Bola.com, Jakarta - Michael Carrick akhirnya memutuskan purna tugas dari jabatannya sebagai manajer interim Manchester United. Meski hanya berlangsung singkat, rapor Carrick sebagai manajer MU cukup lumayan.
Manajer asal Inggris itu ditunjuk menangani Tim Setan Merah pada 21 November 2021, menggantikan Ole Gunnar Solskjaer yang dipecat. Saat itu Manchester United harus membuat keputusan tepat, Michael Carrick diangkat sebagai manajer sementara.
Baca Juga
Kabar Terkini Mengenai Wasit yang Akan Memimpin Laga Timnas Indonesia Melawan Jepang dan Arab Saudi
Persib Disindir Bobotoh dengan Sebutan Badut Asia, Bojan Hodak: Kami Memang Tak Cukup Kuat di Liga Champions
Kedubes RI di Denmark Jalin Koordinasi untuk Jalani Sumpah WNI Kevin Diks: Tunggu Kabar PSSI
Advertisement
Selama Carrick bekerja, MU bergerak mencari pelatih interim. Mereka pun memilih Ralf Rangnick yang akan bekerja menangani tim sampai akhir musim 2021/2022.
Michael Carrick bukan nama baru di balik layar. Dia sudah lama bekerja sebagai asisten, mendampingi beberapa manajer MU sebelumnya termasuk Solskjaer.
Carrick resmi melepas jabatannya sebagai manajer Manchester United pasca-duel kontra Arsenal, Jumat (3/12/2021) dini hari WIB. Dalam laga tersebut, MU menang 3-2, dan menjadi penutup yang manis bagi Carrick.
Total dia membimbing Manchester United dalam tiga pertandingan, yakni duel kontra Villarreal, Chelsea, dan Arsenal. Lantas, bagaimana kinerja Michael Carrick dalam tiga pertandingan tersebut?
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pertandingan 1: Villarreal 0-2 Manchester United
Carrick pertama kali memimpin Manchester United dalam duel Liga Champions kontra Villarreal. Langsung pertandingan sulit, tapi untungnya berakhir baik.
MU bertandang ke Spanyol dan pulang dengan tiga poin lewat kemenangan 2-0. Cristiano Ronaldo mencetak gol, lagi-lagi menyelamatkan tim.
Permainan MU tidak terlalu apik di laga ini, tapi setidaknya mereka bisa mencapai target kemenangan.
Â
Advertisement
Pertandingan 2: Chelsea 1-1 Manchester United
Carrick mengambil keputusan besar yang membuatnya dikritik habis-habisan: Mencadangkan Cristiano Ronaldo. Sebenarnya ini keputusan wajar yang bisa diambol oleh pelatih mana pun.
Ronaldo dicadangkan supaya Carrick bisa menurunkan tim yang lebih defensif. Setiap pemain diminta melakukan tugas defensif, mulai dari penyerang hingga belakang.
Taktik ini terbukti berhasil. MU bisa menahan imbang Chelsea dengan skor 1-1, hasil yang cukup bagus jika mengingat betapa kuatnya Chelsea sekarang.
Â
Pertandingan 3: Manchester United 3-2 Arsenal
Laga ketiga, kembali melawan tim kuat. MU punya catatan buruk setiap kali meladeni Arsenal dalam beberapa tahun terakhir.
Menariknya, Carrick mampu menghentikan catatan buruk itu. Dia menurunkan racikan yang tepat. MU tidak bermain terlalu baik, tapi tetap menang.
Bagaimanapun yang terpenting adalah hasil akhir. MU bisa memenangi pertandingan dan menutup laga ketiga Carrick dengan baik.
Â
Advertisement
Rapor Carrick
Untuk ukuran pelatih sementara yang diminta menangani tim dalam kondisi buruk, kinerja Carrick pantas diacungi jempol. Terlebih, tiga lawan MU adalah tim-tim kuat.
Villarreal, Chelsea, dan Arsenal bukan lawan mudah. MU juga harus menghadapi ketiga pertandingan itu dalam waktu 10 hari saja.
Yang jelas, Carrick bisa mengembalikan MU ke jalur positif dan meninggalkan tim dalam kondisi prima untuk ditangani Ralf Rangnick.
Sumber: Berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas/Published: 03/12/2021)