Sukses


Liga Inggris: Arsene Wenger Ternyata Punya Penyesalan Besar di Arsenal

Bola.com, London - Arsene Wenger merupakan salah satu manajer terbaik dalam sejarah Arsenal. Namun, Wenger rupanya menyesal tak meninggalkan The Gunners lebih cepat.  

Arsene Wenger resmi meninggalkan Arsenal pada 2018. Selama periode panjangnya di sana, pelatih asal Prancis itu telah mempersembahkan tiga gelar Premier League. 

Total, Wenger menangani Arsenal selama 22 tahun. Tak heran, dia dianggap sebagai legenda di klub London Utara tersebut. 

Selain tiga gelar Premier League, Wenger juga mempersembahkan 14 titel lainnya. Arsenal juga pernah dibawanya sebagai tim yang tak terkalahkan dalam satu musim. 

Namun, Namun, menjelang akhir masa jabatan Arsene Wenger di Arsenal, keadaan mulai berubah menjadi buruk. Hasil-hasil pertandingan memburuk dan basis penggemar menjadi terpecah, dengan beberapa menyerukan pemecatannya sementara yang lain ingin tetap percaya pada pria Prancis itu.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Titik Balik ke Fase Buruk

Berbicara dalam film dokumenter barunya, melalui The Telegraph, 'Arsene Wenger: Invincible', pria berusia 72 tahun itu mengungkapkan seharusnya meninggalkan klub lebih cepat.

"Saya mengidentifikasi diri saya sepenuhnya dengan klub - itu adalah kesalahan yang saya buat," kata Wenger, kepada Daily Star, Senin (8/11/2021).

"Kelemahan fatal saya adalah saya terlalu mencintai di mana saya berada ... di mana saya berada. Saya menyesalinya. Seharusnya saya pergi ke tempat lain," imbuh dia. 

 

3 dari 4 halaman

Bisa Saja Pindah ke Manchester United

Terakhir kali Wenger mengangkat trofi Premier League adalah pada akhir musim 2003/04 setelah memimpin timnya menjalani musim yang tak terkalahkan.

Namun, pria Prancis itu mengatakan bahwa dia merasa bahwa pencapaian itu sebenarnya adalah titik balik ke fase buruk petualangannya bersama The Gunner.

“Terkadang saya bertanya-tanya - apakah ada yang rusak setelah musim Invincible itu? Pada 2007 adalah titik yang menentukan. Ini adalah pertama kalinya saya bisa merasakan ada ketegangan. Saya bingung antara setia kepada klub dan setia kepada David [Dein]."

"Saya masih bertanya-tanya apakah saya melakukan hal yang benar karena hidup tidak pernah persis sama setelahnya. Saya bisa saja pergi ke tim nasional Prancis. Tim nasional Inggris dua atau tiga kali. Saya bisa pergi dua kali ke Real Madrid. Saya bisa saja pergi ke Juventus, Paris Saint-Germain, bahkan Manchester United," imbuhnya. 

Unai Emery mengambil alih sebagai manajer Arsenal setelah Wenger pergi dan menghabiskan satu setengah tahun di Emirates sebelum Mikel Arteta ditunjuk pada Desember 2019.

Sumber: Daily Star 

 

4 dari 4 halaman

Yuk Tengok Posisi Arsenal

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer