Bola.com, Manchester - Manchester United diprediksi ngotot menyudahi puasa gelarnya di Premier League musim depan. Namun, Roy Keane tidak yakin mantan klubnya bisa mewujudkan impian tersebut jika masih sering memainkan dua pemain ini.
Musim ini, prestasi Manchester United adalah menjadi runner-up Premier League. Gelar juara telah dipastikan menjadi kepunyaan Manchester City yang berada di puncak klasemen.
Baca Juga
Advertisement
Kendati demikian, status runner-up belum pasti menjadi milik the Red Devils. Kekalahan yang dialami pada Jumat (14/5/2021) membuat selisih poin Manchester United dengan penghuni peringkat tiga, Leicester City, jadi menipis.
Manchester United kalah saat menjamu Liverpool di markasnya, Old Trafford, dengan skor 2-4. Beberapa hari sebelumnya, skuad besutan Ole Gunnar Solskjaer itu tumbang di tangan Leicester City. Dua kekalahan beruntun ini jelas mengkhawatirkan.
Keane, yang sekarang bekerja sebagai pandit, cukup vokal ketika Manchester United mendapatkan hasil buruk. Kritikan pedasnya kembali terlontar sat the Red Devils kalah di tangan the Reds. Dua pemain menjadi incarannya.
Kedua sosok itu adalah Scott McTominay dan Fred. Menurut Keane, Manchester United takkan mampu menjadi juara kalau masih sering menggunakan jasa mereka. Mungkin dia paham karena pernah bermain sebagai gelandang saat masih aktif dulu.
"Lihat performa dua gelandang itu. McTominay adalah pemain yang bagus dan jujur. Dan mereka memiliki Fred," kata Keane saat berbincang kepada Sky Sports.
"Selama kedua pemain tersebut masih berada di lini tengah Manchester United, mereka takkan memenangkan trofi besar apapun. Saya tak percaya betapa buruknya Manchester United yang sekarang," lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Liga Europa Jadi Target Paling Minimal
Keane takkan menganggap Manchester United mengalami perkembangan jika hanya finis sebagai runner-up musim ini. Apalagi kalau mereka sampai menelan kekalahan di partai final Liga Europa melawan Villarreal.
"Itu [menjuarai Liga Europa] berada di posisi paling bawah dalam daftar saya soal prioritas di awal musim. Ingat, pada awal musim mereka bermain di Liga Champions," tambahnya.
"Kegagalan dihargai di dunia sepak bola sekarang, dan itulah Liga Europa - kegagalan karena anda tidak meraih apapun di level tertinggi Eropa yakni Liga Champions," pungkasnya.
Laga final tersebut akan digelar pada akhir Mei, tepatnya pada Kamis (27/5/2021). Kedua tim bakal saling bertatap muka di Stadion Energa Gdansk, Polandia, yang jadi markas Lechia Gdansk.
Sumber: Sky Sports
Disadur dari: Bola.net (Penulis Yaumil Azis, published 15/5/2021)
Advertisement