Sukses


Operator Kompetisi Liga Inggris Minta Pendapat Klub Mengenai VAR Musim Depan, Lanjut atau Setop Nih?

Bola.com, Jakarta - Operator kompetisi Liga Inggris menyurati 20 klub peserta untuk meminta rekomendasi tentang cara meningkatkan kinerja VAR menjelang musim 2021/2022. Ini dilakukan sebagai bentuk evaluasi karena banyaknya kontroversi yang tercipta dari teknologi tersebut.

Manajer dan pemain termasuk di antara mereka yang dimintai pendapatnya. Nantinya, bahan dari pendapat mereka bakal ditinjau guna memperbaiki kekurangan VAR di Liga Inggris agar musim depan bisa berjalan dengan baik dan minim kontroversi.

Ini adalah musim kedua VAR di Liga Inggris, yang mana tiap musimnya selalu melahirkan kritikan tajam. Meskipun statitsik memerlihatkan bahwa VAR meningkatkan jumlah keputusan tepat mencapai 94 persen pada 2019/2020 dibandingkan dengan 82 persen pada 2018/2019, tetap saja ada pro dan kontra.

Oleh karena itu, operator Liga Inggris meminta klub untuk menguraikan bagaimana mereka bisa meningkatkan sistem dalam survei yang dikirim minggu ini. Mereka akan bekerja bersama PGMOL, badan wasit sepak bola Inggris.

Hasil tinjauan bakal diperliahtkan kembali kepada klub peserta Liga Inggris. Ada kemungkinan VAR akan tetap digunakan musim depan, hanya saja dengan perbaikan di sana sini.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Apa Kata Klub?

Kemenangan Manchester City atas Southampton pada Rabu malam membawa titik nyala terbaru. Phil Foden jelas dijegal oleh kiper Alex McCarthy tetapi baik wasit, Jonathan Moss, maupun VAR tidak merasa pantas untuk memberikan tendangan penalti.

"Penalti! Ya Tuhan," kata Pep Guardiola. "Jon, wasit, tidak bisa melihatnya? Baiklah! Penjaga garis tidak dapat melihatnya tetapi jika VAR tidak dapat melihatnya, itu karena, ya Tuhan!"

Manajer Fulham, Scott Parker, juga mulai muak dengan teknologi Video Assistant Referee (VAR). Menurutnya, VAR bisa merusak emosi dan gairah sepak bola.

"Kami mau pertandingan sepak bola berjalan alamiah dan steril. Itu yang jadi persoalan saat ini," kata Scott Parker.

"Apa yang mau kami saksikan sebagai fans, sebagai penonton, adalah gol dan kesenangan. Maaf saya harus bilang ini, tapi VAR membunuh semua itu."

"Anda tak perlu lagi melakukan selebrasi, kenapa? Karena kita cemas gol tersebut dianulir. Ada 10 detik yang hilang, yang mana Anda kehilangan emosi dan gairah. Ini memalukan, dan pendapat saya selalu sama tentang VAR," kata Scott Parker lagi.

Sumber: The Athletic

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer