Sukses


Kisah Sedih Ibu Marcus Rashford: Saya Rela Tidak Makan demi Anak-Anak

Bola.com, Jakarta - Marcus Rashford mendapatkan gelar kebangsawanan Inggris usai giat mengampanyekan masalah kelaparan anak-anak. Ternyata, itu didasari pada masa lalunya, di mana sang ibunda tercinta pernah berjuang keras agar anak-anaknya bisa makan.

"Saya harus bekerja di tiga tempat berbeda. Kalau tidak, kami sekeluarga tak akan bisa memasak, sesulit itu keadaannya," kata Melanie Maynard, ibu Marcus Rashford, kepada BBC.

Marcus Rashford memang getol melakukan kampanye kemanusiaan, khususnya terkait anak-anak. Penyerang Manchester United berusia 22 tahun itu sempat mempertanyakan komitmen pemerintah Inggris yang tidak memperpanjang pemberian kupon makan gratis buat anak-anak selama liburan musim panas.

Karena kampanye tersebut bersifat jangka pendek, Rashford memutuskan untuk bergabung dengan satgas khusus jangka panjang. Beberapa produsen makanan dan retail swalayan, mulai dari Kellogg's sampau Tesco mendukung kampanye tersebut.

Mereka sepakat memberikan makanan buat anak-anak di Inggris selama periode enam bulan. Target utamanya adalah anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Melanie melanjutkan, apa yang dilakukan Marcus Rashford adalah atas dasar sama rasa. Ia tahu betul bagaimana rasanya kelaparan.

"Rashford cuma bercerita dari bagaimana dia melihat. Padahal, apa yang telah ia katakan datang dari lubuk hatinya," kata Melanie lagi.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Rela Tidak Makan

Jasa ibu tidaklah ternilai, dan apa yang telah didapat Marcus Rashford pastilah berkat kerja keras sosok yang merawatnya hingga menjadi pesepak bola seperti ini.

Rashford, seperti banyak pesepak bola lain, tidak lahir dari keluarga yang serba berkecukupan. Melanie mengaku ia sering tidak makan agar anak-anaknya tidak kelaparan.

"Seringkali keadaannya sangat buruk. Saya rela kasih makan jatah saya buat anak-anak. Sering kali saya tidak makan. Roti tawar saja kami tidak punya. Sebagian orang mungkin malu mengatakannya, tapi kami tidak," ujarnya lagi.

Sumber: FourFourTwo, BBC

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer