Bola.com, London - Frank Lampard menghadapi fase krusial untuk masa depannya sebagai manajer Chelsea. Dia dikabarkan hanya mendapat kesempatan dalam tiga laga ke depan untuk menyelamatkan posisinya di Stamford Bridge.
Posisi Frank Lampard masih aman meskipun Chelsea baru saja kalah dari Leicester City 0-2 di Liga Inggris, Rabu (20/1/2021) dini hari WIB. The Blues tercecer di peringkat kedelapan, defisit 11 poin dari pemuncak klasemen Manchester United.
Baca Juga
Advertisement
Namun, jika tak kunjung bangkit bukan tak mungkin Lampard segera dilengserkan. Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, dikenal tak segan-segan memecat pelatih. Dia bahkan dikenal doyan bongkar pasang pelatih di Chelsea.
Seperti dilansir The Sun, Kamis (21/1/2021), laga kontra Wolverhampton Wanderers dan Burney akan sangat krusial bagi Lampard. Lawatan yang menantang ke markas Tottonham Hotspur pada 4 Februari dikabarkan bisa menjadi pertaruhan era Lampard di Stamford Bridge.
Jika gagal dalam ujian di tiga pertandingan tersebut, Frank Lampard dikabarkan terancam akan kehilangan jabatannya. Kesabaran petinggi Chelsea pasti ada batasnya.
Performa buruk Chelsea sulit diterima karena Frank Lampard telah menghabiskan sekitar 220 juta pounds untuk belanja pemain pada musim panas 2020. Tapi, hasilnya jauh dari harapan. Mereka selip ke peringkat kedelapan setelah kalah lima kali dalam delapan laga terakhir.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masalah Lampard
Menyusul masa depan Lampard yang jadi sorotan, beberapa nama calon penggantinya sudah bermunculan. Sebut saja mantan pelatih PSG Thomas Tuchel, pelatih Southampton Ralph Hasenhuttl, dan pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann.
Apa sebenarnya kendala yang dihadapi Lampard sehingga Chelsea malah tampil terseok-seok?
Sumber di dalam klub mengatakan langkah belanja besar-besaran pada musim panas lalu membuat Lampard punya terlalu banyak pilihan di skuadnya. Kondisi itu dikabarkan malah memicu masalah.
Ada juga yang mengklaim metode latihan Lampard yang diterapkan untuk pemain Chelsea terlalu intens. Metode latihan itu disebut-sebut membuat pemain kesulitan.
Sumber: The Sun
Advertisement