Bola.com, Jakarta - Manchester United dianggap masih inkonsisten meski tongkat kepemimpinan telah diteruskan oleh Ralf Rangnick. Agaknya, ada beberapa pemain yang belum bisa memberikan perubahan berarti di Setan Merah.
Menengok lima laga terakhir, Manchester United hanya menang dua kali saja. Dua lainnya berakhir imbang, dan satu sisanya kalah.
Baca Juga
Ruben Amorim Keluhkan Sorotan Media: Lebih Banyak Wawancara di Man Utd dalam Seminggu Dibanding 4 Tahun di Sporting
Ruben Amorim Akui Joshua Zirkzee Frustrasi saat MU Imbang Vs Ipswich Town: Jujur Kami Khawatir
Liga Inggris: Timnya Imbangi MU, Manajer Ipswich Town Mengaku Sempat Kegocek Ruben Amorim
Advertisement
Kekalahan dari Wolverhampton Wanderers di Old Trafford disebut-sebut merupakan klimaks dari penampilan buruk Manchester United sejak ditahan imbang Newcastle United.
Saat berjumpa Wolves, Rangnick menerapkan formasi 4-2-2-2, memainkan Phil Jones dan mencadangkan Bruno Fernandes. Padahal formasi tersebut sudah dikecam oleh Gary Neville.
"Masalah dengan sistem ini ada dua. Salah satunya adalah bahwa pada akhirnya Anda tidak memiliki keseimbangan di waktu-waktu tertentu. Saat Anda bertahan, Anda sebenarnya menjadi 4-4-2. Masalah yang Anda miliki adalah Anda harus memiliki pasangan untuk Ronaldo."
"Akan menarik untuk melihat apakah Ralf Rangnick akan membuang sistem yang dia mainkan dalam dua pertandingan pertamanya atau tidak. Saya tidak tahu tim mana pun di Eropa yang memainkan sistem ini dengan sangat baik."
Kendati demikian, tak adil rasanya menyalahkan Ralf Rangnick seorang. Sebab, beberapa pemain Manchester United juga masih saja bermain di bawah standar meski sudah tak lagi diasuh Ole Gunnar Solskjaer.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bruno Fernandes
Bruno Fernandes jadi satu di antara pemain yang B aja musim ini. Padahal, musim lalu bisa dibilang merupakan puncak karier terbaiknya di Manchester United.
Ada beberapa penyebab mengapa sang gelandang seperti kehilangan tajinya musim ini. Kehadiran Cristiano Ronaldo jadi salah satu penyebabnya.
Ya, Ronaldo membuat sinar kebintangan Bruno meredup. Mungki karena Bruno kini bertugas sebagai asisten Ronaldo, sehingga sumbangsihnya tak terlihat nyata.
Advertisement
Harry Maguire
Sebagai kapten, Harry Maguire juga gagal memberikan pengaruhnya di lini belakang, sama seperti musim lalu. Ia masih saja kerap melakukan blunder.
Yang terparah adalah ketika Manchester United idbantai 1-4 oleh Watford. Maguire bahkan menerima kartu merah karena melakukan pelanggaran keras.
Tandem yang sering bergonta-ganti, di sisi lain, membuat Maguire harus bisa cepat nyetel dengan duetnya. Lindelof dan Varane masih bergantian, bahkan saat ditekuk Wolves, ia berduet dengan Phil Jones.
Aaron Wan-Bissaka
Aaron Wan-Bissaka belum mampu menjawab kritikan yang diarahkan kepadanya. Persaingan dengan Diogo Dalot di posisi bek kanan pun bakal panas.
Kedatangan Rangnick membuat Wan-Bissaka kehilangan posisi utama. Sekalinya dipercaya tampil sebagai starter, ia malah mengecewakan.
Wan-Bissaka ditarik keluar pada babak kedua oleh Elanga karena sering kalah beruduel dengan pemain sayap Wolves. Nasibnya pun kembali jadi tanda tanya.
Advertisement