Bola.com, Jakarta - Georginio Wijnaldum mengatakan Liverpool hanya apes saja dan bisa segera bangkit dari keterpurukan. Dengan sisa musim yang masih panjang, gelandang asal Belanda itu yakin semuanya bakal lebih baik buat timnya.
Kekalahan 0-2 dalam derby Merseyside ke-238 adalah kali pertama sejak 1999, dan yang lebih buruk lagi, kekalahan Liverpool keempat berturut-turut di liga, sebuah catatan yang terburuk sejak 1923.
Advertisement
Cedera pada kapten Jordan Henderson sekarang membuat anak asuh Jurgen Klopp tambah pusing. Terlebih, mereka juga mandul gol selama delapan jam lebih.
Wijnaldum, 30 tahun, yang kontraknya habis pada musim panas dan masih belum menandatangani kontrak baru, menekankan Liverpool sekarang harus menghentikan musim mereka yang berantakan.
"Ini adalah situasi baru yang kami hadapi sekarang. Pada musim-musim sebelumnya kami menciptakan begitu banyak peluang, kami selalu mencetak gol. Dan sekarang kami berada dalam periode di mana kami menciptakan banyak peluang tetapi tidak mencetak gol," katanya menekankan bahwa Liverpool hanya apes.
"Memang, ini membuat frustrasi, terutama ketika Anda berada di lapangan dan Anda bermain. Anda tidak ingin merasa kasihan pada diri sendiri dan tidak ingin menjadi korban."
"Liverpool memiliki banyak pertandingan untuk mengubahnya - jika kami mengasihani diri sendiri, itu akan menjadi lebih buruk. Apa yang bisa kami lakukan adalah mencoba memberikan segalanya, mencoba untuk tetap percaya diri, dan bekerja sama untuk membawa (musim) ke akhir yang lebih baik."
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Di Liga Champions, Liverpool bernasib lebih baik dengan mengantongi keunggulan 2-0 dari pertandingan leg pertama babak 16 besar melawan RB Leipzig. Namun, Jurgen Klopp menolak anggapan bahwa timnya telah stabil setelah tiga musim sukses.
"Tidak semua pertandingan sama. Kami dominan di sebagian besar pertandingan. Di momen-momen yang menentukan, kami melakukan kesalahan, atau sesuatu yang aneh terjadi," katanya.
"Begitulah adanya. Jika kami membuat kesalahan, hampir 100 persen lawan mencetak gol, dan jika kami memaksa mereka untuk membuat kesalahan, itu tidak berarti kami akan segera mencetak gol."
Sumber: Sky Sports
Advertisement