Bola.com, Jakarta - Gelandang internasional Uruguay dari Arsenal, Lucas Torreira, yang dipinjamkan ke Atletico Madrid, mengatakan dia ingin meninggalkan Eropa dan bermain untuk Boca Juniors. Pria berusia 25 tahun itu mengatakan dia mengambil keputusan itu setelah ibunya meninggal karena COVID-19 awal pekan ini.
"Pada malam ibu saya meninggal, saya memberi tahu perwakilan saya bahwa saya tidak ingin bermain di Eropa lagi dan saya ingin datang ke Boca," kata Lucas Torreira kepada ESPN.
Baca Juga
Advertisement
"Ini bukan emosi, ini bukan keputusan gila, ini karena ibu saya meninggal. Saya selalu mengatakan saya ingin bermain untuk Boca Juniors. Saya sangat ingin bermain untuk Boca dan saya akan selalu mengatakan itu."
Torreira kembali ke Uruguay akhir pekan lalu untuk bersama ibunya yang sakit, yang meninggal pada dini hari Selasa. Setelah empat tahun di Italia, Torreira bergabung dengan Arsenal pada Juli 2018 dan bermain reguler di bawah asuhan pelatih Unai Emery hingga dipecat pada November 2019.
Tapi dia kehilangan tempatnya di bawah Unai Emery dan oleh manajer anyar Mikel Arteta, Lucas Torreira dikirim dengan status pinjaman pada awal musim ini.
"Kita harus menghentikan mitos bahwa pesepak bola sukses adalah bermain di Eropa, tidak semuanya tentang Eropa. Saya ingin dekat dengan rumah saya, dengan keluarga saya," katanya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hati Torreira Hancur karena Kepergian Ibu Tercinta
Dia mengatakan dia tidak bahagia selama dua tahun terakhir dan sekarang harus menerima tragedi ini. Torreira mengaku diminta oleh ayahnya bahwa ini adalah momen yang tepat untuk hijrah ke Boca Juniors.
"Saya mencoba mencerna situasi, sulit untuk memahami saat ini tetapi seiring berjalannya waktu kami belajar untuk hidup dengan rasa sakit. Ibu saya berusia 53 tahun dan meninggal karena COVID. Ada wabah di Fray Bentos (tempat asalnya) dan dia berjuang selama 11 hari tetapi pada hari Senin (larut malam) saya mendapat panggilan telepon terburuk.
"Ayah saya datang sambil menangis dan memberi tahu saya bahwa waktunya telah tiba untuk bermain untuk Boca. Melihat ayahku hancur karena kehilangan istrinya, hati saya ikut hancur."
Sumber: ESPN
Advertisement