Bola.com, Jakarta - Divisi Utama Liga Inggris mendapat penyegaran. Hal itu menjadi kenyataan pada 1992. Kala itu, brand Premier League menjadi pilihan nama kompetisi kasta tertinggi di Inggris.
Satu di antara konsekuensinya adalah ruang gerak bagi perkembangan klub-klub itu sendiri, terutama dari sisi bisnis. Tak heran jika nyaris tiga dekade silam, klub-klub seolah berlomba menggelontorkan poundsterling demi sebuah gengsi dan nama besar yang direkrut. Terkadang, proses bursa transfer semakin menggila ketika berada di ujung deadline.
Baca Juga
5 Hot News BRI Liga 1 2024 / 2025 Sore Ini : Ramai Kekonyolan Ada 12 Pemain PSM di Lapangan sampai Sindiran Persita untuk Persib Bandung
Besok, 2 Laga Piala AFF 2024 yang Bikin Tegang Fans Timnas Indonesia, Ada Apa Nih ?
Daftar Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 yang Berasal dari Pegadaian Liga 2: Menjadi Benteng Terakhir Pertahanan
Advertisement
Walhasil, Liga Inggris memiliki warna-warni menawan yang layak dikenang para penggila sepak bola. Maklum, jika fans saja sampe tergila-gila, kadang tim kesayangan mereka juga melakukan hal di luar keinginan dan atau asa penggemar.
Satu di antara yang terkadang membuat banyak orang menggelengkan kepala adalah melepas pemain bintang. Para manajer dan jajaran manajemen memang memiliki banyak pertimbangan ketika melepas sang nama besar. Tapi, kemurnian bisnis menjadi pertaruhan yang tak bisa disembunyikan begitu saja.
Di bawah ini ada secuil cerita Liverpool melepas beberapa nama yang sebenarnya masih bersinar :
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Siapa Dia
1. Bikin kaget : Philippe Coutinho ke Barcelona (135 juta pounds, Januari 2018)
2. Nama lain : Fernando Torres ke Chelsea (2011), Luis Suarez ke Barcelona (2014) dan Raheem Sterling ke Manchester City (2015)
Philippe Coutinho memang bukan murni sosok ikon di Liverpool. Namun, setidaknya ia menjadi atensi fans berat Liverpool ketika datang dari Inter Milan pada Januari 2013.
Sang gelandang serang adalah bintang muda Brasil yang sedang menanjak. Sayang, sebelum ke Liverpool, ia nyaris tak mendapat tempat di Inter Milan, sehingga harus terbang ke Espanyol demi menit bermain.
Bagi Liverpool, kondisi tersebut memberi nilai positif. Satu di antaranya adalah harga pembelian yang sangat murah, yakni hanya 13 juta pounds. Padahal, nilai sebenarnya bisa menembus angka 100 juta punds, yang akhirnya bisa didapat The Reds untuk kurun waktu lima tahun.
Di atas kertas, Philippe Coutinho adalah rekrutan brilian bagi Liverpool, terutama untuk jasa di pentas domestik dan Eropa. Ia punya teknik bagus, dikombinasikan dengan kemampuan bermain di berbagai peran.
Philippe Coutinho sanggup bekerja di area tengah maupun tukang gedor atau di belakang striker. Walhasil, seharusnya ia bisa menjadi senjata mematikan Liverpool bagi lawan-lawannya.
Sayang, peran besar Philippe Coutinho harus tercatut. Barcelona menjadi pengganggu yang membuat Liverpool goyah di tengah performa sang pemain. Godaan uang lebih dari 160 juta pounds membuat Philippe Coutinho pergi ke Barcelona.
Karier Philippe Coutinho di Barcelona tak mulus. Ia menjadi satu di antara pemain mahal yang melempem. Setelah mencetak delapan gol di setengah musim, kontribusinya menurun drastis dan terbilang gagal.
Advertisement