Bola.com, Jakarta - Roman Abramovich menjual Chelsea setelah hampir 19 tahun sebagai pemilik The Blues. Miliarder Rusia melepaskan klub imbas invasi Rusia ke Ukraina.
Sekarang, diyakini dia siap untuk mengakhiri hubungan cintanya dengan klub London yang dia beli pada tahun 2003 dan siap untuk menjual dalam beberapa hari jika mendapat tawaran yang tepat.
Baca Juga
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Pernah Hampir Gabung MU, Robert Lewandowski Ceritakan Penyebab Gagal Gabung Skuad Sir Alex Ferguson
7 Pemain yang Gagal Diboyong Pep Guardiola ke Manchester City: Uang Bukan Segalanya
Advertisement
Tapi siapa yang akan siap untuk mengikuti jejak Roman, setelah ia menciptakan warisan yang mengesankan dengan memenangkan 21 trofi, termasuk lima gelar Liga Inggris dan dua Liga Champions?
Abramovich diyakini meminta setidaknya 3 miliar Pound, sekitar 21 kali lipat dari nilai saat ia mengambil alih Chelsea pada 2003 lalu.
Deretan orang kaya raya sudah siap mengakuisisi Chelsea, hingga nama terbaru ada sosok Woody Johnson. Ia adalah miliarder asal Amerika Serikat yang menaruh keinginan membeli klub berbasis di London itu.
Meski demikian, siapa pun yang nantinya menjadi pemilik baru Chelsea, pelatih Thomas Tuchel sudah mulai meraba apa yang perlu dilakukan untuk jajaran tim. Termasuk dirinya meminta dua orang penting Chelsea harus dipertahankan.
Dua orang yang dimaksud Thomas Tuchel adalah Marina Granovskaia selaku direktur klub Chelsea dan Petr Cech sebagai penasihat Teknik.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kinerja Baik
Dilansir dari Metro.co.uk, Thomas Tuchel memang tidak memiliki pengaruh apa-apa terkait siapa yang akan menjadi pemilik Chelsea setelah Roman Abramovich pergi. Namun ia juga harus memikirkan situasi timnya.
Untuk itulah keinginan dari Tuchel dengan mempertahankan Granovskaia dan Cech akan sangat penting untuk stabilitas skuadnya. Granovskaia telah berada di Stamford Bridge selama lebih dari sepuluh tahun dan secara luas dianggap sebagai salah satu direktur terbaik di dunia sepak bola.
Sementara itu, mantan kiper Chelsea Cech kembali ke Chelsea sebagai penasihat teknis dan kinerja tim sejak musim panas 2019.
“Saya hanya bisa memberi tahu Anda bahwa sampai sekarang ini merupakan hubungan yang sangat baik dan telah bekerja dengan baik, sangat baik untuk saya dan semoga untuk mereka juga,” terang Tuchel.
'Untuk mengambil keputusan ini dan memiliki pembaruan dalam lingkaran kecil komunikasi dan tanggung jawab telah bekerja dengan baik.”
"Mudah-mudahan akan tetap seperti ini tetapi saya tidak memiliki pengaruh dalam hal ini dan tidak ada informasi apakah itu akan terjadi atau tidak,” lanjut pelatih asal Jerman.
Advertisement
Kritik Pendukung
Situasi di Chelsea semakin panas imbas dari adanya invasi Rusia di Ukraina. Sejumlah penggemar Chelsea meneriakkan nama Abramovich saat tepuk tangan satu menit untuk Ukraina sebelum mereka menang 4-0 atas Burnley di Turf Moor pada 5 Maret 2022.
Tuchel mengkritik para pendukung Chelsea dan menyebut bahwa aksi solidaritas tidak semestinya dilakukan dengan cara seperti itu.
“Ini bukan saatnya untuk melakukan ini. Jika kita menunjukkan solidaritas kita menunjukkan solidaritas dan kita harus melakukannya bersama-sama,” tutur Thomas Tuchel.
“Inilah saatnya untuk menunjukkan rasa hormat. Sebagai klub, kami membutuhkan penggemar kami untuk berkomitmen pada menit tepuk tangan ini.”
“Kami melakukannya untuk Ukraina dan tidak ada opini kedua tentang situasi ini. Mereka memiliki pemikiran dan dukungan kita dan kita harus berdiri bersama,” tegas eks pelatih Borussia Dortmund.
Sementara perkembangan terbaru, pemerintah Inggris resmi memberlakukan pembekuan aset milik tujuh pengusaha Rusia termasuk bos Chelsea Roman Abramovich, Igor Sechin, Oleg Deripaska dan Dmitri Lebedev, Kamis (10/3/2022). Hal ini terkait adanya invasi yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.
Sumber: Metro.co.uk