Sukses


Lawan Bully Online, Pekan Depan Semua Tim Liga Inggris Tutup Akun Medsos

Bola.com, Jakarta - Otoritas sepak bola Liga Inggris sepakat untuk mengumumkan boikot media sosial akhir pekan depan sebagai tanggapan atas pelecehan rasialisme online atau online abuse yang terus berlanjut terhadap pemain. Aksi ini akan berlangsung pada Jumat pekan depan hingga Senin (3/5/2021) pukul 23.59 waktu setempat.

Klub-klub di Liga Inggris dari kasta teratas hingga terbawah, Liga Super Wanita, dan Kejuaraan Wanita akan mematikan akun Facebook, Twitter, dan Instagram mereka. Ini dilakukan dengan harapan perusahaan media sosial harus berbuat lebih banyak untuk memberantas online bully.

"Perilaku rasialisme dalam bentuk apa pun tidak dapat diterima, dan pelecehan yang diterima pemain di platform media sosial tidak dapat dibiarkan berlanjut," kata CEO Liga Inggis, Richard Masters dalam sebuah pernyataan.

"Liga Inggris dan klub mendukung sepak bola dalam melakukan boikot ini untuk menyoroti kebutuhan mendesak perusahaan media sosial untuk berbuat lebih banyak dalam menghilangkan kebencian rasial."

"Kami tidak akan berhenti menantang perusahaan media sosial dan ingin melihat peningkatan yang signifikan dalam kebijakan dan proses mereka untuk menangani pelecehan diskriminatif daring di platform mereka," kata Masters lagi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Korban Terus Bertambah

Sejumlah pemain di klub Liga Premier telah menjadi sasaran dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Anthony Martial dan Marcus Rashford dari Manchester United, Trent-Alexander Arnold dan Sadio Mane dari Liverpool, dan Reece James dari Chelsea.

Sisi Championship Birmingham City dan Swansea City dan juara Skotlandia Rangers baru-baru ini melakukan boikot selama seminggu menyusul serentetan serangan rasial terhadap pemain mereka.

Mantan striker Arsenal Thierry Henry mengatakan bulan lalu bahwa dia menghapus dirinya dari media sosial karena rasisme dan penindasan, sementara kapten Liverpool Jordan Henderson telah menyerahkan kendali atas akunnya ke sebuah badan amal anti-penindasan maya.

Pada bulan Februari, badan sepak bola Inggris mengirim surat terbuka ke Facebook dan Twitter, mendesak pemblokiran dan penghapusan cepat posting ofensif, serta proses verifikasi yang lebih baik untuk pengguna.

Instagram dan Twitter telah mengumumkan langkah-langkah baru, dan berjanji untuk melanjutkan upayanya memberantas pelecehan daring. Sebagai catatan, mereka menindak lebih dari 700 kasus pelecehan terkait sepak bola di Inggris pada 2019.

Sumber: RTE

3 dari 3 halaman

Liga Inggris Segera Berakhir, Persaingan Terus Memanas

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer