Bola.com, Manchester - Gelandang Manchester United (MU), Paul Pogba, mengaku telah menyia-nyiakan lima tahun kariernya di Old Trafford. Pernyataan itu tampaknya jadi kode nyata pemain Prancis itu ingin cabut dari Setan Merah.
Bak gayung bersambut, dua klub Liga Inggris dikabarkan berminat memboyong Paul Pogba. Mereka terus memantau situasi sang pemain hingga akhir musim ini.
Baca Juga
Advertisement
Dua klub Inggris yang dikabarkan mendekati Pogba adalah Newcastle United dan Aston Villa. Jika urusannya gaji besar, Newcastle United tidak akan kesulitan memenuhi permintaan Pogba.
Saat ini, kontral Pogba di MU akan habis pada musim panas 2022. Artinya, mantan pemain Juventus itu bisa melenggang pergi secara gratisan pada musim panas nanti.
Ada beberapa klub raksasa yang disebut-sebut bisa menjadi pelabuhan baru Pogba, sebut saja Real Madrid, PSG, dan Juventus. Di antara ketiga klub itu, PSG dikabarkan paling favorit untuk mendapatkan tanda tangan Paul Pogba.
"Lima musim terakhir benar-benar tidak membuat saya puas. Tahun ini sudah mati, kami tidak memenangi apa pun. Baik bersama Manchester United atau klub lain, saya ingin memenangi trofi-trofi," kata Paul Pogba, seperti dikutip The Sun, Kamis (24/3/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pogba Pernah Depresi
Pogba juga membuka tentang perjuangannya melawan Depresi, sesuatu yang telah dialami banyak pesepak bola lain dalam karier mereka. Menurutnya, momen yang membuatnya jatuh adalah ketika Jose Mourinho merapat ke Old Trafford.
Pogba dan Mourinho memiliki hubungan yang buruk di Manchester United. The Special One sering mengeluhkan perilaku sang gelandang di luar lapangan dan Pogba, di sisi lain, tidak senang dengan sistem taktis sang pelatih.
“Terkadang Anda tidak tahu bahwa Anda sedang depresi, Anda hanya ingin mengasingkan diri, menyendiri, ini adalah tanda-tanda yang hakiki. Secara pribadi, itu dimulai ketika saya bersama Jose Mourinho di MU. Anda bertanya pada diri sendiri, bertanya-tanya apakah Anda bersalah karena Anda tidak pernah mengalami momen-momen ini dalam hidup Anda.”
Sumber: Football Italia, The Sun
Advertisement