Bola.com, Jakarta - Striker asal Italia, Mario Balotelli, memiliki karier yang lucu. Sangat diharapkan ketika membela Inter Milan, ia kerap melakukan kontroversi yang akhirnya membuat kariernya harus berpindah dari satu klub ke klub lain, termasuk ke Inggris, di mana ia pernah membela Manchester City dan Liverpool.
Mario Balotelli memang merupakan jebolan Inter Milan yang kemudian bergabung bersama tim senior Nerazzzurri pada 2007 hingga 2010. Kontroversi yang kerap dilakukannya membuatnya banyak musuh, termasuk penggemar Inter Milan sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Akhirnya, Balotelli pun mencoba peruntungan dengan terbang ke Inggris dan bergabung bersama Manchester City, mulai dari 2010 hingga 2013. Bermain di bawah asuhan Roberto Mancini, Balotelli turut membantu tim menjuarai Piala FA 2010/2011 dan Premier League 2011/2012.
Setelah itu, Balotelli terus berganti-ganti klub, mulai dari bergabung bersama rival Inter Milan, AC Milan, ketika kembali lagi ke Italia, dan juga bergabung bersama Liverpool. Setelah itu, ia juga pernah bermain di Prancis bersama Nice dan Marseille.
Brescia, Monza, dan klub Turki, Adana Demirspor, merupakan tiga klub terakhir yang dibelanya. Saat ini Mario Balotelli memang masih aktif bermain di Turki.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyesalan Terbesar
Bicara mengenai perjalanan kariernya, yang juga diwarnai begitu banyak hal-hal berbau kontroversi, Mario Balotelli mengakui penyesalan terbesar yang pernah dirasakannya. Momen itu adalah ketika memutuskan pergi dari Manchester City dan bergabung bersama AC Milan.
"Saya pikir itu adalah kesalahan terbesar dalam karier saya, meninggalkan City. Bahkan dalam tahun ketika saya pergi, saya bermain sangat baik di Milan selama 1,5 tahun, tapi setelah itu saya mulai mendapatkan banyak masalah. Sekarang saya sudah lebih tua, saya tahu bahwa tidak seharusnya saya meninggalkan City pada saat itu," ujar Balotelli dalam sebuah wawancara dengan mantan rekan setimnya di Man City, Nedum Onuoha, untuk The Athletic seperti dilansir Marca.
"Beberapa tahun melihat City berkembang, berkembang, dan berkembang. Saya bisa di sana begitu lama seperti Sergio Aguero. Jika saya memiliki pandangan seperti saat ini, ketika saya berada di City mungkin Ballon d'Or bisa saya dapatkan. Saya yakin. Namun, Anda tahu, ketika Anda berkembang, Anda makin dewasa," lanjutnya.
Advertisement
Cerita tentang Balotelli, Tidak Semua Benar
Kehidupan di luar lapangan yang dijalani Mario Balotelli selalu menjadi subyek dari media. Namun, pemain asal Italia itu mengaku begitu banyak pemberitaan yang dibuat-buat dari persona yang tercipta di sekitarnya.
"Saya tidak tahu mengapa, jujur saja. Saya tidak tahu. Saya pikir mereka menyukai saya sebagai pemain," ujar Balotelli.
"Kemudian mungkin mereka terlalu banyak membaca, terlalu banyak surat kabar, karena surat kabar berbicara seperti membuat cerita setiap saat. Terkadang, saya di rumah dan seseorang menelepon saya dan berkata, 'Mereka mengatakan Anda melakukan ini, Anda melakukan itu'. Saya seperti, 'Tidak mungkin. Saya di rumah'. Mereka menciptakan begitu banyak cerita, menciptakan Mario Balotelli di Inggris."
"Tapi, sejujurnya saya lebih pendiam dari yang mereka pikirkan. Namun, mungkin orang-orang juga menyukai itu. Sebagian besar tidak benar. Terkadang ya, tapi sebagian besar tidak. Sebagian besar dari yang dipikirkan orang-orang mengenai saya, itu tidak benar," lanjutnya.
Sumber: Marca
Posisi Man City di Premier League Saat Ini
Advertisement