Bola.com, Manchester - Manchester City hanya bermain imbang kontra Manchester United dan West Brom pada dua laga terakhir Liga Inggris 2020/2021. Hasil yang semakin mempersulit kans anak asuh Pep Guardiola untuk merangsek ke papan atas.
Kini setelah menjalani 12 pertandingan, Manchester City terbenam di posisi sembilan klasemen. Dari 12 laga tersebut, mereka hanya merasakan lima kemenangan, lima imbang, dan dua kali kekalahan.
Baca Juga
Advertisement
Berada di posisi sejauh ini ketika musim 2020/2021 masuk pertengahan musim tentu mengkhawatirkan untuk tim yang punya target bersaing jadi juara.
Apalagi Manchester City terbiasa selalu berada di papan atas beberapa musim terakhir. Artinya Guardiola harus segera mengembalikkan tren performa positif timnya secepat mungkin.
Berikut merangkum dari Goal.com, 3 alasan yang membuat Manchester City gagal bersaing di papan atas klasemen sejauh ini.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Produktivitas Lini Depan Berkurang
Manchester City hanya mencetak 18 gol dari 12 laga Liga Inggris yang telah dijalani musim 2020/2021. Yang perlu jadi catatan, lima gol di antaranya hadir ketika anak asuh Pep Guardiola bersua Burnley.
Artinya jika gol laga kontra Burnley dihapuskan, maka City hanya membukukan 13 gol pada 11 laga atau hanya rata-rata satu gol per laga. Pencapaian sangat minim untuk tim yang ingin bersaing jadi juara Liga Inggris.
Mengenai seretnya produktivitas lini depan diakui oleh Guardiola. "Kami tahu kami harus mencetak gol, semua orang tahu itu dan semua orang terlibat untuk menciptakan peluang yang lebih baik," ujarnya.
Advertisement
2. Butuh Suntikan Baru di Lini Depan
Lemahnya produktivitas lini depan Manchester City dibuktikan pada laga kontra Manchester United. Tercatat mereka hanya mempunyai dua kesempatan cetak gol dari Riyad Mahrez dan Gabriel Jesus.
Jelas Guardiola butuh solusi baru di lini depan. Seorang striker haus gol seperti Sergio Aguero yang dahulu begitu tajam, tapi sekarang lebih akrab dengan cedera.
3. Terlalu Fokus Benahi Lini Belakang
Masih berkaitan dengan nomor 1 dan 2. Alasan ketiga adalah Guardiola terlalu fokus membenahi lini belakang timnya musim ini sampai melewati lini depannya yang butuh evolusi.
Ya, beberapa musim terakhir, lini belakang memang jadi alasan Manchester City gagal bersaing jadi juara. Masalah ini terselesaikan musim ini. Sampai menjalani 12 laga, mereka baru kebobolan 12 gol atau paling sedikit bersama Tottenham Hotspur di antara kontestan Liga Inggris lainnya.
Sangat disayangkan tentunya, ketika lini belakang semakin kuat, City justru punya masalah lini depan yang sebenarnya jadi andalan tim beberapa musim terakhir.
Sumber: Goal
Advertisement