Bola.com, Jakarta - Salah satu alasan utama mengapa Liverpool membutuhkan waktu lama untuk memenangkan gelar Liga Inggris era Premier League pertama mereka adalah karena mereka telah melakukan banyak kesalahan mahal di pasar transfer.
Di era Jurgen Klopp pun, The Reds berulangkali melakukan rekrutmen pemain. Cukup banyak uang dihambur-hamburkan manajemen Liverpool. Walau, kejadian-kejadian blunder di era sang pelatih tak sebanyak pendahulunya.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun Jurgen Klopp sejak itu mengarahkan tim kembali ke kejayaan domestik dan Eropa, ketidaktegasan Liverpool dalam membeli dan menjual pemain sebelum kedatangannya telah merampas peluang klub meraih trofi bergengsi.
Berikut ini lima kesalahan transfer terbesar Liverpool selama bertahun-tahun.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mario Balotelli
Menjadi pengganti Luis Suarez dengan rekor gol mentereng di Liverpool jelas bukan pekerjaan mudah buat penyerang mana pun. Mario Balotelli yang merapat ke Anfield seiring kepergian Suarez ke Barcelona menjadi antitesis.
Sementara penyerang asal Uruguay sukses membangun reputasi di musim debutnya bersama Barcelona itu kuat, Barotelli terengah-engah sepanjang musim, hanya mencetak empat gol dalam 28 pertandingan di semua kompetisi.
Balotelli tidak pernah terlihat cocok dengan gaya permainan Brendan Rodgers. Ia gagal menjalin kemitraan dengan Steven Gerrard yang amat cocok dengan Suarez.
Mario Balotelli akhirnya kembali ke AC Milan dengan status pinjaman pada 2015 sebelum bergabung dengan Nice dengan status transfer permanen pada tahun berikutnya.
Advertisement
Alberto Aquilani
Salah satu kesalahan terbesar Liverpool adalah mencoba mengganti gelandang terbaik mereka di Xabi Alonso dengan seseorang yang biasa-biasa saja dan sangat rentan cedera seperti Alberto Aquilani.
Aquilani juga digaet dengan mahar yang tidak murah, mantan pemain AS Roma itu merugikan Liverpool £ 17 juta.
Ia kesulitan beradaptasi dengan ritme cepat Liga Inggris dan hanya membuat 19 penampilan liga.
Setelah Brendon Rodgers mengambil alih pada 2012, Aquilani dianggap surplus di Liverpool. Pemain Italia itu bergabung dengan Fiorentina dengan status transfer permanen menyusul dua masa pinjaman yang sama buruknya dengan Juventus dan AC Milan di Serie A.
Iago Aspas
Iago Aspas gagal menembus lineup Liverpool pada 2013-2014, karena Luis Suarez dan Daniel Sturridge telah menjalin kemitraan yang mematikan di lini depan.
Dibeli dari Celta Vigo pada musim panas seharga £ 8 juta, kemitraan menyerang 'SAS' Liverpool sebelum waktunya membuat Aspas di bangku cadangan untuk sebagian besar musim.
Namun, meski dalam waktu permainan terbatas yang diterimanya, Aspas menawarkan terlalu sedikit, berjuang untuk beradaptasi dengan gaya fisik permainan Premier League.
Setelah hanya 14 pertandingan liga dan total nol gol, Aspas kembali ke La Liga pada 2014.
Advertisement
Rickie Lambert
Striker lain yang dibeli Liverpool dari uang transfer Luis Suarez adalah Rickie Lambert.
Legenda Southampton, dengan kehebatannya mencetak gol, membantu klub lamanya naik dari League One ke Premier League. Penampilannya yang memesona membuatnya dipanggil ke Timnas Inggris.
Tapi Lambert gagal meniru bentuk itu di Liverpool. Ia kesulitan mengikuti keinginan manajernya, Brendon Rodgers.
Lambert akhirnya meninggalkan klub masa kecilnya setelah hanya satu musim. Tapi langkah naas itu secara permanen menggagalkan kariernya, karena striker tidak pernah bisa mendapatkan kembali bentuk lamanya lagi.
Andy Carroll
Kesalahan transfer cukup fatal dilakukan Liverpool saat mendatangkan Andy Carroll dengan mahar cukup besar.
Setelah penampilan impresif di paruh pertama musim 2010-2011 bersama Newcastle United. Liverpool memutuskan untuk memboyong striker jangkung itu ke Anfield.
Carroll seharusnya mendukung serangan Liverpool, tetapi sebaliknya, dia berjuang untuk menyesuaikan diri dengan sistem Brendon Rodgers. Mantan manajer itu kemudian mengakui bahwa agar Carroll bersinar, segala sesuatu harus diatur di sekelilingnya.
Tugasnya di Liverpool hanya berlangsung dua tahun, dengan pemain itu mencetak enam gol liga dari 44 pertandingan, sebelum pindah ke West Ham United pada 2013.
Advertisement
Loris Karius
Pada tanggal 24 Mei 2016, Karius menandatangani kontrak bersama Liverpool dengan nilai kontrak £ 4,75 jura untuk lima tahun. Dia langsung diberi jersey nomor satu.
Dia memulai debut perdananya ketika menang 3–0 di Piala EFL melawan Derby County pada 20 September 2016. Karius bermain perdana di Premier League ketika melawan Hull City, yang berakhir dengan kemenangan 5-1 untuk The Reds, pada 24 September.
Sang kiper mempertahankan rekor tanpa kebobolan pertamanya di Liga Inggris pada 17 Oktober dalam hasil imbang 0-0 dengan rival Manchester United. Pada tanggal 24 Oktober 2016, Jurgen Klopp menegaskan bahwa Karius adalah kiper pilihan pertama Liverpool, mengungguli seniornya, Simon Mignolet.
"Ia kiper muda yang berbakat. Saya yakin pada talentanya," tutur Klopp saat itu.
Karier Karius mendadak hancur usai kekalahan menyakitkan Liverpool melawan Real Madrid di Final Liga Champions 2017-2018. Liverpool kalah 1-3. Dia dianggap bersalah karena dua gol, gol pertama dan ketiga.
Yang pertama setelah lemparannya diblokir oleh Karim Benzema dan dibelokkan ke gawang, dan yang kedua setelah dia salah menangani Gareth Bale sejauh 40 yard.
Setelah pertandingan, dia menangis dan dengan air mata meminta maaf kepada fans Liverpool yang tetap di tribun. Dia juga menyatakan bahwa kesalahannya "tim yang kehilangan final".
Jurgen Klopp yang kecewa berat tak pernah memainkannya lagi. Ia mendatangkan Allison dari AS Roma, untuk kemudian menendang Karius.
Sumber: Sportskeeda