Bola.com, Jakarta - Manajer legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson, tidak bisa santai jika berbicara tentang Liverpool. Di mata Ferguson, Liverpool adalah rival terbesar bagi Manchester United dan salah satu obsesi terbesarnya. Fakta itu benar-benar tak terbantahkan.
Ketika Sir Alex Ferguson datang dan memimpin Manchester United pada 1986, Liverpool adalah tim tersukses di Liga Inggris. Saat itu, Liverpool sudah mengoleksi 18 gelar Liga Inggris, sedangkan Setan Merah baru tujuh, jumlah yang sangat jomplang dan butuh perjuangan keras untuk mengejarnya.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan, 15 tahun setelah Ferguson berkuasa dan berjaya di Old Trafford, Manchester United baru mengantongi 13 gelar liga. Setan Merah butuh lima gelar lagi untuk menyamai Liverpool.
Pada musim 2001/2002, Manchester United dan Ferguson sedang mengalami masa yang suram. Red Devils kalah bersaing dalam pacuan gelar juara Premier League. Arsenal juara, finis 10 poin di atas MU.
Tren negatif itu berlanjut pada awal musim 2002/2003. Ketika liga baru berjalan sebulan, Arsenal tancap gas dan United terseok-seok. Akibatnya, MU tertinggal enam poin di belakang The Gunners.
Mantan bek Liverpool dan juga pandit BBC, Alan Hansen, mengipaskan bara ke arah Ferguson. Saat itu, dia menggambarkan Sir Alex Ferguson sedang menghadapi tantangan terbesar dalam kariernya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kesal Bukan Kepalang
Ferguson kesal bukan kepalang mendengar komentar Hansen tersebut. Saat itulah komentar dari Ferguson yang akhirnya melegenda.
"Tantangan terbesar saya adalah menendang Liverpool dari tenggeran mereka. Dan kalian bisa mencetak itu," kata Ferguson kepada para jurnalis pada akhir September 2002, seperti dilansir BBC.
Ferguson benar-benar memenuhi janjinya. Pada akhir musim itu, MU berhasil memenangi persaingan melawan Arsenal dan menjuarai Liga Inggris.
Manchester United kemudian resmi menendang Liverpool dari takhtanya pada musim 2011/2012, ketika memenangi gelar Liga Inggris untuk kali ke-19.
Koleksi gelar Liverpool sudah resmi mengungguli The Reds. Bahkan, setahun berselang bertambah lagi menjadi 20 trofi Liga Inggris yang menandai akhir pengabdian panjang Ferguson di Manchester United.
Advertisement
Beri Selamat ke Liverpool
Meski selalu menganggap Liverpool sebagai rival terbesar MU, Ferguson bukan sosok pendendam. Pria asal Skotlandia itu memberi selamat kepada rival lamanya, Kenny Dalflish setelah Liverpool mengakhiri penantian 30 tahun untuk meraih Premier League pada musim 2019/2020.
Kedua pria itu merupakan sosok ikonik bagi klubnya masing-masing
Ferguson, yang menangani Manchester United mulai 1986 hingga 2013, menyumbangkan 13 trofi Liga Inggris, lima Piala FA, dan dua gelar Liga Champions.
Dalglish, yang pertama bermain dan akhirnya menangani Liverpool, memenangi tiga Piala Champions, delapan gelar Divisi Pertama dan dua Piala FA selama waktunya di klub tersebut.
"Ferguson menghubungi kami untuk mengatakan selamat melalui media modern," kata Dalglish, seperti dilansir Sky Sports.
"Itu adalah pujian yang hebat. Kami berada dalam kompetisi dan bersaing, tapi cukup bermurah hati dengan mengirim surat mengucapkan selamat. Semuanya berada dalam permainan yang sama, bukan?" kata Dalglish.
Sumber: Sky Sports, BBC