Bola.com, Jakarta - Manchester United memberi kepercayaan pada Ole Gunnar Solskjaer meskipun tim terpuruk setelah dipermak Liverpool 0-5 pada Liga Inggris pekan lalu.
Solskjaer akan mendampingi Manchester United saat menghadapi Tottenham pada Sabtu (30/10/2021). Tekanan pada Solskjaer hampir mencapai titik puncaknya setelah kekalahan 0-5 dari Liverpool.
Baca Juga
Advertisement
Masa depannya sebagai manajer United tetap ada dan masih bisa diperdebatkan apakah dia bisa selamat pekan ini.
Manchester United sudah tersingkir dari Piala Carabao, Solskjaer setidaknya memiliki waktu seminggu untuk mempersiapkan perjalanan ke Stadion Tottenham Hotspur.
Manchester United kalah lima kali dari sembilan pertandingan terakhir mereka. Ini jelas bukan hasil yang bagus buat tim sekelas MU yang membeli pemain-pemain top pada musim panas lalu.
Melansir ESPN, Solskjaer memiliki masalah yang harus diselesaikan jika dia ingin membalikkan keadaan di Manchester United.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jangan Kebobolan!
Tidak ada yang mudah untuk Solskjaer saat ini karena Manchester United tidak bisa menjaga clean sheet. Masing-masing dari tiga kemenangan terakhir mereka, yakni melawan West Ham, Villarreal dan Atalanta, terjadi setelah mereka tertinggal satu gol.
Rekor clean sheet Manchester United cuma satu dalam 21 pertandingan terakhir mereka. Mereka juga tidak mencatatkan clean sheet di Old Trafford sejak 14 Maret.
Apa pun masalah lain yang perlu ditangani, Solskjaer perlu memastikan timnya terorganisasi dan kompak melawan Tottenham. Spurs juga tidak bermain bagus. Tetapi, Harry Kane dan Son Heung-Min jelas ancaman buat lini belakang MU.
Kedua penyerang itu jelas tertantang untuk mencetak gol ke gawang tim yang kebobolan 11 gol dalam tiga pertandingan terakhir.
Advertisement
Maksimalkan Pemain
Semua mempertanyakan kemampuan Solskjaer sebagai manajer dan para pemain harus mengambil tanggung jawab. Luke Shaw dan Harry Maguire sama-sama menerima kritik atas penampilan mereka melawan Leicester dan Liverpool, dan cara Aaron Wan-Bissaka bekerja saat Liverpool mencetak gol pertama sangat memalukan.
Satu di antara tuduhan yang dilontarkan kepada Solskjaer, baik dari penggemar maupun dari dalam skuad, adalah bahwa ia tidak cukup memercayai pemain pinggrian.
Jesse Lingard telah melakukannya dengan baik ketika dia masuk tetapi baru menjadi starter musim ini. Edinson Cavani dan Donny van de Beek adalah dua lainnya yang akan frustrasi karena kurangnya peluang bermain.
Sumber mengatakan kepada ESPN bahwa Eric Bailly sangat marah setelah Solskjaer memutuskan untuk memainkan Maguire yang masih berjuang dengan cedera betis, melawan Leicester. Padahal, Bailly fit saat itu.
Perubahan Gaya dan Hasil, Tentunya
Banyak hasil paling menonjol Manchester United di bawah Solskjaer, terutama melawan tim-tim besar. Dua yang disorot ialah keok dari Leicester City 2-4 dan Liverpool 0-5.
Solskjaer ingin timnya lebih memaksakan diri dalam permainan daripada menunggu kesempatan untuk menerkam, tetapi rencana itu dibabat habis oleh Brendan Rodgers dan Jurgen Klopp.
Bahkan ketika mereka tidak bermain bagus, Tottenham memiliki cukup banyak pemain bagus untuk bermain melalui sistem yang tidak terorganisasi.
Solskjaer tidak dapat membiarkan Manchester United kacau lagi setelah apa yang terjadi melawan Liverpool. Tapi yang jelas, hasil adalah patokan bagi Solskjaer yang posisinya sudah terjepit.
Advertisement
Maksimalkan Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo adalah pencetak gol terbaik di skuad Manchester United. Dia mencetak enam gol dalam sembilan pertandingan sejak kembali, tetapi ada batasan dalam permainannya.
Dia tidak akan mulai menekan bek tengah pada usia 36 tahun, dan dalam pembelaannya, Solskjaer tahu persis apa yang dia dapatkan ketika klub menyetujui kesepakatan dengan Juventus. Dia juga tidak terlalu menekan di Serie A.
Dia mungkin tidak berada dalam bentuk penyerang tengah modern, tetapi dia tetap menjadi satu di antara striker terbaik di dunia. Solskjaer perlu menemukan cara untuk lebih sering mendapatkan bola kepadanya di area penalti.
Sumber: ESPN