Bola.com, Jakarta - Michael Ngoo tak pernah punya kenangan buruk bersama Liverpool. Memori kelamnya ada pada diri Virgil van Dijk yang membuatnya pernah absen dua tahun lamanya akibat tekel keras dari bek yang, ironisnya, kini mesti beristirahat karena cedera.
Michael Ngoo tak pernah bermain untuk tim utama Liverpool meski lima tahun dididik sejak 2009 hingga 2015. Ia masuk skuad utama pada 2013, namun lebih sering dipinjamkan, termasuk ke Yeovil Town dan Walsall.
Baca Juga
Arkhan Kaka dan 4 Anak Buah Indra Sjafri Dipromosikan Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Ini Nama-namanya
Termasuk Pemain Berlabel Kiper Timnas Indonesia, Ini Daftar Lengkap Penerima Kartu Merah di BRI Liga 1 2024 / 2025
Shin Tae-yong Fix Panggil Ronaldo Junior dan 6 Pemain Abroad ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Siapa Lainnya?
Advertisement
Berdasarkan catatan Transfermarkt, Ngoo tampil sebanyak 38 kali buat Liverpool U-23 dan menceploskan 16 gol serta mencatatkan enam assist. Jelas itu bukan raihan yang buruk. Apalagi performanya di skuad muda The Reds membuat namanya sering dipanggil Timnas Inggris junior.
Setelah meninggalkan Liverpool pada musim panas 2014, Michael Ngoo nyaris tak memiliki klub. Beruntung, klub Liga Skotlandia, Kilmarnock, memberinya kepercayaan penuh.
Apes, Ngoo hanya tampil enam kali saja. Pada penampilan terakhirnya, ia mendapatkan tekel keras dari Virgil van Dijk yang kala itu masih berseragam Celtic. Itu bukan tekel sembarangan, sebab kariernya hancur lebur bersama dengan tulangnya yang membuat ia harus melupakan gurihnya rumput sepak bola selama dua tahun.
Usianya saat itu baru 22 tahun. Menjalani dua kali operasi dengan bayang-bayang ketakutan terburuk, yakni 'dipaksa' pensiun dini, Michael Ngoo mengaku marah dan merasa depresi karena tekel brutal tersebut.
"Saya tidak hanya terluka secara fisik - saya juga hancur secara psikologis," katanya.
"Sebelum saya menjalani operasi pertama saya, spesialis mengatakan kepada saya bahwa jika rehabilitasi saya tidak berjalan sesuai rencana maka saya tidak akan bermain sepak bola profesional lagi. Dia menjelaskan kemungkinan terburuk, dan itu terdengar lebih buruk."
"Saya mengalami saat-saat yang sangat buruk. Yang ada dalam pikiran saya adalah saya masuk ke mobil, menghidupkan musik dan melakukan perjalanan panjang yang tidak berarti lalu berkendara kembali ke rumah. Saya stres dan merenungkan tentang apa yang harus saya lakukan karena saya pikir saya mungkin tidak bisa menendang bola lagi," ucap eks Liverpool itu lagi.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Marah, tapi Bersedia Memaafkan Virgil van Dijk
Pada awalnya, Ngoo sangat marah dan merasa Van Dijk mencederainya secara sengaja. Apalagi diakuinya mereka sempat terlibat ketegangan non-fisik selama pertandingan.
"Saya langsung memberi tahu fisio kami bahwa van Dijk telah mencoba melakukan saya. Sebelum insiden itu terjadi, ada beberapa kata yang diucapkan di antara kami. Kemudian dia datang melalui belakangku. Saya pikir itu disengaja."
Enam tahun setelah peristiwa yang mengubah kariernya itu, Ngoo bersedia menjadi lebih pemaaf.
"Van Dijk meminta maaf melalui John Guidetti, seorang teman saya, yang sedang dipinjamkan ke Celtic saat itu,” katanya. "Kerusakan telah terjadi, tapi saya tidak menyimpan dendam."
"Itu membuat saya berpikir bahwa hal-hal dalam hidup dapat berubah dalam hitungan detik. Itu adalah sesuatu yang selalu saya coba dan jelaskan kepada pemain yang lebih muda. Anda pikir Anda sedang menuju puncak dan itu akan bertahan selamanya, tetapi ternyata tidak."
Advertisement
Tolak Manchester United demi Liverpool
Ngoo bergabung dengan Southend United di usia muda. Bakatnya menarik perhatian Manchester United, yang tertarik merekurtnya ketika dia berusia 16 tahun. Tawaran itu sangat menggiurkan karena ia bisa satu tim dengan Paul Pogba dan juga Jesse Lingard muda.
Pada akhirnya, ia lebih menerima Liverpool. Saran dari rekan dan keluarganya lah yang menuntunnya menuju Anfield ketimbang Old Trafford.
“Saya tumbuh besar sebagai pendukung Manchester United dan saya ingin bergabung dengan mereka, tetapi saya disarankan ke Liverpool," kata Ngoo yang kini berusia 28 tahun. "Saya baru berusia 16 tahun, jadi saya mendengarkan mereka dan memilih Liverpool."
The Reds membayar Southend dengan harga cukup besar, yakni 250.000 ribu pounds, pada 2009. Meskipun dia harus meninggalkan rumah di usia yang sangat muda, dia tahu bahwa bergabung dengan Liverpool adalah kesempatan sekali seumur hidup.
Ngoo berteman dengan Raheem Sterling hingga kini. Lalu Andre Wisdom, Conor Coady dan Jonjo Shelvey. Semuanya adalah rekannya saat masih di Liverpool U-18.
Keputusannya untuk bergabung dengan Liverpool sebelum Manchester United sepertinya sudah tepat ketika dia dipanggil untuk berlatih bersama tim utama di bawah manajer Kenny Dalglish meski pada akhirnya hanya sekadar berlatih tanpa bisa masuk susunan pemain.
Habis kontrak pada musim panas 2014, Ngoo tahu waktunya di Anfield sudah selesai. Maklum, saat itu ia harus bersaing dengan Sterling, Luis Suarez, Daniel Sturridge dan Luis Alberto.
Dipenjara karena Menjual Gas Tertawa
Pada 2018, Ngoo diceploskan ke penjara karena menjual nitrous oxide yang juga dikenal sebagai gas tertawa di V Festival dua tahun sebelumnya. Namun, karena tindakan kriminalnya tidak parah, ia hanya menghabiskan waktu sebentar saja di jeruji besi.
Ngoo, yang bergabung dengan klub Divisi Satu Siprus, Enosis Neon Paralimni pada Januari, mengatakan, "Saya minum-minum dan bergaul dengan orang-orang yang bahkan tidak saya temui lagi hingga kini."
"Saya tidak bermain sepak bola dan saya melakukan hal yang tidak baik. Aku benar-benar hancur di dalam, tapi aku tidak akan menunjukkannya."
Sumber: Berbagai sumber
Advertisement