Bola.com, Jakarta - Frank Lampard sepenuhnya sadar bahwa posisinya sebagai manajer Chelsea tidak aman. Ia tahu Roman Abramovich bisa mendepaknya dari Stamford Bridge kapanpun.
Laga menghadapi Morecambe pada putaran ketiga Piala FA seharusnya bisa dimenangi dengan mudah oleh Chelsea. Akan tetapi, kondisinya saat ini berbeda karena Frank Lampard dalam tekanan besar.
Baca Juga
Advertisement
Empat kekalahan dari enam laga di Premier League membuat hasil imbang apalagi kekalahan di Piala FA bakal jadi pertandingan terakhir Lampard. Anggap saja Chelsea bisa menang lawan Morecambe, maka duel sesama tim London Barat menghadapi Fulham di Liga Inggris akan jadi partai hidup mati.
"Saya mau konsentrasi pada pekerjaan saya, tapi saya tahu tidak ada yang bisa saya kontrol. Saya tidak mau berpegangan pada apapun yang terjadi di masa lampau," kata Lampard mengacu pada prestasi yang ia torehkan bersama Chelsea.
"Sebulan lalu segalanya terasa indah, tapi sekarang berubah drastis. Yang bisa saya lakukan adalah terus berbuat yang terbaik, sebab saya tidak bisa menentukan nasib saya, itu buang-buang waktu," katanya lagi.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hak Prerogatif Roman Abramovich
Roman Abramovich diketahui ringan tangan menyoal pemecatan pelatih. Ia tidak pandang bulu kepada siapapun sekalipun ada pelatih yang mampu memberikan gelar prestisius.
Namun, Lampard tidak mempermasalahkan hal itu. Baginya, pemilik klub memiliki hak untuk melakukan apa yang diinginkannya terhadap klub.
"Itu hak prerogatifnya. Saya cuma bisa duduk mengatakan hal yang sama seperti saat dia datang, bahwa kehadirannya (Abramovich) mengubah karier saya, dan dia bisa mengubahnya lagi kapanpun ia rasa itu perlu," ujar Lampard.
Sumber: Daily Mail
Advertisement