klub bisa menjadi opsi terbaik bagi kedua belah pihak.
Sumber: Sportskeeda
Advertisement