Bola.com, Jakarta - Liga Inggris dikenal luas sebagai kompetisi terbaik di dunia yang memiliki tingkat persaingan paling sengit. Tidak hanya para klub berlomba untuk juara, namun juga para pemain yang bisa bertahan berkiprah di sana.
Banyak yang menganggap Liga Inggris sebagai kompetisi paling sulit untuk ditaklukkan. Sudah banyak pemain dengan reputasi besar, mencoba menaklukkan. Seperti biasa, ada yang sukses namun ada juga yang kesulitan.
Baca Juga
Advertisement
Alhasil beberapa tidak berhasil merebut tempat di tim utama atau menjadi idola bagi para penggemar. Jalan keluarnya, para pemain yang gagal harus cabut dari Inggris dan mengadu nasib di negara lain.
Tetapi ketika mereka gagal tampil mengesankan di Liga Inggris, justru moncer bersama klub di negara lain. Tentu mengundang tanda tanya dan kekecewaan dari tim sebelumnya.
Kondisi ini membuktikan, memang butuh adaptasi dan proses tidak mudah untuk menaklukkan Liga Inggris. Tanpa perlu banyak basa-basi, berikut ini daftar pemain yang sempat flop di Inggris, namun meledak di negara lain.
Â
Â
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gerard Pique
Adalah sosok bek legendaris Barcelona dan juga Timnas Spanyol. Gerard Pique sempat berseragam Mancehster United dalam awal kariernya.
Nmaun ketika dia masih berusia 21 tahun, Pique meninggalkan Manchester United, karena dianggap kurang mampu beradaptasi dengan sepak bola Inggris. Banyak yang menyebutnya sebagai bek kasar, termasuk Sir Alex Ferguson menyebut Pique tidak cocok untuk sepak bola Inggris.
Lantas ia bergabung kembali dengan klub masa kecilnya Barcelona, ​​​​Pique telah memenangkan hampir semua penghargaan yang tersedia untuk klub dan negara. Ia juga sempat menyandang predikat bek terbaik dunia.
Advertisement
Mohamed Salah
Mohamed Salah hanya sanggup bertahan 12 bulan di bawah asuhan Jose Mourinho ketika masih di Chelsea. Ia hanya enam kali menjadi di Liga Inggris sebelum dipinjamkan ke Fiorentina pada Februari 2015.
Jose Mourinho, membantah dirinya yang menjual Salah ke klub Italia. Namun Mou pada dasarnya menilai bahwa Mohamed Salah datang ke Stamford Bridge saat masih kecil, secara fisik dan mental dia belum siap.
Pemain asal Mesir itu lantas tampil ciamik saat berkostum Fiorentina dan juga AS Roma. Membuat Chelsea semakin menyesali keputusan mendepak sang pemain, karena pada musim 2017 Mohamed Salah gabung Liverpool dan kemudian mencetak 44 gol di musim pertamanya di Anfield.
Memphis Depay
Banyak yang diharapkan ketika Memphis Depay menandatangani kontrak dengan Manchester United pada tahun 2015. Tetapi pelatih ia menjalani musim pertama yang mengecawakan bersama pelatih Louis van Gaal.
Kemudian Van Gaal dipecat dan digantikan oleh Jose Mourinho pada akhir musim itu, dan pada Januari 2017 Memphis dijual ke Lyon karena minim menit bermain di Old Trafford.
Dalam empat setengah musim di Prancis, ia membawa Lyon ke perempat final Liga Champions dan melakukan cukup banyak untuk membuat dirinya pindah ke Barcelona dan menjadi tumpuan Blaugrana saat ini.
Advertisement
Diego Forlan
Pemain Uruguay yang merupakan striker mematikan pada masanya. Ia pernah menjadi bagian dari kejayaan MU meski, Diego Forlan tidak setajam duetnya Ruud van Nistelrooy.
Semuanya berubah saat ia hijrah ke Spanyol bersama Villarreal, berbagi Sepatu Emas Eropa dengan Thierry Henry pada 2005. Memenangkan Liga Europa dan Piala Super UEFA di Atletico Madrid, dan dinobatkan sebagai pemain terbaik pada Piala Dunia 2010.
Juan Cuadrado
Pembelian Juan Cuadrado oleh Chelsea pada tahun 2015 dari Fiorentina membuat banyak orang bertanya-tanya, dengan pertanyaan apakah dia adalah tipe pemain yang berkembang di bawah Jose Mourinho.
Keraguan itu terbukti benar. Bahkan Cuadrado tidak pernah diberi kesempatan di bawah Antonio Conte, yang kemudian membuat pemain asal Kolombia itu memilih hijrah ke Italia bersama Juventus.
Cuadrado kemudian memenangkan banyak gelar di Juventus. Ditambah dua gelar Serie A lagi dan Coppa Italia lainnya dalam tiga musim berikutnya, dan dia juga membantu Juve mencapai final Liga Champions pada 2017.
Advertisement
Angel Di Maria
Manchester United harus menggelontorkan dana besar untuk menebus Angel Di Maria dari Real Madrid pada 2014. Dana hingga 60 juta euro dikeluarkan MU untuk menggaetnya.
Awal kedatangannya cukup menjanjikan, namun karena masalah cedera dan rumahnya yang dirampok tentu saja tidak membuat transisinya berjaan mulus.
Namun, kualitas pemain internasional Argentina itu tidak pernah diragukan. Angel Di Maria membuktikan dirinya belum habis saat menjadi pemain penting di PSG saat ini.
Â
Radamel Falcao
Radaeml Falcao adalah salah satu striker paling mematikan di dunia pada masa puncaknya bersama Porto dan AS Monaco. Meski sayangnya cedera parah yaitu ACL mengganggunya berkembang.
Setelah pulih ia menghabiskan dua tahun dengan status pinjaman di Liga Inggris, pertama dengan United dan kemudian di Chelsea. Dia mencetak lima gol dalam 36 pertandingan liga di kedua musim.
Namun, setelah kembali ke Prancis, Falcao kembali ke sesuatu yang mendekati yang terbaik sebagai pemain hebat, khususnya buas di kotak penalti lawan.
Sumber: Planet Football
Advertisement