Sukses


Liga Inggris: Setelah Pecat Frank Lampard, Apa yang Diharapkan Chelsea dari Thomas Tuchel?

Bola.com, Jakarta - Chelsea resmi memecat Frank Lampard dari kursni manajer tim hari ini, Senin (25/1/2021). Thomas Tuchel dikabarkan bakal menggantikan posisi lowong di Stamford Bridge.

Legenda The Blues itu menghabiskan 18 bulan di Stamford Bridge dan semakin tertekan dalam beberapa terakhir. Chelsea masih tertahan di posisi ke-9 klasemen sementara Liga Inggris.

“Ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi Klub, paling tidak karena saya memiliki hubungan pribadi yang sangat baik dengan Frank dan saya sangat menghormatinya," kat Abramovich di situs resmi klub.

Mantan manajer Paris Saint-Germain, Thomas Tuchel dikabarkan The Athletic akan menggantikan Frank Lampard sebagai manajer Chelsea.

Tuchel menjadi satu di antara sosok yang dianggap pas menggantikan Lampard. Kabarnya, manajemen Chelsea mencari pelatih yang berbahasa Jerman.

Apa yang bisa diharapkan Chelsea dari seorang Thomas Tuchel? Sanggupkah eks pelatih PSG itu melanjutkan tugas berat Frank Lampard?

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Awas Thomas Tuchel, Situasi di Chelsea dan PSG 11-12

Pelatih berusia 47 tahun itu memenangkan gelar Ligue 1 berturut-turut dan tiga piala domestik dalam dua setengah tahun bersama PSG, dan membawa Parisians ke final Liga Champions pertama mereka pada Agustus.

Tapi dia dipecat pada Desember setelah awal musim yang gagal dan ketidaksepakatan dengan pembuat keputusan kunci di klub milik Qatar yang sangat menuntut.

"Siapapun yang mengikuti berita tim untuk sementara waktu akan mendengar bahwa ada ketegangan antara direktur olahraga dan pelatih dalam beberapa bulan terakhir," kata asisten pelatih Tuchel Zsolt Löw kepada outlet Hungaria Nezmeti Sport.

"Mari kita hadapi itu, hubungan ini tidak berkelanjutan dalam jangka panjang."

Senada, Thiago Silva juga menuturkan bahwa Thomas Tuchel terlibat friksi dengan direksi PSG. Ia pernah bercerita bahwa ketegangan terjadi dengan Leonardo sehingga puncaknya ia didepak dari Parc des Princes.

Chelsea memang cenderung adem ayem soal problem internal. Tapi persoalannya, Thomas Tuchel bakal langsung berhadapan dengan Roman Abramovich, orang tertinggi di Stamford Bridge, jika ada sesuatu di luar harapan.

Jangan lupa, Lampard bukan satu-satunya manajer yang dipecat karena ketidaksabaran Abramovich. Perlu diingat juga, sedikit saja Tuchel bermasalah dengan sang pemilik klub, pintu keluar Stamford Bridge tak pernah dikunci.

 

3 dari 4 halaman

Menjanjikan, tapi Suka Terlibat Masalah!

Tercatat sebagai penerus Jurgen Klopp di Mainz antara 2009 dan 2014, Tuchel, yang karier bermainnya terhenti karena cedera lutut pada usia 25, mendapatkan reputasi sebagai ahli taktik yang teliti dan menuntut.

Ciri-ciri itu mungkin telah membuatnya memenangkan satu-satunya trofi Borussia Dortmund sejak 2012, tetapi sikapnya yang terkadang dingin gagal membuatnya disayangi oleh penonton Westfalenstadion yang sangat bersemangat, yang telah terbiasa dengan sepak bola "heavy metal" Klopp.

Tuchel juga tidak asing dengan ketegangan dengan atasannya, terutama ketika dia mencurigai adanya gangguan dari atas.

Meskipun memenangkan Piala Jerman dan mencatat rekor poin per pertandingan terbaik dari setiap pelatih Dortmund, ia meninggalkan tim Hitam-Kuning itu pada 2017 setelah terlibat cekcok dengan petinggi klub.

"Tuchel adalah pelatih yang sangat bagus, itu jelas," kata kepala eksekutif Dortmund Hans-Joachim Watzke bulan lalu. "Pada prinsipnya, dia adalah solusi terbaik sebagai penerus Klopp, yang mungkin merupakan pelatih terbaik dunia, karena dia memiliki kemampuan luar biasa di lapangan. Tapi terkadang hal-hal tidak berjalan dengan harmonis."

Selama waktunya di Dortmund, Tuchel berselisih dengan kepala pencari bakat saat itu Sven Mislintat atas rencana penandatanganan bakat Spanyol Oliver Torres dari Atletico Madrid. Ia juga berselisih dengan Watzke tentang penanganan dampak dari serangan di bus tim Dortmund menjelang pertandingan Liga Champions pada April 2017.

Menyusul kekalahan 1-2 dari Eintracht Frankfurt pada November 2016, Tuchel secara terbuka mengecam para pemainnya. "Sangat kurang, baik secara teknis, taktik, dan mental."

 

4 dari 4 halaman

Reuni Jerman di London

Status Tuchel sebagai pelatih elite tidak perlu dipertanyakan, tetapi keterampilan pribadinya sebagai manajer tampaknya akan diuji di Chelsea, di mana ia akan menjadi manajer ke-13 yang ditunjuk oleh oligarki Rusia, Roman Abramovich, sejak ia mengambil alih klub pada tahun 2003.

Terlepas dari hal itu, Tuchel seharusnya tidak memiliki masalah untuk mengenal pemain barunya. Reuni dengan mantan kapten PSG Thiago Silva sudah di depan mata dan dia juga akan bergabung dengan rekan senegaranya Timo Werner, Kai Havertz dan Antonio Rudiger dalam skuad.

Tabloid Jerman, BILD, baru-baru ini melaporkan bahwa Tuchel tak sabar bekerja dengan Werner dan Havertz, yang keduanya dianggap belum memenuhi ekspektasi. Werner gagal mencetak gol dalam sembilan pertandingan liga terakhirnya dan Havertz mulai kehilangan tempat.

Tapi faktor kebangsaan bukanlah jaminan buat Tuchel. Julian Draxler, meskipun sering cedera, sebagian besar merupakan sosok periferal selama masa Tuchel di Paris.

"Saya tidak tahu apakah pelatih baru akan datang, dan bukan tempat saya untuk mengatakan 'Dia harus pergi atau kami membutuhkan pelatih baru,'" kata Werner dalam obrolan di aplikasi audio Clubhouse pada Minggu

Tuchel tentu tahu satu atau dua hal tentang memenangkan pertandingan di lapangan, tetapi sekarang dia perlu membuktikan bahwa dia juga bisa memenangkan hati banyak pihak, terutama Roman Abramovich.

Sumber: DW

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer