Sukses


Demba Ba, Pesepak Bola Muslim yang Lawan Rasialisme Lewat Ayat Al-Quran

Bola.com, Jakarta - Demba scored one since Ramadan, he just can't get enough, he just can't get enough

Lagu atau chant tersebut pernah berkumandang tiap kali Newcastle United bertanding. Itu merupakan nyanyian spesial dari suporter The Toon Army kepada Demba Ba, pesepak bola Muslim yang sempat menunjukkan magisnya di Stadion St. James' Park.

Ada cerita menarik di balik lagu tersebut. Saat itu, performa Demba Ba sama sekali tidak menurun meski menjalani puasa di Bulan Ramadan. Striker asal Senegal itu bahkan mencatatkan 16 gol hingga akhir musim 2011/2012.

Jadi, lirik pada lagu itu pun menyesuaikan jumlah gol yang ia lesakkan. Dari satu, hingga 16. Fans Newcastle United merasa performa Demba Ba meningkat sejak Ramadan.

Didatangkan dari West Ham United, Demba Ba langsung tampil moncer bersama Newcastle United. Bahkan pada musim keduanya, yakni 2012/13, ia berhasil mencetak 13 gol dari 20 penampilan. Chelsea lalu memboyongnya pada bursa transfer musim dingin.

Demba Ba, meski sudah tidak berseragam Newcastle United, tetap berada di hati para penggemarnya. Bahkan, ada anggapan bahwa manajemen klub harus memiliki striker Muslim. Wallahu a'lam.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Lawan Rasialisme Lewat Kutipan Ayat Al Quran

Wahai umat manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu bangsa dan suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling benar di antara kamu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui dan Mengetahui. 49:13 - tulis Demba Ba dalam postingan Twitter-nya, mengutip ayat 13 Surah al-Hujurat.

Cuitan tersebut dibuat setelah bek Napoli, Kalidou Koulibaly mendapatkan perlakuan rasialisme dari pendukung Inter Milan.

 

FIFPro, persatuan pemain dunia, dan badan pengatur sepak bola Eropa mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka memuji tindakan cepat yang diambil oleh hakim liga Italia, yang memutuskan dua pertandingan kandang berikutnya Inter harus dimainkan secara tertutup

"FIFPro dan UEFA sangat prihatin dengan insiden rasis yang tidak dapat diterima ini dan oleh apa yang tampak di permukaan sebagai kegagalan untuk menghormati protokol anti-rasisme," bunyi pernyataan itu.

Sumber: Berbagai sumber

Video Populer

Foto Populer