Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) membuat heboh dunia pada awal pekan ini. Sayang, hal itu tak berkaitan dengan performa atau prestasi, melainkan sisi negatif. Sang bintang muda, Mason Greenwood harus berurusan dengan pihak kepolisian dengan dugaan perbuatan kekerasan.
Hanya beberapa saat setelah pihak kepolisian Greater Manchester mengumumkan status Mason Greenwood, sontak seluruh dunia kepo. Ada yang mencari sosok wanita yang menjadi korban kekerasan Greenwood, sampai urusan gaji dan rumah.
Baca Juga
Advertisement
Jika terkait sang korban, sudah banyak media yang mengungkapkan secara detil siapa dia, sekolah di mana dan usia. Apalagi, sang ayah korban juga sudah bersuara, sehingga semakin gamblang.
Nah, kaitan dengan rumah dan gaji, ternyata banyak yang tak tahu. Mirror merilis, Mason Greenwood dijemput kepolisian Greater Manchester di rumahnya, di kawasan Bowdon, Chesire, tadi malam.
Rumah Mason Greenwood berjenis mansion, dengan harga pasaran di angka 2 juta pounds atau lebih dari Rp32 miliar. Sementara itu, MU menggaji Greenwood sebesar 75 ribu pounds per pekan.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penuh Asa
Kini, gara-gara aksi kekerasan terhadap perempuan tersebut, Mason Greenwood harus berurusan dengan kepolisian Greater Manchester, dan 'dibuang' dari skuad MU.
Pihak MU sudah bersuara. Mereka mendukung sepenuhnya langkah-langkah pihak kepolisian. Secara tegas, MU tak memberi ruang maaf terhadap segala jenis tindakan kekerasan.
Banyak pihak menilai, Mason Greenwood memiliki masa depan cerah bersama MU dan Timnas Inggris. Ia lahir di Bradford pada Oktober 2001. Pada usia empat tahun, ia sudah memenangi kompetisi model majalah lokal dan mendapat hadiah 50 pounds.
Dua tahun kemudian, ia bergabung dengan akademi Manchester United. Saat itu, Greenwood berharap bisa mengikuti jejak karier mengilap sang idola, David Beckham dan Paul Scholes.
Keinginan yang lantas terjawab ketika melakukan musim debut bersama tim junior MU. Saat itu, ia sanggup mengoleksi 10 gol, dan terus menanjak. Akhirnya, langkah penuh asa sudah terpenuhi, sayang harus dirusak akibat luapan emosi yang tak terkontrol.
Advertisement