Bola.com, Jakarta - Lini serang Manchester City musim ini di Liga Inggris 2020/2021 cukup memprihatinkan. Manuver transfer yang keliru membuktikan bahwa ada blunder fatal yang dilakukan Pep Guardiola sebagai manajer.
Ompongnya penyerangan Manchester City kembali terlihat saat Kevin De Bruyne dkk. ditahan imbang West Bromwich Albion. Pep Guardiola geram bukan main.
Advertisement
The Citizens melepaskan 26 tembakan yang tujuh di antaranya mengarah ke gawang. Di sisi lain, West Bromwich Albion hanya memperoleh satu peluang bagus dari lima kesempatan.
Meski menguasai jalannya pertandingan, Manchester City harus puas bermain imbang 1-1 kontra The Baggies. Gol tunggal City disarangkan Ilkay Gundogan pada menit ke-30, sedangkan gol West Brom tercipta berkat gol bunuh diri Ruben Dias pada menit ke-43.
"Anda harus memenangkan pertandingan ini dan kami tidak bisa melakukannya. Kami memiliki peluang, tetapi sayangnya kami tidak mampu mencetak gol, terutama dalam empat atau lima laga terakhir yang kami miliki," ujar Guardiola.
"Itulah kenyataannya. Kami bisa mengontrol banyak hal. Kami kebobolan (dari peluang) minimum. Ada satu penyelamatan bagus dari Ederson dan gol yang dibelokkan, tetapi tidak lebih dari itu," lanjutnya.
"Kami lebih baik di setiap departemen. Manchester City sering menciptakan peluang, tetapi kami tidak dapat mencetak gol," tutur Pep Guardiola.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Beli Striker, Sengaja atau Blunder?
Saat bursa transfer musim panas kemarin, Manchester City memang dihadapkan pada situasi dilematis. Mereka butuh bek dan striker baru.
Tidak ada yang salah ketika Manchester City merekrut Nathan Ake dan Ruben Dias, sebab memang permasalahan di pertahanan sudah mengakar.
Manchester City sebelumnya sudah memiliki John Stones, Aymeric Laporte, dan Nicolas Otamendi. Namun, Stones sering cedera, sementara Otamendi tak memuaskan.
Pep Guardiola sampai memercayakan Fernandinho sebagai bek meski berposisi asli sebagai gelandang. Jadi, masuknya Ake dan Dias sudah menjawab persoalan tersebut.
Setelah itu, Manchester City diisukan dengan sejumlah penyerang, mulai dari Houssem Aouar sampai Lionel Messi. Tak satupun berhasil merapat ke Etihad Stadium.
Padahal, Gabriel Jesus dan Sergio Aguero rentan cedera. Bahkan keduanya sempat mengalami perawatan selama berminggu-minggu saat pramusim yang cuma sebentar.
Advertisement
Wajib Beli Striker
Membeli striker adalah, dan selalu, menjadi prioritas. Paling dekat adalah pada Januari. Jika pemulihan cedera lutut Aguero lebih cepat dari perkiraan pun, merupakan langkah bijaksana buat City untuk setidaknya membeli satu saja striker pada transfer windows Januari 2021.
Sejauh ini City telah menghabiskan 127 juta pounds untuk Dias, Ake dan Ferran Torres. Ini menjadi situasi dilematis lainnya lantaran finansial harus benar-benar ditata rapi.
Kucuran dana melimpah seharusnya cukup buat City mendatangkan penyerang anyar. Barcelona saja rela mendaratkan Martin Braithwaite sebagai pengganti Luis Suarez.
Manchester United juga tidak sungkan mendapatkan Odion Ighalo dan Edinson Cavani. Mengapa Manchester City harus perfeksionis pada periode yang pragmatis ini?
Sumber: Manchester Evening News