Bola.com, Jakarta - Krisis sedang menyapa Manchester United yang ditandai hasil-hasil buruk di lapangan, yang mencapai klimaksnya ketika Setan Merah dipermalukan Liverpool 0-5 di Old Trafford, Minggu (24/10/2021). Di tengah badai tersebut, Sir Alex Ferguson terlihat kembali muncul dan fakta ini memicu kritikan.
Badai di Manchester United mengarah pada jabatan Ole Gunnar Solskjaer sebagai nakhoda tim. Tak sedikit fans yang menuntut legenda MU tersebut segera dicopot. Namun, sejauh ini belum ada sinyal pemecatan Solskjaer akan terjadi dalam waktu dekat.
Baca Juga
Advertisement
Opini menarik ditulis oleh Chief Writer Manchester Evening News, Samuel Luckhurst. Dia mengkritik kehadiran Sir Alex Ferguson di tengah krisis yang melanda Manchester United saat ini.
Red Devils kini berada dalam situasi yang pelik. Empat laga beruntun di Premier League tanpa kemenangan. Hanya satu poin yang didapat. Situasi makin sulit setelah dikalahkan Liverpool akhir pekan lalu.
Liverpool meninggalkan luka yang dalam. Mereka adalah rival. Lalu, itu adalah kekalahan yang terjadi di Old Trafford. Manchester United sempat menimbang untuk mendepak Ole Gunnar Solskjaer usai hasil memalukan itu.
Sir Alex Ferguson, yang menjadi saksi mata momen tragis di Old Trafford, segera memakai otoritasnya. Ferguson memberi pengampunan pada Solskjaer dan diberi kesempatan satu laga lagi yakni saat melawan Tottenham akhir pekan nanti.
Tidak cukup di situ, Ferguson kemudian juga muncul pada sesi latihan United hari Selasa (26/10/2021) pagi. Luckhurst pun menilai momen itu tidak tepat. Manchester United harus lepas dari sang manajer legendaris.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terjebak Masa Lalu
"United sebuah klub yang terjebak di masa lalu," tulis Luckhurst.
"Permainan telah berubah dan Manchester United perlu ikut berubah. Mitos 'United way' atau 'Fergie way' sudah usang. Krisis identitas United semakin parah karena obsesi mereka terhadap kejayaan masa lalu."
"Mereka bangga dengan sepak bola serangan balik dan comeback untuk menyaingi Lazarus ketika pendekatan itu tidak berkelanjutan. Mereka tertinggal di dalam dan di luar negeri," imbuh Luckhurst.
Ferguson sudah pensiun sejak 2013. Setelah lebih dari dua dekade menjadi manajer United, kakek asal Skotlandia itu memilih pensiun. Tapi, 'Ferguson' masih bercokol di Old Trafford.
"Manajer, asisten manajer, pelatih tim utama, dan direktur teknik semuanya adalah mantan murid Ferguson."
"Jika Solskjaer adalah pendukung setia 'United Way', dia akan menggunakan pemain sayap alami. Romelu Lukaku dibuang demi lini depan yang cair dan United sejak itu merekrut tiga penyerang tengah (Odion Ighalo, Edinson Cavani dan Cristiano Ronaldo), semuanya dalam keadaan oportunistik sebelum, atau pada hari batas waktu transfer," katanya.
Advertisement
Cara Solskjaer Juga Dikritik
Luckhurst juga mengkritik pendekatan yang dilakukan Solskjaer di United. Salah satunya adalah ketika pria asal Norwegia itu memutarkan dokumenter Ferguson kepada para pemain jelang duel melawan Liverpool.
"Setiap tahun, itu adalah pelajaran sejarah yang sama dan proyek yang berbeda."
"Daripada menunjuk pelatih atau manajer untuk mengikuti gaya United yang tidak lagi eksis, United harus meninggalkan tradisi kuno dan mengidentifikasi pelatih yang dapat memaksakan gaya proaktif dan menyerang mereka sendiri dalam tim," kata Luckhurst.
Sumber: Manchester Evening News
Disadur dari: Bola.net (Penulis Asad Arifin, published 27/10/2021)