Liga Inggris: Biar Tak Terus Dirusuhi, Keluarga Glazer Bagi Suporter Manchester United Jatah Saham?

Bola.com, Jakarta - Joel Glazer mengakui bahwa keluarga pemilik Manchester United telah memberi kesan kepada para penggemar bahwa mereka tidak peduli dengan klub.

Sang Wakil Ketua Eksekutif United membuat pengakuan itu dalam pertemuan dua jam dengan Forum Fans klub awal bulan ini, yang risalahnya sekarang telah diterbitkan.

Pertemuan itu diatur setelah keterlibatan United dalam proyek Liga Super Eropa yang berumur pendek dan kontroversial bulan lalu memicu gelombang protes baru terhadap keluarga Glazer.

Keluarga Glazer, yang telah memiliki United sejak 2005, kini telah berjanji untuk berkomunikasi lebih baik dengan para pendukung. Mereka sadar tidak populer di mata fans.

Joel Glazer menegaskan bahwa mereka mencintai klub tersebut.

"Kami selalu mengambil pendekatan bahwa kami harus tetap berada di belakang, biarkan manajer, para pemain, orang-orang di Old Trafford, menjadi orang di depan, berkomunikasi dan berbicara," kata Glazer, yang diberitahu oleh salah satu penggemar klub. telah menjadi "bahan tertawaan".

"Dalam retrospeksi, itu bukan pendekatan yang tepat dan ada jalan tengah. Keheningan kami secara keliru menciptakan kesan bahwa kami tidak peduli, bahwa kami bukan penggemar sepak bola, bahwa kami hanya peduli dengan kepentingan komersial dan uang kami. Saya bisa meyakinkan Anda bahwa tidak ada yang lebih jauh dari kebenaran."

Glazer mengklaim selama 16 tahun terakhir keluarganya mencurahkan perasaan secara total buat Manchester United. "Kadang saya pribadi merasa berat dan tanggung jawab untuk melanjutkan tradisi klub ini."

"Sayangnya, perasaan itu tidak dikomunikasikan dengan benar. Saya mungkin tidak tinggal di Manchester dan cukup beruntung berada di Old Trafford setiap minggu, tetapi, seperti ratusan juta pendukung yang kami miliki di seluruh dunia, saya menonton setiap pertandingan.

"Saya tidak sabar untuk setiap pertandingan, saya menikmati sensasi setiap gol dan saya merasakan penderitaan terbesar dari setiap kekalahan. Kami merasa kami dapat mengatur ulang hubungan dengan pendukung kami."

Video