Bola.com, Jakarta - Thomas Tuchel santer disebut akan duduk di kursi manajer Chelsea menggantikan Frank Lampard. Bakal menangani The Blues, Tuchel berbekal prestasi yang mentereng.
Manajemen Chelsea resmi memecat Lampard pada Senin (25/1/2021) waktu setempat. Performa buruk Tim London Biru dalam beberapa laga terakhir menjadi penyebab Frank Lampard harus angkat kaki dari Stamford Bridge.
Baca Juga
Advertisement
Chelsea hanya mampu meraih empat kemenangan, menelan lima kekalahan, dan meraih dua hasil imbang dari 11 laga terakhir di seluruh ajang. Teranyar, mereka meraih kemenangan 3-1 atas Luton Town pada babak keempat Piala FA, Minggu (24/1/2021) malam WIB.
Meski hasil tersebut berhasil membawa Chelsea menembus babak kelima Piala FA, torehan tersebut tak mampu menyelamatkan karier Frank Lampard. Petinggi The Blues merasa tak puas dengan kinerja manajer asal Inggris itu pada musim ini.
"Chelsea hari ini telah berpisah dengan pelatih Kepala Frank Lampard. Ini merupakan keputusan yang sangat sulit, dan bukan keputusan yang dianggap enteng oleh pemilik dan Dewan," bunyi pernyataan resmi Chelsea.
Sejumlah pelatih top santer disebut bakal menggantikan Frank Lampard di Chelsea. Namun, satu nama yang dikabarkan akan menangani Timo Werner dkk. adalah Thomas Tuchel.
Pelatih asal Jerman itu dianggap layak untuk duduk di kursi manajer Chelsea. Apalagi, Thomas Tuchel memiliki prestasi yang terbilang mentereng sebagai pelatih. Lantas, apa sajakah pencapaian Tuchel sejauh ini? Berikut ini adalah perinciannya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mulai Tenar Bersama Borussia Dortmund
Thomas Tuchel mengawali kariernya sebagai pelatih tim muda VfB Stuttgart pada 2000. Dia pun kemudian mendapatkan tawaran untuk mengasuh Augsburg II dari 2007 sampai 2008.
Kemudian dia hengkang ke Mainz 05 pada 2009 hingga 2014. Bersama kedua klub tersebut, prestasi Thomas Tuchel tidak terlalu bagus. Saat mengasuh Augsburg II persentase kemenangan Tuchel adalah 58,82 persen, sedangkan ketika menangani Mainz 05 adalah 39,56 persen.
Nama Tuchel mulai melambung ketika mengasuh Borussia Dortmund. Tuchel dipercaya melatih Die Borussen pada 29 Juni 2015, menggantikan Jurgen Klopp yang memutuskan hengkang pada akhir musim 2014/2015.
Di bawah asuhan Thomas Tuchel, Dortmund tampil impresif. Meski belum mampu meruntuhkan dominasi Bayern Munchen di Bundesliga, Tuchel berhasil membawa Die Borussen meraih gelar juara DFB Pokal 2016/2017.
Selama dua musim menangani Borussia Dortmund, persentase kemenangan pelatih asal Jerman itu terbilang bagus. Dari 107 pertandingan yang dijalani, Tuchel berhasil membawa Dortmund meraih 67 kemenangan, 23 hasil imbang, dan menelan 17 kekalahan.
Dengan torehan tersebut, rata-rata kemenangan Borussia Dortmund adalah 62,6 persen. Selain itu, Die Borussen ketika diasuh Thomas Tuchel sukses mendulang 251 gol dan kebobolan 115 gol.
Â
Advertisement
Ukir Kesuksesan di PSG
Kendati menorehkan hasil yang bagus bersama Borussia Dortmund, Thomas Tuchel tak terhindar dari pemecatan. Berselisih dengan CEO Dortmund, Hans-Joachim Watzke, membuat Tuchel harus pergi dari Dortmund pada 30 Mei 2017.
Setelah sempat menganggur, pelatih berusia 47 tahun tersebut menerima pinangan dari Paris Saint-Germain pada 14 Mei 2018. Menangani PSG, karier Thomas Tuchel semakin bersinar.
Dia memimpin Les Parisiens dalam 127 pertandingan di seluruh ajang. Dari 127 laga tersebut, Paris Saint-Germain berhasil meraih 95 kemenangan, 13 hasil imbang, dan menelan 19 kekalahan.
Dengan torehan tersebut, rata-rata kemenangan PSG mencapai 74,8 persen atau 2,37 poin per laga. Lini depan PSG juga tampil tajam di bawah arahan Thomas Tuchel, yakni mencetak 337 gol dan kebobolan 103 gol.
Berkat taktik Tuchel, PSG berhasil merengkuh enam trofi juara, mulai dari dua gelar Ligue 1, dua titel juara Trophees des Champions, dan satu trofi Coupe de France dan Coupe de la Ligue.
Thomas Tuchel turut membawa Paris Saint-Germain lolos ke final Liga Champions 2019/2020. Sayangnya, Les Parisiens gagal mengangkat trofi Si Kuping Besar, setelah menelan kekalahan 0-1 dari Bayern Munchen. Meski begitu, hasil tersebut adalah pencapaian terbaik PSG di Liga Champions.
Sayangnya, kebersamaan Thomas Tuchel bersama Paris Saint-Germain harus berakhir pada 29 Desember 2020. Perselisihan dengan Direktur Olahraga PSG, Leonardo, serta beberapa hasil minor menjadi penyebab Tuchel harus pergi dari Parc des Princes.
Sumber: Goal International