Bola.com, Jakarta - Roman Abramovichmerupakan sosok yang disegani, ditakuti, dan dihormati. Sejak membeli Chelsea pada 2003, meski dianggap banyak berjasa, sosoknya dikenal kejam dan tak ragu untuk memecat manajer yang dianggapnya gagal.
Total 16 gelar diraih Chelsea pada era Abramovich. Skuat London Biru pun masuk dalam jajaran klub yang mampu menjuarai Liga Champions, yakni pada musim 2011-2012.
Advertisement
Meski berjasa besar dalam perkembangan Chelsea, Abramovich bukan lantas menjadi sosok yang tanpa kontroversi. Sifat ambisiusnya yang selalu ingin memenangi gelar membuat sejumlah manajer yang menangani The Blues harus ketar-ketir.
Terakhir, Frank Lampard didepak dari kursi manajer meski masa kerjanya di Stamford Bridge terbilang masih seumur jagung. Ada banyak faktor yang membuat Roman Abramovich 'maklum' dengan sikap tangan dinginnya.
Alasan utamanya adalah karena taipan minyak asal Rusia itu telah menggelontorkan dana besar buat belanja pemain. Maka tidak heran ia berharap banyak pada siapapun nahkoda tim.
Ini menjadi bukti bahwa menjadi manajer Chelsea itu tidaklah sepele. Sebelum Frank Lampard, berikut ini manajer yang pernah jadi korban kekejaman Roman Abramovich.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Carlo Ancelotti
Carlo Ancelotti menjadi satu di antara manajer tersukses yang pernah melatih Chelsea. Tidak hanya mempersembahkan trofi Premier League dan Piala FA pada musim perdananya, dia juga membawa tim The Blues menjadi klub pertama yang meraih lebih dari 100 poin di liga.
Akan tetapi, Don Carletto gagal mempertahankan performa anak-anak asuhnya ketika memasuki musim 2010-2011. Rentetan hasil negatif memaksa John Terry dan kawan-kawan mengakhiri musim tanpa gelar.
Abramovich pun tidak dapat menoleransi situasi negatif yang dialami timnya. Dua jam setelah Chelsea takluk 0-1 dari Everton (22/5/2011), sang pemilik langsung memutus hubungan kerja dengan Ancelotti.
Advertisement
Roberto Di Matteo
Kesuksesan Chelsea merengkuh titel Liga Champions adalah berkat ramuan taktik Roberto Di Matteo. Berperan sebagai manajer interim, pria asal Italia itu mampu membawa The Blues menyingkirkan lawan-lawan kuat seperti Barcelona dan Bayern Munchen.
Manajemen Chelsea tak ayal mempermanenkan status Di Matteo ketika memasuki musim 2012-2013. Meski telah mendapat kepastian, sosok 47 tahun itu justru kesulitan membuat The Blues tampil konsisten di berbagai kompetisi.
Rentetan hasil negatif terus dialami skuat London Biru. Puncaknya, Chelsea dicukur Juventus 0-3 pada fase grup Liga Champions, 20 November 2012. Pada akhirnya, Abramovich pun geram dan mendepak Di Matteo dari kursi manajer sehari berselang.
Rafael Benitez
Terdepaknya Di Matteo membuat Abramovich menunjuk Rafael Benitez sebagai manajer interim. Performa Chelsea tidak banyak mengalami perubahan setelah Benitez duduk di kursi manajer.
Chelsea terdepak dari Liga Champions, Piala FA, dan Piala Liga Inggris. Bahkan, mereka hanya menghuni urutan ketiga di klasemen akhir Premier League.
Kendati demikian, Benitez tetap menghadirkan prestasi berupa titel Liga Europa untuk kali pertama sepanjang sejarah klub. Namun, gelar tersebut tidak berarti bagi Abramovich, karena sang manajer tetap kehilangan pekerjaanya per 26 Mei 2013.
Advertisement
Jose Mourinho
Jose Mourinho kembali menangani Chelsea setelah pernah menjabat di Stamford Bridge pada 2004 hingga 2007. Era kedua manajer asal Portugal itu bersama The Blues berakhir pahit.
Mourinho membawa Chelsea menjadi juara Premier League pada musim 2014-2015. Apesnya, performa Eden Hazard dan rekan-rekan menurun pada musim berikutnya dan sempat tercecer di papan bawah klasemen.
Pada pertengahan Desember 2015, Chelsea memecat Mourinho yang kemudian digantikan Guus Hiddink sebagai caretaker. Namun, The Blues tidak mengalami perubahan performa yang signifikan, mengingat finish di posisi ke-10 klasemen akhir Premier League musim 2015-2016.
Sumber: Berbagai sumber